Penjelasan itu ia sampaikan pada sebuah forum rapat yang kebetulan saat itu digelar pemerintah desa.
"Saya datang dan sampaikan, bahwa saya punya usaha di dunia maya, namanya YouTube. Orang kampung saat itu masih buta. Saya menjelaskan namanya YouTube, video apa saja bisa jadi konten," jelas Siboen.
Untuk meyakinkan para warga yang hadir, Siboen mengajak mereka untuk ikut menjadi YouTuber.
Baca juga: Kisah Ajeng Bertemu Ibu Kandung Setelah 15 Tahun Berpisah
Ia ingin membuktikan ucapannya untuk menghindari munculnya masalah sosial yang lebih besar.
"Para ketua RT, tokoh masyarakat, pemuda, kumpul semua," kata Siboen.
Namun saat itu tidak serta merta warga memercayainya.
Selang beberapa bulan kemudian, beberapa pemuda desa akhirnya belajar membuat konten YouTube kepada Siboen.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.