Ia mengatakan, acara ini juga menjadi sarana melakukan promo lantaran Mojosemi Forest Park harus tutup imbas penerapan PPKM level 4.
Menurutnya, dengan melibatkan langsung anak-anak dalam interaksi dengan dinosaurus milik Mojosemi Forest Park melalui virtual edu trip akan meninggalkan kesan yang mendalam.
Dengan begitu, ketika destinasi wisata sudah bisa beroperasi kembali, antusias untuk berkunjung ke Mojosemi juga akan tinggi.
“Keingintahuan anak-anak ini sangat besar sehingga ketika mereka terlibat dalam virtual edu trip keinginan mereka berkunjung akan sangat besar ketika wisata dibuka kembali,” ujarnya.
Manfaatkan pelatihan karyawan
Pengelola Mojosemi Forest Park juga memanfaatkan masa PPKM Level 4 ini untuk maintenance atau perawatan maupun memberi keleluasaan kepada karyawan membuat karya seperti yang dilakukan workshop taman dino.
Selain melakukan maintenance sejumlah replika dinosaurus berukuran lebih dari 3 meter yang rusak, karyawan Mojosemi juga sudah mampu membuat dinosaurus secara mandiri.
Menurut Honggo, banyak hal yang bisa dilakukan karyawan usai pelatihan seperti pembuatan lokasi pentas dino serupa colosseum.
“Dengan kemampuan sendiri banyak rencana yang akan kita lakukan seperti membuat replika dinosaurus baru,” katanya.
Usai beberapa kali melakukan virtual edu trip, pengelola Mojosemi Forest Park juga berencana membuat membut oleh-oleh digital.
Dengan sejumlah peralatan, para pengunjung nantinya akan diajak untuk membuat potongan adegan berada di dalam dinosaurus melalui pembuatan film pendek dengan menggunakan layar hijau.
“Sekalian cindera mata seperti saat ini kita memberdayaan UMKM pembuat boneka, nantinya kita juga sediakan oleh-oleh digital,” katanya.
Baca juga: Tidak Semua Jenjang Sekolah Gelar PTM di Jatim, Khofifah Ungkap Kendalanya
Meski belum boleh beroperasi, Mojosemi Forest Park tidak merumahkan karyawan yang berjumlah 26 orang tersebut.
Para karyawan dijadwal bergilir untuk menjaga kebersihan taman dinosaurus yang mempunyai luas lebih dari 20 hektar tersebut.
Honggo mengaku optimis jika pandemi disikapi dengan menggali inovasi, maka destinasi wisata akan lebih kaya dengan konten baru yang justru mampu menarik wisatawan.
“Virtual edu trip ini bagian dari promo kami di masa pandemi,” pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.