SOLO, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy meninjau Rumah Susun Sederhanan Sewa (Rusunawa) Semanggi, Kelurahan Mojo, Pasar Kliwon, Solo, Jawa Tengah, Kamis (2/9/2021).
Kedatangan Muhadjir untuk melihat kondisi bangunan Rusunawa Semanggi itu didampingi Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka.
Rencananya Rusunawa Semanggi akan dirobohkan dan dibangun ulang karena kondisi bangunannya sudah tidak layak huni.
"Kebijakan ini sangat bagus. Karena bangunan ini sudah tidak layak untuk dihuni," kata Muhadjir, Kamis.
Baca juga: Dibangun Saat Jokowi Pimpin Solo, Rusunawa Semanggi Bakal Dirobohkan Gibran
Menurut dia, besi yang ada pada bangunan Rusunawa Semanggi banyak yang keluar dan berkarat.
Rusunawa Semanggi dianggap sangat berbahaya jika masih tetap digunakan sebagai tempat tinggal.
"Sangat berbahaya karena sudah ada korosi dan besi-besinya sudah pada keluar. Saya dukung (pembanguan ulang Rusunawa Semanggi)," terang dia.
Ketua RT 06/ RW 02 Rusunawa Semanggi, Kelurahan Mojo, Narto, mengatakan warga penghuni Rusunawa Semanggi segera mendapat kepastian terkait kompensasi untuk sewa selama pembangunan.
Baca juga: Baru 10 Tahun Dibangun, Rusunawa Semanggi di Solo Bakal Dirobohkan
Selama ini, kata Narto, warga sudah menunggu kompensasi karena akan digunakan untuk mencari tempat tinggal sementara.
"Dari warga memang sudah menunggu banget keputusan kapan bagaimana realisasi tentang kompensasi sewa yang sudah dijanjikan itu memang sudah ditunggu-tunggu," ungkap dia.
"Jauh-jauh hari harus ada informasi karena hubungannya dengan kita mencari tempat, memindahi barang-barang itu perlu waktu," ungkap dia.
Sebelumnya, Kepala Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Pertanahan Kota (Disperum KPP) Solo Taufan Basuki menerangkan terus mematangkan rencana perobohan dan pembangunan ulang Rusunawa Semanggi.
Baca juga: Alasan Sebenarnya Gibran Ingin Robohkan Rusunawa Semanggi Solo
Taufan mengatakan sudah mengkaji terkait rencana perobohan dan pembangunan ulang Rusunawa Semanggi yang dibangun sekitar tahun 2009 itu.
"Dasar untuk mengosongkan dan rencana membangun ulang adalah adanya kajian teknis tentang kondisi bangunan rusun Semanggi dan mempertimbangkan rekomendasi dari kajian teknis tersebut," kata dia.
Pembangunan ulang Rusunawa Semanggi akan dilakukan dengan menggunakan anggaran bersumber APBN.
Baca juga: Sekolah di Solo Tak Perlu Simulasi Tatap Muka, Gibran: Kalau Sudah Siap Silakan
Terkait jumlah anggaran yang disiapkan untuk pembangunan, Disperum KPP Solo sedang menyusun proposal untuk diusulkan ke pemerintah pusat.
"Nanti yang menentukan anggaran dari pusat. Kami sebatas membuat proposal permohonan," ungkap dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.