Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Jalan Masuk SD Ditembok Setinggi 3 Meter, Polisi Cek Keabsahan Pemilik Lahan

Kompas.com - 01/09/2021, 17:23 WIB
Irwan Nugraha,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

 

Sebelumnya, sebuah bangunan Sekolah Dasar Negeri (SDN) Tugu 2 Kelurahan Tugujaya, Kecamatan Cihideung, Kota Tasikmalaya, tak memiliki akses jalan lagi usai ditutup bangunan benteng setinggi 3 meter oleh pemilik lahan pribadi di depannya.

Semula sebanyak 167 siswa dan guru di sekolah tersebut memiliki akses jalan utama dengan lebar sekitar 2 meter ke pinggir Jalan SL Tobing, Kota Tasikmalaya.

Namun, sejak awal tahun 2021 saat tak ada aktivitas pembelajaran tatap muka akibat pandemi akses jalan utama itu ditutup oleh seseorang yang mengaku pemilik lahan sah dengan benteng setinggi 3 meter.

Pihak sekolah pun sempat kebingungan akses jalan bagi murid untuk belajar saat dimulai kembali pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas saat penerapan PPKM Level 3 sejak dua pekan lalu.

"Awalnya, kita punya jalan utama ke depan jalan, karena sekolah kami di pinggir jalan SL Tobing, Kota Tasikmalaya. Namun, gak tahu kenapa ada keputusan sertifikat katanya dari BPN bahwa akses jalan sekolah tersebut milik seseorang. Nah, oleh pemilik lahan itu dibenteng 3 meter ditutup seluruhnya sehingga sekolah tak punya jalan masuk," jelas Kepala Sekolah SDN Tugu 2 Sri Mulyani, kepada wartawan di kantornya, Selasa (31/8/2021).

Sri pun mendapatkan informasi dari perwakilan orangtua dan komite sekolah bahwa awalnya pemilik lahan tak masalah membiarkan sebagian tanahnya dijadikan akses jalan utama sekolah.

Namun, ada informasi bahwa pemilik tanah khawatir bahwa tanahnya diklaim oleh sekolah lalu membentengnya setinggi 3 meter.

Permasalahan ini pun telah diketahui Pemerintah Kota Tasikmalaya melalui Kepala Dinas Pendidikan Kota Tasikmalaya.

Bahkan, sempat ada pertemuan antara pemilik lahan, masyarakat sekitar, pihak sekolah dan dinas terkait setempat membahas berkaitan akses jalan sekolah ini.

Seusai ditutup benteng, lanjut Sri, pihak sekolah sama sekali tak memiliki akses jalan masuk.

Sehingga, ratusan murid sekolah tersebut terpaksa harus melewati jalan belakang menyusuri jalan pesawahan dan lewat kuburan untuk bisa bersekolah saat PTM terbatas dibuka lagi.

"Kalau sekarang, murid jalan kaki ke belakang, itu juga ada beberapa orang warga pemilik tanah yang baik hati dan memberikan akses jalan darurat. Jadi, murid sekarang sementara lewat sana dulu untuk bisa bersekolah," ungkap Sri. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Maju Calon Bupati Sumbawa, Syarafuddin Jarot Resmi Daftar di Partai Nasdem

Maju Calon Bupati Sumbawa, Syarafuddin Jarot Resmi Daftar di Partai Nasdem

Regional
Nelayan yang Hilang di Perairan Nusakambangan Ditemukan Tewas

Nelayan yang Hilang di Perairan Nusakambangan Ditemukan Tewas

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Pelni Hentikan Pelayaran Rute Bintan-Natuna Selama Sekitar 20 Hari

Pelni Hentikan Pelayaran Rute Bintan-Natuna Selama Sekitar 20 Hari

Regional
Tergiur Upah Rp 3 Juta, Tukang Nasi Goreng Jadi Kurir Narkoba

Tergiur Upah Rp 3 Juta, Tukang Nasi Goreng Jadi Kurir Narkoba

Regional
Pria Bacok Tetangga di Banyuwangi, Mengamuk karena Halaman Gudang Jadi Lokasi Parkir Tahlilan

Pria Bacok Tetangga di Banyuwangi, Mengamuk karena Halaman Gudang Jadi Lokasi Parkir Tahlilan

Regional
Jokowi Makan Malam di Kampung Melayu Lombok, Pesan Nasi Goreng Istimewa

Jokowi Makan Malam di Kampung Melayu Lombok, Pesan Nasi Goreng Istimewa

Regional
Ada Sengketa, KPU Tunda Penetapan 5 Caleg Terpilih di Sumbar

Ada Sengketa, KPU Tunda Penetapan 5 Caleg Terpilih di Sumbar

Regional
Imbas Letusan Gunung Ruang, 1.324 Warga Dievakuasi Keluar dari Pulau Tagulandang

Imbas Letusan Gunung Ruang, 1.324 Warga Dievakuasi Keluar dari Pulau Tagulandang

Regional
Pencarian Dihentikan, 2 Penambang Tertimbun Galian Batu Bara Dinyatakan Hilang

Pencarian Dihentikan, 2 Penambang Tertimbun Galian Batu Bara Dinyatakan Hilang

Regional
Gunung Ruang Keluarkan Asap Setinggi 600 Meter

Gunung Ruang Keluarkan Asap Setinggi 600 Meter

Regional
Kisah Relawan Tagana Sumbawa, 14 Tahun Berada di Garda Depan Bencana Tanpa Asuransi

Kisah Relawan Tagana Sumbawa, 14 Tahun Berada di Garda Depan Bencana Tanpa Asuransi

Regional
14 Mobil Damkar Berjibaku Bersihkan Bandara Sam Ratulangi dari Debu Gunung Ruang

14 Mobil Damkar Berjibaku Bersihkan Bandara Sam Ratulangi dari Debu Gunung Ruang

Regional
TKA di Kepri Wajib Bayar Restribusi 100 Dolar AS Tiap Bulan

TKA di Kepri Wajib Bayar Restribusi 100 Dolar AS Tiap Bulan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com