Jika pengemudi menggunakan gigi satu maka akan terjadi over running, sebab kemampuan torsinya dirancang jauh di bawah kemiringan kawasan tersebut.
Pada saat mesin mengalami over running, temperatur mesin akan naik dengan cepat dan akan diikuti dengan kerusakan mesin sebelum akhirnya mesin bisa meledak.
Pada kondisi seperti itu, pengemudi pasti akan mencoba memindahkan gigi.
Namun, bisa dipastikan pemindahan gigi pada jalan menurun akan gagal dan masuk ke gigi netral, sehingga KNKT memastikan posisi gigi pasti akan netral.
Baca juga: Truk Pengangkut Batu Alami Kecelakaan di Tebing Breksi Sleman, 5 Orang Tewas
Posisi netral ini bisa terjadi baik pada saat pengemudi menggunakan gigi dua dan akan berpindah ke satu maupun sebaliknya.
"Posisi gigi netral adalah faktual berdasarkan interview dengan pengemudi dan temuan pemeriksaan kendaraan sesudah terjadi kecelakaan," ucapnya.
Diungkapkanya hasil analisis data kecelakaan yang terjadi pada Jumat (3/09/2021) di jalan menuju destinasi Tebing Breksi murni karena penggunaan kendaraan yang melampaui kemampuan teknisnya.
"Sekalipun itu kendaraan baru, dan pengemudinya high skill, tetap akan terjadi kegagalan kerena kemampuan teknis kendaraannya jauh di bawah kondisi geometrik jalan," ungkapnya.
Karenanya, KNKT menyarankan kepada Dishub Kabupaten Sleman agar truk dilarang melintasi Jalan menuju Tebing Breksi.
"Karena di Indonesia, truk-truk konvensional hanya memiliki torsi dengan gradebility dibawah 30 persen," tandasnya.
Selain itu, KNKT juga meminta Dishub Kabupaten Sleman mendata daerah lainnya yang memiliki karakteristik sama dengan jalan menuju Breksi.
Baca juga: Korban Tewas Kecelakaan Truk Pengangkut Batu di Tebing Breksi Sleman Jadi 6 orang
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Sleman Arip Pramana mengungkapkan akan mengirim surat ke KNKT untuk meminta analisis terkait truk yang mengalami kecelakaan tunggal di jalan Candi Ijo, Gunung Sari, Sambirejo, Kapanewon Prambanan.
"Kita sudah investigasi tapi Dishub sedang bersurat ke KNKT mau minta analisis dari KNKT. Karena dia yang lebih punya kompetensi dalam bidang keselamatan transportasi," ungkapnya.