"Tak ada kepastian kapal Egon membuat cincin perkawinan saya terjual, tapi cinta tak akan saya jual," kata Yan Rara.
Seperti Adi, Yan Rara juga berharap ada kapal pengganti agar mereka bisa segera ke Sumba.
"Harapan kami ketika kapal Egon docking, sebaiknya ada kapal lain yang menggantikan untuk sementara waktu. Karena tak ada kapal pengganti, terjadi penumpukan seperti saat ini. Kami juga kesulitan makanan dan terpaksa menjual barang-barang kami untuk membeli makan dan mengirim uang untuk anak istri di Sumba," kata Yan Rara Lunggi.
Baca juga: Sempat Tertahan di Pelabuhan Lembar, 75 Warga NTT Akhirnya Dipulangkan
Hal yang sama juga dirasakan oleh Umbu Domu Ninggeding (43). Sopir ekspedisi tersebut membawa barang bantuan dari gereja untuk korban gempa.
Ia mengaku sempat bingung karena pemilik barang berkali-kali meneleponnya dan menganggapnya mengada-ada telantar di Lombok Barat.
"Pemilik barang marah-marah pada kami. Ini hampir semua sopir truk di sini ditelepon dan dimaki-maki pemilik barang. Mereka tidak tahu bagaimana keadaan kami sebenarnya. Kami menderita juga di sini, makan sulit, uang menipis. Bayangkan, sampai tiga bulan saya di sini tanpa kejelasan kapal Egon akan datang," kata Domu.
Lamanya para sopir ekspedisi yang telantar di Pelabuhan Lembar bervariasi, tetapi rata-rata selama dua bulan.
Baca juga: 75 Warga NTT Tertahan di Pelabuhan Lembar karena Tak Bisa Pulang
Sementara itu, Kapolsek KP3 Lembar Ipda Ivan Ronald yang dikonfirmasi di kantornya, Kamis (2/9/2021), mengatakan, pihaknya telah menanyakan langsung pada pihak Pelni terkait jadwal kedatangan kapal Egon.
Pihak Pelni mengatakan bahwa kapal Egon sedang docking di Semarang.
"Kami sudah tanyakan jadwal kedatangan kapal Egon tersebut pada pihak Pelni. Menurut informasi, kapal Egon sedang menjalani docking di Semarang, Jawa Tengah," Kata Kapolsek.
Baca juga: Biaya Tes PCR di Bandara Lombok Turun Jadi Rp 525.000, Mulai 20 Agustus 2021
Ivan berjanji akan membantu para sopir jika mengalami kesulitan saat menunggu kedatangan kapal.
"Kami persilakan mereka menanyakan informasi apa pun ke KP3 Lembar, dan meminta bantuan jika kesulitan makanan dan obat-obatan, termasuk kebutuhan vitamin. Kami bisa komunikasikan pada tim kantor kesehatan Pelabuhan," kata Ivan.
SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Fitri Rachmawati | Editor : Robertus Belarminus)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.