Sampai sekarang tempat tersebut dikenal dengan wisma Soedjono atau Soedjono hotel.
"Jadi dia buat empat kamar, dua kamar untuk tamunya dan dua kamar untuk kawan kawan dokter Soedjono yang berlibur ke sini. Sehingga sampai saat ini, dialah yang merintis pariwisata di sini," Kata Hermiwandi.
Sejak ramai dikunjungi wisatawan, banyak warga desa yang bekerja di wisma Soedjono.
Pariwisata di desa wisata Tetebatu mulai dikelola serius mulai 1990-an.
Warga yang pernah bekerja di sana lalu membuka dan mengelola sendiri tempat penginapan.
"Zaman dulu satu-satunya Hotel Wisma Soedjono. Dari sana banyak masyarakat atau para guide (pemandu wisata) yang kerja di Wisma Soedjono akhirnya bisa membuka usaha penginapan sendiri seperti restoran dan bungalow," Kata Hermiwandi.
Baca juga: Soal Warga Masih Tinggal di Kawasan Sirkuit Mandalika, Kapolda NTB: Kita Akan Komunikasi
Sampai saat ini, ada 33 tempat penginapan di desa Tetebatu dengan tarif terjangkau mulai Rp 200.000-an semalam.
Homestay dan penginapan di Tetebatu juga menyediakan paket-paket wisata dengan harga bervariasi.
Desa Tetebatu terbagi menjadi 10 dusun yaitu Dusun Tetebatu, Tetebatu Lingsar, Dusun Orong Gerisak, Dusun Peresak, Dusun Lingkung Lauq, Lingkung Tengah, Lingkung Daya, Lingkung Baru, Kembang Seri dan Kembang Seri Lauq.
Di masing-masing dusun memiliki kelebihan baik dari kearifan masyarakat setempat, keindahan alam, hingga seni budaya.
Lomba desa wisata
Desa wisata Tetebatu, menjadi salah satu desa wisata yang akan mewakili Indonesia dalam dalam ajang lomba Desa Wisata Terbaik (Best Tourism Village) yang diselenggarakan Organisasi Pariwisata Dunia Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNWTO) tahun 2021.
Selain NTB ada desa wisata di Yogyakarta dan NTT yang akan mewakili Indonesia.
Baca juga: Cerita Nelayan yang Masih Tinggal di Sirkuit MotoGP Mandalika Sampai Ganti Rugi Dibayar...
Gubernur NTB, Zulkieflimansyah, saat berkunjung ke Desa Tetebatu mengatakan Tetebatu memiliki kesempatan untuk memenangkan lomba.
"Tete Batu punya kualifikasi untuk menang dalam pentas desa wisata karena keindahannya, kuliner, hingga sosial culture. Tete Batu memiliki kesempatan untuk memenangkan lomba," kata Zulkieflimansyah dikutip dalam keterangan tertulis, Kamis (26/8/2021).
Zul juga menuturkan bahwa desa wisata Tetebatu bisa sebagai alternatif wisata yang bisa dikunjungi.
"Ada banyak Bungalow yang tersedia untuk menikmati suasana desa dengan tarif sangat terjangkau," Kata Zul.
Zul mengatakan Pemerintah Desa dan Pokdarwis harus berkolaborasi dalam mempersiapkan diri menyambut perhelatan internasional, UNWTO, secara maksimal.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.