Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gas dan Gelembung Api Keluar Usai Pengeboran Sumur, Ini Penjelasan Dinas ESDM Jatim

Kompas.com - 02/09/2021, 10:32 WIB
Achmad Faizal,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Gelembung api kecil dan dan aroma gas menyengat keluar dalam aktivitas pengeboran sumur Desa Mandala, Kacamatan Rubaru, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur.

Pengeboran yang ditujukan untuk kebutuhan pengairan sawah dan air warga itu pun akhirnya dihentikan pada Rabu (25/8/2021) pekan lalu.

Baca juga: Surabaya Kini Zona Kuning Covid-19, Eri Cahyadi: Tantangan Kami Harus Bisa Menjadi Zona Hijau

Dinas ESDM terjun ke lokasi

Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jatim Nurkholis membenarkan kabar tersebut.

Menurutnya, tim dari Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jatim dan tim ahli dari perguruan tinggi sudah turun ke lokasi pengeboran.

Dia meminta warga tidak panik karena menurut kajian tim ahli tekanan gas yang dihasilkan di lokasi semburan cukup kecil.

"Warga tidak perlu panik, tekanan semburan sangat kecil dan diprediksi akan hilang dalam waktu sepekan ke depan," katanya dikonfirmasi, Rabu (1/9/2021).

Jika sudah tidak ada api yang menyala, kata dia, lokasi pengeboran akan ditutup dengan dilakukan penyemenan.

"Nanti akan ditutup dan disemen," ujarnya.

Baca juga: Saat Surabaya Kejar Zona Hijau Covid-19

 

Jenis gas yang keluar adalah jenis methane berbahaya karena mudah terbakar, dan ekslposif pada konsentrasi dan tekanan tinggi.

Namun karena pada lokasi tersebut konsentrasinya kecil, maka akan terdegradasi oleh udara bebas.

Semburan gas pada lubang bekas sumur bor pengairan tersebut disebabkan karena jebakan gas pada struktur batuan yang tertembus mata bor.

"Sehingga air mengalir keluar disertai gelembung-gelembung gas serta nyala api kecil. Hal ini menunjukkan bahwa konsentrasi tekanan gas cukup kecil sehingga potensi cadangan gasnya juga sedikit," terang Nurcholis.

Saat ini, pipa casing bagian paling dalam pada kedalaman 88 meter di dalam lokasi pengeboran dilepas sehingga daya semburan maupun letupan api melemah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penyelundupan Miras di Atas Kapal Pelni KM Sinabung Digagalkan, 120 Liter Dimusnahkan

Penyelundupan Miras di Atas Kapal Pelni KM Sinabung Digagalkan, 120 Liter Dimusnahkan

Regional
Aniaya Siswa SMP di Kupang, 2 Pria Ditangkap Polisi

Aniaya Siswa SMP di Kupang, 2 Pria Ditangkap Polisi

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Gempa M 5,2 Lombok Barat, Warga Kaget Dengar Suara Gemuruh

Gempa M 5,2 Lombok Barat, Warga Kaget Dengar Suara Gemuruh

Regional
[POPULER NUSANTARA] Jateng Masuki Musim Kemarau | Caleg Batal Jadi Aggota DPRD meski Dapat Suara Terbanyak

[POPULER NUSANTARA] Jateng Masuki Musim Kemarau | Caleg Batal Jadi Aggota DPRD meski Dapat Suara Terbanyak

Regional
Ikut Pilkada 2024, Bos Properti Semarang Ambil Formulir Pendaftaran di PDI-P

Ikut Pilkada 2024, Bos Properti Semarang Ambil Formulir Pendaftaran di PDI-P

Regional
Gempa M 5,2 Guncang Lombok Barat, Tidak Berisiko Tsunami

Gempa M 5,2 Guncang Lombok Barat, Tidak Berisiko Tsunami

Regional
Hubungan Asmara Sesama Jenis di Balik Pembunuhan Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali

Hubungan Asmara Sesama Jenis di Balik Pembunuhan Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali

Regional
Sempat Ditutup 6 Jam, Akses Padang-Solok Dibuka Kembali

Sempat Ditutup 6 Jam, Akses Padang-Solok Dibuka Kembali

Regional
Maju Pilkada Banten 2024, Arief R Wismansyah Ikut Penjaringan 3 Partai

Maju Pilkada Banten 2024, Arief R Wismansyah Ikut Penjaringan 3 Partai

Regional
Bocah Penjual Kue yang Tewas Kecelakaan di Pontianak Dikenal Gigih, Emoh Pulang Sebelum Dagangan Habis

Bocah Penjual Kue yang Tewas Kecelakaan di Pontianak Dikenal Gigih, Emoh Pulang Sebelum Dagangan Habis

Regional
Soal Pengangguran, Pj Gubernur Sebut Banten Jadi Tujuan Mencari Pekerjaan

Soal Pengangguran, Pj Gubernur Sebut Banten Jadi Tujuan Mencari Pekerjaan

Regional
Naskah Kuno Banyuwangi Diusung Perpusnas Masuk ke Ingatan Kolektif Nasional 2024

Naskah Kuno Banyuwangi Diusung Perpusnas Masuk ke Ingatan Kolektif Nasional 2024

Kilas Daerah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com