Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejumlah Siswi di Jember Dinikahkan Selama Sekolah Daring, Pelajar Minta Presiden Izinkan PTM

Kompas.com - 09/09/2021, 12:46 WIB
Bagus Supriadi,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

JEMBER, KOMPAS.com - Sejumlah pelajar di SMK Islam Bustanul Ulum (IBU) Pakusari Jember dinikahkan orangtuanya selama proses belajar daring.

Para siswa itu menikah sebelum lulus sekolah karena berbagai alasan, salah satunya desakan orangtua.

Baca juga: Sejumlah Siswa di Jember Mengundurkan Diri Selama Belajar Daring, Alasannya Menikah hingga Hamil

Menaggapi hal itu, ratusan pelajar SMK IBU Pakusari, Kabupaten Jember, menyampaikan pernyataan terbuka pada Rabu (8/9/2021).

Pernyataan itu berisi permintaan kepada Presiden Jokowi, Menteri Pendidikan Kebudayaan dan Riset Teknologi RI, Gubernur Jawa Timur, dan Bupati Jember agar segera mengizinkan pembelajaran tatap muka (PTM).

Pengasuh Pondok Pesantren IBU, Hafidi menjelaskan, aksi yang dilakukan para pelajar tersebut merupakan sebuah petisi. Mereka meminta PTM segera dilakukan di Indonesia, terutama di Jember.

Sebab, sejumlah siswa yang bersekolah di SMK IBU Pakusari ada yang menikah selama proses belajar daring digelar.

“Ada anak-anak kami yang menikah karena pembelajaran dari rumah,” terang dia.

Menurut dia, sudah ada dua pelajar dari kelas XII dan satu pelajar dari kelas XI yang menikah.

Padahal, sekolah yang didirikannya sudah membuat surat perjanjian dengan para pelajar dan wali murid agar tidak berhenti sekolah, apalagi untuk menikah.

“Mereka harus menyelesaikan sekolah hingga lulus, dan tidak boleh menikah,” kata dia.

Anggota DPRD Kabupaten Jember ini menilai pelajar tersebut menikah karena alasan yang sudah tidak bisa ditunda, seperti desakan orang tua mereka.

Apalagi, para pelajar tersebut berasal dari perdesaan yang masih kerap memiliki budaya nikah dini.

Hafidi tak ingin para pelajar berhenti sekolah karena menikah terlebih dahulu. Untuk itulah, ia memulai kebijakan PTM lebih awal, yakni pada Maret 2021.

"Karena pembelajaran daring itu, murid saya putus sekolah,” tegas dia

Padahal, politisi PKB ini mengaku sudah berupaya sekuat tenaga agar para santrinya tidak putus sekolah dan tidak menikah dini. Seperti menerapkan sekolah gratis bagi keluarga tidak mampu.

Selain itu, sekolah juga menyediakan bus antar jemput bagi siswa yang tidak mondok di pesantren. Mereka berasal dari daerah sekitar Kecamatan Pakusari.

Baca juga: Tempat Karaoke di Jember Boleh Buka, Dibatasi sampai Pukul 22.00 WIB

Ia bersama para pelajar meminta agar PTM bisa segera diterapkan. Apalagi, para santri yang diasuhnya sudah mendapat vaksin semua.

“Ada sekitar 5.000 anak yang sudah divaksin, karena itu mereka membuat petisi itu,” tambah dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Regional
Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Regional
Pria Misterius Ditemukan Penuh Lumpur dan Tangan Terikat di Sungai Babon Semarang

Pria Misterius Ditemukan Penuh Lumpur dan Tangan Terikat di Sungai Babon Semarang

Regional
Wali Kota Semarang Minta PPKL Bantu Jaga Kebersihan Kawasan Kuliner di Stadion Diponegoro

Wali Kota Semarang Minta PPKL Bantu Jaga Kebersihan Kawasan Kuliner di Stadion Diponegoro

Regional
Korban Tewas Tertimpa Tembok Keliling di Purwokerto Bertambah, Total Jadi 2 Anak

Korban Tewas Tertimpa Tembok Keliling di Purwokerto Bertambah, Total Jadi 2 Anak

Regional
Tingkatkan Pengelolaan Medsos OPD Berkualitas, Pemkab Blora Belajar ke Sumedang dan Pemprov Jabar

Tingkatkan Pengelolaan Medsos OPD Berkualitas, Pemkab Blora Belajar ke Sumedang dan Pemprov Jabar

Regional
Ingin Tiru Aplikasi Sapawarga, Pemkab Blora Lakukan Kunjungan ke Pemprov Jabar

Ingin Tiru Aplikasi Sapawarga, Pemkab Blora Lakukan Kunjungan ke Pemprov Jabar

Regional
Cerita Jadi Jemaah Haji Termuda di Semarang, Halima Ngaku Sudah Nabung sejak TK

Cerita Jadi Jemaah Haji Termuda di Semarang, Halima Ngaku Sudah Nabung sejak TK

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Mantan Bos PSIS dan Ketua Citarum Jogging Club Kompak Dukung Mbak Ita Maju di Pilwalkot Semarang 2024

Mantan Bos PSIS dan Ketua Citarum Jogging Club Kompak Dukung Mbak Ita Maju di Pilwalkot Semarang 2024

Regional
Begini Kondisi Anak yang Diracuni Ibu Tiri di Rokan Hilir

Begini Kondisi Anak yang Diracuni Ibu Tiri di Rokan Hilir

Regional
Demi Curi Mobil, Sindikat Ini Beli GPS Rp 1,2 Juta Tiap Beraksi

Demi Curi Mobil, Sindikat Ini Beli GPS Rp 1,2 Juta Tiap Beraksi

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Banjir Bandang Rendam Ratusan Rumah di Melawi Kalbar, Jembatan Putus

Banjir Bandang Rendam Ratusan Rumah di Melawi Kalbar, Jembatan Putus

Regional
Polisi Gagalkan Peredaran 145 Bungkus Jamur Tahi Sapi di Gili Trawangan

Polisi Gagalkan Peredaran 145 Bungkus Jamur Tahi Sapi di Gili Trawangan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com