SOLO, KOMPAS.com - Fandy Hari Prayogo (28) merasa senang setelah menerima bantuan berupa sepeda motor roda tiga (elektrik) dari Kementerian Sosial (Kemensos).
Warga Kulon Progo, Daerah Istimewa (DIY) Yogyakarta, merupakan salah satu penyandang disabilitas fisik yang menerima bantuan asistensi rehabilitasi sosial (Atensi).
Bantuan itu diserahkan Menteri Sosial Tri Rismaharini didampingi Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka di Balai Besar Soeharso Solo, Jawa Tengah, Senin (30/8/2021).
"Rasanya seneng bisa dapat bantuan motor roda tiga," kata Fandi kepada Kompas.com seusai menerima bantuan, Senin.
Baca juga: Nenek Sumirah Belum Terima Bantuan Pemkot, Anggota DPRD Surabaya: 3 Hari Ini Harus Terealisasi
Fandi mengatakan, bantuan sepeda motor roda tiga ini akan dia manfaatkan untuk berjualan sayur keliling kampung.
Sebelumnya, Fandi menggunakan sepeda rakitan untuk menunjang pekerjaan yang sudah dia lakoni sejak 2018.
"Setiap hari saya jualan sayur keliling kampung menggunakan sepeda rakitan yang pedalnya pakai tangan," ungkap dia.
Fandi berangkat dari rumah untuk berjualan sayur keliling kampung mulai dari pukul 07.00 WIB sampai pukul 12.00 WIB.
Dia berangkat lagi untuk jualan sayur keliling pukul 13.00 WIB sampai dengan pukul 17.00 WIB.
"Kalau lagi laris ya dapat Rp 600.000 per hari. Kalau lagi sepi kadang dapat Rp 200.000, Rp 300.000 per hari," kata Fandi.
Baca juga: Cerita Anggota Paskibra yang Memilih Isolasi Mandiri, Sendirian dan Belum Terima Bantuan Pemerintah
Dari hasil dari jualan sayur keliling itu digunakan untuk mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari di rumah.
Fandi berharap, dengan bantuan sepeda motor roda tiga tersebut jualan sayur keliling yang dilakukannya tersebut bisa menjangkau lebih jauh.
"Kalau pakai sepeda rakitan jualan sayur keliling paling jauh hanya dua kilometer. Mudah-mudahan dengan motor roda tiga bisa menjangkau lebih jauh dan lancar" ungkap Fandi.
Pendamping Disabilitas Kulon Progo Wisto Pinarcoyo mengatakan, ada empat orang lainnya yang diajukan untuk mendapatkan bantuan dari Balai Besar Inten Soeweno Bogor.
Dari empat orang itu, kata dia, dua orang menerima bantuan sepeda motor listrik, satu orang menerima sepeda motor dengan bahan bakar bensin, dan satu orang lainnya menerima mesin jahit.