Saat bermain, barcode yang ada di flashcard dapat dipindai, kemudian akan muncul menu video animasi yang akan menjelaskan terkait permainan dan olahraga tradisional yang berhasil ditebak.
"Selain itu, terdapat juga menu sejarah permainan dan olahraga tradisional serta peraturan permainan dan visualisasi cara bermainnya," kata dia.
Pengembangan FFC ini dilakukan untuk menjaga dan melestarikan permainan dan olahraga tradisional.
"Jadi dapat digunakan sebagai bahan ajar, tools saat ice breaking dan mengajak masyarakat untuk tetap aktif bergerak secara fisik dengan melakukan praktik permainan dan olahraga tradisional, sehingga dapat mengurangi tingkat sedentary lifestyle (gaya hidup kurang gerak)," tutur dia.
Baca juga: PPKM Level 2 di Surabaya, Eri Cahyadi Ingatkan Masyarakat Tak Euforia dan Tetap Terapkan Prokes
Menurut Riska, salah satu anggota tim, dalam pengembangan wirausaha game edukatif FFC ini, mereka juga didukung secara penuh baik moril maupun fasilitas oleh Rektor Unesa Nurhasan.
Mereka juga didampingi dosen kemahasiswaan di FIO, Indra Himawan Susanto.
"Saat launching produk FFC melalui link https://linktr.ee/pkmffcunesa akhir Agustus 2021 lalu, pembeli sangat antusias menyambut inovasi game edukatif ini dan langsung terjual puluhan pieces," tutur dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.