Tipu 63 Pencari Kerja di Batam, Pria Ini Minta Rp 1,5 Juta Per Orang untuk Selembar Kuitansi

BATAM, KOMPAS.com - Pelaku penipuan puluhan calon pekerja bernama Danil, diamankan jajaran Reskrim Polsek Sei Beduk.

Dalam melancarkan aksinya, diketahui bahwa pelaku yang juga merupakan karyawan salah satu perusahaan penyalur tenaga kerja, menjajikan puluhan korban nya dapat masuk ke salah satu perusahaan di kawasan industri Muka Kuning, Batam, Kepulauan Riau (Kepri).

"Penangkapan pelaku ini kita lakukan tadi malam, setelah delapan korbannya melapor ke Polsek Sei Beduk," kata Kanit Reskrim Polsek Sei Beduk, Ipda Doddy Basyir melalui telepon, Kamis (2/9/2021).

Baca juga: Ingin Dilihat Jokowi, Korban Dugaan Penipuan Asuransi Dibujuk Paspampres supaya Tidak Demo 

Tidak hanya itu, para korban juga dimintai sejumlah uang oleh pelaku, yang dikatakan sebagai biaya administrasi.

Setelah menerima uang dari para korban, pelaku diketahui memberikan selembar kuitansi, yang membuat para korban semakin yakin dengan alasan administrasi yang dilontarkan pelaku.

"Korban diminta uang sebesar Rp 1,5 juta. Setelah mendapat uang, pelaku memberikan kuitansi guna meyakinkan korban, bahwa transaksi uang tersebut memang sesuai prosedur," terang Doddy.

Baca juga: Mobil Dinas Bupati Maybrat Diadang Massa Pencari Kerja yang Protes soal Kuota Tambahan CPNS 

Namun dalam perjalanan nya, para korban diakui tidak pernah mendapat panggilan kerja, sesuai dengan janji yang dilontarkan pelaku.

"Pelaku menjanjikan pekerjaan, para korban diminta menyerahkan uang agar bisa diterima kerja, tetapi para korban menunggu lama dan akhirnya melaporkan ke Polsek," jelas Doddy.

Ia mengatakan penangkapan pelaku dilakukan dengan memancing pelaku bahwa akan ada beberapa calon pekerja yang ingin mendaftar.

"Setelah kami pancing bahwa ada beberapa orang lagi mau kerja akhirnya pelaku keluar dan langsung kami amankan," terang Doddy.

Doddy juga menerangkan bahwa hingga saat ini pihaknya telah mendata puluhan calon pekerja yang menjadi korban Danil.

"Sampai tadi sudah 63 orang yang terdata kemungkinan bisa lebih," ungkap Doddy.

Untuk keterlibatan pelaku lain saat ini kepolisian masih mendalami hal tersebut.

"Masih di dalami nanti informasi lebih lanjut akan kami sampaikan," pungkas Doddy.