Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Riau Waspadai Gelombang Ketiga Pandemi Covid-19

Kompas.com - 07/09/2021, 15:00 WIB
Citra Indriani,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

PEKANBARU, KOMPAS.com - Kekhawatiran terhadap kemungkinan gelombang ketiga pandemi Covid-19 menjadi perhatian Satgas Penanganan Covid-19 Provinsi Riau.

Satgas khawatir, menurunnya angka kewaspadaan akan menurunkan kedisiplinan masyarakat dalam menjalankan protokol kesehatan.

"Kalau pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) turun level, kepatuhan pakai masker itu tetap, karena kita harus tetap waspada gelombang ketiga," kata Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Riau dr Indra Yovi dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Selasa (7/9/2021).

Baca juga: Covid-19 di Riau Melandai, Kota Pekanbaru Turun Level PPKM

Pada gelombang kedua pandemi, menurut Yovi, kasus harian Covid-19 bisa mencapai 2.000 kasus.

"Jangan sampai terjadi penambahan 2.000 kasus kembali. Kalau paling tinggi 500 kasus, setidaknya rumah sakit tidak penuh," kata Yovi.

Untuk itu, Yovi mengingatkan agar protokol kesehatan tetap dijalankan, agar kekhawatiran gelombang ketiga pandemi tidak terjadi.

"Sekarang banyak varian Covid-19. Apa pun variannya, kalau prokes kita jalankan, memakai masker, virus tersebut tidak akan masuk," kata Yovi.

Baca juga: Update Covid-19 di Aceh, Sumut, Sumbar, Riau, Kepri, Jambi, dan Bengkulu 2 September 2021

Adapun kasus kematian akibat Covid-19 di Riau masih cukup tinggi

Berdasarkan data, kasus kematian tertinggi di Riau didominasi oleh Kabupaten Rokan Hulu (Rohul) dengan sebanyak 6 persen.

Selanjutnya, Pelalawan 5,1 persen; Bengkalis dan Kampar masing-masing 4,3 persen; serta Rokan Hilir (Rohil) 4,1 persen.

"Kasus kematian akibat Covid-19 di Rohul, Pelalawan, Bengkalis dan Rohil, angkanya hampir mencapai angka nasional. Ini sedang kami mapping, apa permasalahannya, kok bisa angka kematiannya tinggi," kata Yovi.

Selain itu, menurut Yovi, kasus kematian terhadap anak juga tinggi.

Ia menduga, tingginya kasus kematian disebabkan lambatnya pasien dirujuk ke rumah sakit.

"Ini sedang kita cari tahu, apa karena pasiennya enggak mau dirawat di rumah sakit atau bagaimana. Misal kalau kasus anak, orangtuanya ragu untuk membawa anak ke rumah sakit, karena khawatir apakah saat diisolasi nanti bisa ditemani atau tidak, atau bagaimana," kata Yovi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Temuan Kerangka Wanita di Pekarangan Rumah Residivis Pembunuhan, Ada Bekas Luka Bakar

Soal Temuan Kerangka Wanita di Pekarangan Rumah Residivis Pembunuhan, Ada Bekas Luka Bakar

Regional
Pencarian Dokter RSUD Praya yang Hilang Saat Memancing di Laut Dihentikan

Pencarian Dokter RSUD Praya yang Hilang Saat Memancing di Laut Dihentikan

Regional
Dampak Banjir Demak, Ancaman Hama dan Produksi Kacang Hijau Bagi Petani

Dampak Banjir Demak, Ancaman Hama dan Produksi Kacang Hijau Bagi Petani

Regional
Direktur Perumda Air Minum Ende Nyatakan Siap Maju Pilkada 2024

Direktur Perumda Air Minum Ende Nyatakan Siap Maju Pilkada 2024

Regional
Awal Mula Temuan Kerangka Wanita di Wonogiri di Pekarangan Rumah Residivis Kasus Pembunuhan

Awal Mula Temuan Kerangka Wanita di Wonogiri di Pekarangan Rumah Residivis Kasus Pembunuhan

Regional
[POPULER REGIONAL] Alasan Kapolda Ancam Copot Kapolsek Medan Kota | Duel Bos Sawit dengan Perampok di Jambi

[POPULER REGIONAL] Alasan Kapolda Ancam Copot Kapolsek Medan Kota | Duel Bos Sawit dengan Perampok di Jambi

Regional
Sindir Pemerintah, Warga 'Panen' Ikan di Jalan Berlubang di Lampung Timur

Sindir Pemerintah, Warga "Panen" Ikan di Jalan Berlubang di Lampung Timur

Regional
Pria Ini Curi Sekotak Susu karena Anaknya Menangis Kelaparan, Dibebaskan dan Diberi 13 Kotak

Pria Ini Curi Sekotak Susu karena Anaknya Menangis Kelaparan, Dibebaskan dan Diberi 13 Kotak

Regional
Saat Dua Bule Eropa Ikut Halalbihalal di Magelang, Awalnya Dikira Pesta Pernikahan

Saat Dua Bule Eropa Ikut Halalbihalal di Magelang, Awalnya Dikira Pesta Pernikahan

Regional
Pilkada Nunukan, Ini Syarat Dukungan Jalur Partai dan Independen

Pilkada Nunukan, Ini Syarat Dukungan Jalur Partai dan Independen

Regional
Pilkada Kabupaten Semarang, Belum Ada Partai yang Buka Pendaftaran Bakal Calon Bupati

Pilkada Kabupaten Semarang, Belum Ada Partai yang Buka Pendaftaran Bakal Calon Bupati

Regional
Protes, Pria Berjas dan Berdasi di Palembang Mandi di Kubangan Jalan Rusak

Protes, Pria Berjas dan Berdasi di Palembang Mandi di Kubangan Jalan Rusak

Regional
Sebuah Mobil Terlibat Kecelakaan dengan 4 Motor, Awalnya Gara-gara Rem Blong

Sebuah Mobil Terlibat Kecelakaan dengan 4 Motor, Awalnya Gara-gara Rem Blong

Regional
Rektor Unpatti Bantah Aksi Mahasiswa, Jamin Ada Ruang Aman di Kampus

Rektor Unpatti Bantah Aksi Mahasiswa, Jamin Ada Ruang Aman di Kampus

Regional
Terjadi Lagi, Rombongan Pengantar Jenazah Cekcok dengan Warga di Makassar

Terjadi Lagi, Rombongan Pengantar Jenazah Cekcok dengan Warga di Makassar

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com