LAMONGAN, KOMPAS.com - Murahnya harga jual telur, membuat para peternak yang ada di Lamongan meradang.
Terlebih mereka mengaku, harga jual telur kini, tidak sebanding dengan biaya perawatan yang mereka keluarkan.
Rp 14.000 per kilogram
Ainun, salah seorang peternak ayam petelur di Lamongan mengatakan, harga jual telur dalam beberapa waktu terakhir memang terus melorot.
Dari yang semula sempat berada di kisaran Rp 20.000, kini bahkan hanya Rp 14.000 per kilogram.
Baca juga: Harga Cabai di Ciamis Hancur Lebur Rp 5.000 Per Kg, Petani: Dipanen Rugi, Tak Dipanen Lebih Rugi
"Terus turun (harga telur). Kemarin-kemarin masih Rp 17.000, tapi kini sudah Rp 14.000 per kilogram. Kalau begini ya rugi, tidak sebanding sama biaya pakan dan operasional," ujar Ainun saat dihubungi, Senin (6/9/2021).
Baca juga: Soal Warga Berdesakan Saat Vaksinasi di Alun-alun Lamongan, Ini Penjelasan Kapolres
Pilih bagikan telur gratis
Menyikapi melorotnya harga jual telur, beberapa peternak memilih membagikan telur secara gratis kepada warga.
Bahkan, mereka terpaksa menjual ayam petelur yang dimiliki untuk dapat menghemat biaya operasional.
"Saya terpaksa menjual ayam-ayam di kandang meski umurnya masih produktif karena harga jual telur sudah murah sekali, tidak lagi sebanding dengan biaya pakan yang harus dikeluarkan," kata Hardi, peternak ayam telur di Kecamatan Mantup, Lamongan.
Baca juga: Tutup Selama PPKM, Maharani Zoo Lamongan Butuh Bantuan Merawat 900 Satwa
Hardi juga memilih membagi-bagikan telurnya secara gratis kepada warga.
Dia bahkan mempersilakan warga mengambil telur itu sendiri di kandang.
"Tadi saya undang beberapa warga sekitar kandang, saya persilakan ambil telur-telur itu sendiri di kandang. Hitung-hitung membantu warga terdampak pandemi, daripada saya buang karena harga telur terus menurun," ucap Hardi.
Bahkan pada kesempatan sebelumnya, Hardi bersama dengan istrinya, juga sempat membagi-bagikan telur dari kandang miliknya kepada para pemulung, petugas kebersihan, hingga tukang becak yang mangkal di pinggir jalan.
Hardi mengaku, dalam sebulan terakhir harga jual telur hanya berkisar di angka Rp 14.000 per kilogram.
Padahal, biaya pakan ayam-ayam tersebut cenderung meningkat.
Seperti jagung yang semula hanya Rp 4.000 per kilogram kini naik menjadi Rp 6.000 per kilogram. Kemudian, bekatul yang awalnya Rp 2.500, juga naik menjadi Rp 3.500.
Baik Hardi maupun peternak ayam petelur lain yang ada di Lamongan berharap, pemerintah dapat memperhatikan nasib mereka dalam menyikapi kondisi saat ini.
Salah satunya, dengan cara menetapkan Harga Eceran Tertinggi (HET).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.