AMBON,KOMPAS.com- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Maluku memastikan tidak ada dampak kerusakan yang ditimbulkan dari gempa 5,0 magnitudo yang mengguncang Kabupaten Buru pada Minggu malam (5/9/2021).
Kepala BPBD Maluku, Henri Farfar mengatakan pasca-kejadian gempa, pihaknya telah meminta laporan dari daerah.
Hingga saat ini belum ada laporan kerusakan akibat gempa.
“Saya sudah cek, dan perintahkan BPBD di sana untuk sampaikan laporan tapi sampai saat ini belum ada laporan resmi tentang kerusakan jadi sepertinya tidak ada kerusakan yang terjadi,” kata Henri kepada Kompas.com saat dikonfirmasi, Senin (6/9/2021).
Baca juga: Gempa M 5,0 Guncang Pulau Buru Maluku, Tak Berpotensi Tsunami
Henri mengaku, gempa yang terjadi semalam juga tidak terlalu kuat dirasakan getarannya sehingga tidak menimbulkan kepanikan warga.
“Memang gempa semalam ini tidak terlalu kuat getarannya,” ujarnya.
Salah satu warga di Namlea, Kabupaten Buru yang dihubungi Kompas.com mengaku tidak merasakan getaran gempa yang terjadi.
“Di sini katong (kita) tidak merasakan gempa, biasa saja tidak rasa apa-apa,” katanya.
Baca juga: UPDATE Covid-19 di Sulteng, Sultra, Maluku, Malut, Papua, dan Papua Barat 5 September 2021
“Ada gempa tadi malam tapi getarannya kecil dan tidak ada rumah-rumah dan bangunan yang rusak di sini semua aman,” kata Bahtiar saat dikonfirmasi Kompas.com via telepon seluler.
Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Seram Bagian Barat, La Ucu mengaku pihaknya telah melakukan pemantauan di lapangan dan hasilnya tidak ada rumah warga yang rusak akibat gempa.
“Kita sudah lakukan pemantauan di lapangan tapi tidak ada rumah dan bangunan yang rusak,” ujarnya saat dihubungi secara terpisah.
Baca juga: 95 Persen Nakes di Maluku Sudah Divaksin, Satgas Covid-19: Mereka Harus Jadi Teladan Masyarakat
Gempa tektonik berkekuatan 5,0 magnitudo mengguncang Pulau Buru, Minggu (5/9/2021).
Gempa yang terjadi pukul 21.16 WIT berada pada lokasi 2.59 Lintang Selatan dan 127.43 Bujur Timur atau berjarak 84 km timur laut Namlea dan 99 km barat Laut Piru, Kabupaten Seram Bagian Barat.
BMKG Stasiun Geofisika Ambon menyebut gempa tersebut merupakan gempa dangkal yang terjadi akibat adanya aktivitas sesar aktif Seram-Buru.
“Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi ini memiliki mekanisme pergerakan mendatar atau strike slip,” bunyi pernyataan BMKG.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.