Awalnya dianggap musuh oleh tokoh ilmu magis
Saat awal menjalani bisnis tersebut, dirinya mengaku banyak kendala yang dihadapi.
"Banyaklah, dianggap orang gila, diusir tokoh-tokoh karena bertentangan dengan ilmu-ilmu mereka, dikira mau memerangi ilmu magis mereka. Jadi pemerintah sendiri dulu jelas enggak peduli, kalau sekarang mah pemerintah sudah sangat support dengan kelor," kata Dudi.
Untuk saat ini, pria berusia 52 tahun tersebut mengaku sudah mempunyai sekitar 150 produk dari tanaman kelor.
Hampir semua produknya, juga telah mendapatkan sertifikat dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
"Hampir seluruh syarat sertifikasi industri pangan itu sudah saya dipenuhi," kata dia.
Omzetnya pun sudah Rp 4 miliar per tahun.
"Kemarin ya masih Rp 4 miliar per tahun. Karena kalau kami lebih banyak ke pembelajaran, ya karena jual sistem itu," ucap Dudi.
(Penulis Kontributor Blora, Aria Rusta Yuli Pradana | Editor Abba Gabrillin)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.