Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gelombang Tinggi Rusak Talud Sepanjang 400 Meter dan 6 Rumah Warga di Maluku Barat Daya

Kompas.com - 09/09/2021, 15:53 WIB
Rahmat Rahman Patty,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

AMBON, KOMPAS.com - Gelombang tinggi yang melanda wilayah perairan Maluku Barat Daya menyebabkan enam rumah warga di pesisir Desa Ilway, Kecamatan Wetar Timur, rusak parah.

Selain merusak rumah-rumah warga, gelombang tinggi merusak talud penahan pantai sepanjang 400 meter di desa tersebut.

Baca juga: Gelombang Setinggi 6 Meter Ancam Sejumlah Perairan di Maluku, Nelayan Diminta Waspada

Tokoh masyarakat Desa Ilway, Jino Laurika mengatakan, kerusakan rumah warga dan talud penahan pantai di desa itu terjadi setelah angin kencang dan gelombang tinggi menerjang pesisir pantai desa sejak Rabu (8/9/2021) malam.

“Dari tadi malam itu angin sangat kencang dan gelombang sangat tinggi tidak ada yang berani keluar lalu paginya kita lihat ada enam rumah yang rusak dan talud sepanjang pantai itu ada sekitar 400 meter rusak semua,” kata Jino kepada Kompas.com saat dihubungi dari Ambon, Kamis (9/9/2021).

Wakil Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Ilway ini mengaku warga yang rumahnya rusak masih memgungsi di tempat kerabat mereka.

Menurutnya, hingga saat ini tim dari BPBD maupun pemerintah daerah belum meninjau lokasi bencana di desa tersebut.

“Belum. Sampai saat ini belum ada yang dating ke desa kami, mungkin karena cuaca buruk,” katanya.

Jino menambahkan, cuaca buruk dan gelombang tinggi di desa tersebut selalu terjadi setiap tahun, namun tahun ini kondisinya sangat parah.

Ia dan warga desa mengaku heran karena seharusnya saat ini sudah masuk musim kemarau. Cuaca buruk dan gelombang tinggi seharusnya sudah tidak lagi datang.

”Sebenarnya musim ini kan sudah masuk musim kemarau tidak ada angina dan gelombang lagi tapi ini baru terjadi, biasanya gelombang tinggi itu mulai Mei sampai Juni saja,” katanya.

Sementara itu, Sekretaris Daerah Maluku Barat Daya Alfons yang dihubungi secara terpisah mengaku akan meminta camat setempat meninjau lokasi bencana untuk mendata dampak kerusakan.

“Saya baru belum tahu infonya dan baru tahu dari anda. Nanti saya suruh camat segera ke sana,” katanya kepada Kompas.com.

Baca juga: Profil dan Sejarah Lahirnya Kota Ambon

Ia mengaku saat ini cuaca buruk dan gelombang tinggi sedang terjadi di perairan Maluku Barat Daya, termasuk di desa tersebut.

“Betul saat ini ada peringatan dini cuaca buruk dan gelombang tinggi, dan di desa Ilway itu salah satu daerah rawan bencana,” ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

IRT Tewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan, Polisi Amankan 5 Terduga Pelaku

IRT Tewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan, Polisi Amankan 5 Terduga Pelaku

Regional
Cerita di Balik Gol Cantik Witan Sulaeman ke Gawang Yordania

Cerita di Balik Gol Cantik Witan Sulaeman ke Gawang Yordania

Regional
Kebakaran Kapal Ikan Cilacap Renggut 1 Nyawa ABK, Ditemukan Mengambang dengan Luka Bakar di Tubuh

Kebakaran Kapal Ikan Cilacap Renggut 1 Nyawa ABK, Ditemukan Mengambang dengan Luka Bakar di Tubuh

Regional
Pilkada Maluku, Anggota DPR RI Hendrik Lewerissa Ambil Formulir di 5 Parpol

Pilkada Maluku, Anggota DPR RI Hendrik Lewerissa Ambil Formulir di 5 Parpol

Regional
Perempuan di Sragen Tewas Tersengat Aliran Listrik Jebakan Tikus

Perempuan di Sragen Tewas Tersengat Aliran Listrik Jebakan Tikus

Regional
Remaja di Padang Pariaman Diperkosa 4 Pemuda Setelah Dicekoki Miras

Remaja di Padang Pariaman Diperkosa 4 Pemuda Setelah Dicekoki Miras

Regional
Pemkab Sikka Vaksinasi 1.087 Ekor Anjing di Wilayah Endemis Rabies

Pemkab Sikka Vaksinasi 1.087 Ekor Anjing di Wilayah Endemis Rabies

Regional
Sempat Dirawat, Remaja di Kalbar Meninggal Setelah Digigit Anjing Rabies

Sempat Dirawat, Remaja di Kalbar Meninggal Setelah Digigit Anjing Rabies

Regional
PDI-P Belum Buka Pendaftaran Pilkada Magelang, Tunggu Petunjuk Pusat

PDI-P Belum Buka Pendaftaran Pilkada Magelang, Tunggu Petunjuk Pusat

Regional
DBD di Lampung Melonjak, Brimob 'Gempur' Permukiman Pakai Alat 'Fogging'

DBD di Lampung Melonjak, Brimob "Gempur" Permukiman Pakai Alat "Fogging"

Regional
Bagi-bagi Dana Koperasi Desa Rp 1,6 Miliar, Wali Nagari dan Bamus di Dharmasraya Jadi Tersangka

Bagi-bagi Dana Koperasi Desa Rp 1,6 Miliar, Wali Nagari dan Bamus di Dharmasraya Jadi Tersangka

Regional
Dramatisnya Laga Indonesia Vs Korsel, Ibu Pratama Arhan Deg-degan, Kerabat Witan Menangis

Dramatisnya Laga Indonesia Vs Korsel, Ibu Pratama Arhan Deg-degan, Kerabat Witan Menangis

Regional
Mantan Caleg di Pontianak Tersangka Mafia Tanah Rp 2,3 Miliar Resmi Ditahan

Mantan Caleg di Pontianak Tersangka Mafia Tanah Rp 2,3 Miliar Resmi Ditahan

Regional
Tetap Jalankan Tugas Wali Kota Solo Sampai Dilantik Jadi Wapres, Gibran: Itu Perintah Pak Presiden Terpilih

Tetap Jalankan Tugas Wali Kota Solo Sampai Dilantik Jadi Wapres, Gibran: Itu Perintah Pak Presiden Terpilih

Regional
Cerita Bocah 15 Tahun di Bengkulu, Diperkosa Kakak dan 'Dijual' Rp 100.000 oleh Ibu ke Pacarnya

Cerita Bocah 15 Tahun di Bengkulu, Diperkosa Kakak dan "Dijual" Rp 100.000 oleh Ibu ke Pacarnya

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com