Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Munakib, Atlet NTB yang Masih Menanti Janji Jadi PNS dari TGB

Kompas.com - 29/08/2021, 20:56 WIB
Idham Khalid,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

LOMBOK TENGAH, KOMPAS.com- Angin bertiup kencang saat menuju jalan rumah Munakip (33) yang berdekatan dengan garis rawa Bendungan Batujai, Lombok Tengah.

Gang menuju rumahnya di Kampung Tiwulekong, Kelurahan Prapen itu hanya bisa dilewati oleh kendaraan roda dua.

Tampak dari kejauhan terlihat samsak yang tergantung di depan halaman rumah.

Munakip merupakan salah satu atlet Tarung Derajat (Boxer) Lombok Tengah berprestasi yang beberapakali meraih mendali emas di beberapa kejuruan.

Baca juga: Mantan Atlet Dayung Nasional Jadi Nelayan Kecil, Bupati Wakatobi Prihatin

Pria kelahiran 1986 itu mengaku sudah bergabung dengan olahraga boxer sejak duduk di bangku Madrasah Tsanawiyah (MTs) saat baru berusia 14 tahun.

Selama masih aktif menjadi atlet pernah meraih medali emas Pekan Olah Raga Provinsi (Porprov) Nusa Tenggara Barat 2010, Pra Pekan Olahraga Nasional (PON) 2015, dan medali PON Jawa Barat 2016.

Selain mendali emas, ia juga mendapatkan mendali perunggu dan perak di beberapa kejuaraan daerah maupun nasional.

Kendati mendapatkan penghargaan mendali yang begitu banyak, tapi masa depan ayah dengan tiga anak ini masih menggantung.

Pasalnya, di Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Lombok Tengah, dia hanya berstaus sebagai pegawai honorer dengan gaji Rp 400.000 per bulan.

Baca juga: Mantan Atlet Dayung Nasional Jadi Nelayan Kecil, Dulu Ikut Olimpiade dan Raih Emas SEA Games

Munakip menuturkan, dengan gaji itu, ia sangat merasa jauh dari kata cukup. Terlebih, ia mempunyai tiga anak yang masih kecil.

“Kalau dibilang cukup ya jauh dari kata itu, anak saya tiga yang paling besar baru kelas 2 SD, terus yang paling kecil baru berumur 8 bulan, nah kebutuhan sangat tinggi, terutama harga pampers si kecil,” kata Munakip ditemui di rumahnya, Minggu (29/8/2021)

Munakip namapak mengenang mendali prestasinya sebagai atlet boxerKOMPAS.COM/IDHAM KHALID Munakip namapak mengenang mendali prestasinya sebagai atlet boxer
Hanya saja, Munakip tetap bersyukur sembari berharap diangkat menjadi pegawai negeri sipil (PNS) kelak.

Diceritakan Munakip, saat menjurai PON di Jabar ia pernah dijanjikan sebagai PNS oleh Gubernur NTB saat dijabat Muhammad Zainul Majdi alias Tuan Guru Bajang (TGB).

Namun hingga kepala pemerintahan sekarang belum ada kejelasan atas janji tersebut.

“Dulu pas zaman Pak TGB sebagai gubernur, memang pernah dijanjikan untuk PNS, tapi sampai sekarang belum ada hasil,” kata Munakip dengan menghela napas panjang.

Baca juga: Jadi Petugas Restibusi Pasar, Ini Kisah Rahman, Mantan Atlet Tinju Bone yang Tewas di Kolong Jembatan

Diakuinya, dengan kondisi perekonomian yang dianggapnya rendah ini, dia pernah terbesit niat untuk menjadi seorang Pekerja Buruh Migran (PMI) di Arab Saudi.

“Kemarin sempat mau jadi TKI ke Arab Saudi karena kondisi keuangan kita, karena ada adek di sana yang sudah duluan pergi, dan dia lumayan sudah punya hasil,” kata Munakip.

Niat Munakip menjadi TKI terpatahkan mendengar saran dari atasan di kantornya.

Dia diminta untuk tetap mengabdi dan dijanjikan ada jalan keluar dari gajinya yang sedikit.

“Katanya dia (Pejabat Dispora), pasti ada jalan nanti untuk meraih rizki yang penting tetap berikhtiar, jangan putus asa, itulah yang membuat saya akhirnya menetap.” Kata Munakip.

Baca juga: Jadi Korban Kecelakaan Lalu Lintas, Atlet Anggar Asal Maluku untuk PON Papua Tutup Usia

Hingga kini ia masih menjadi honorer di Dispora, dan menjadi pelatih di sekolahan dekat rumahnya.

Ia mengakui mengajar anak-anak murdinya dengan ikhlas dan tidak pernah memaksa meminta bayaran ke pada anak buahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Saiful Tewas Usai Ditangkap Polisi, Istri: Suami Saya Buruh Tani, Tak Terlibat Narkoba

Saiful Tewas Usai Ditangkap Polisi, Istri: Suami Saya Buruh Tani, Tak Terlibat Narkoba

Regional
KLB Diare di Pesisir Selatan Sumbar, Ada 150 Kasus dan 4 Orang Meninggal

KLB Diare di Pesisir Selatan Sumbar, Ada 150 Kasus dan 4 Orang Meninggal

Regional
Guru Honorer di Maluku Dipecat Setelah 11 Tahun Mengabdi, Pihak Sekolah Berikan Penjelasan

Guru Honorer di Maluku Dipecat Setelah 11 Tahun Mengabdi, Pihak Sekolah Berikan Penjelasan

Regional
Pikap Pelat Merah Angkut Ribuan Liter Miras di Gorontalo

Pikap Pelat Merah Angkut Ribuan Liter Miras di Gorontalo

Regional
Pengantin Wanita Tak Datang di Pernikahan, Pria di Lamongan Rugi Rp 24 Juta, Kenal di Medsos

Pengantin Wanita Tak Datang di Pernikahan, Pria di Lamongan Rugi Rp 24 Juta, Kenal di Medsos

Regional
Sempat Tertutup Longsor, Jalur Ende-Wolotopo NTT Sudah Bisa Dilalui Kendaraan

Sempat Tertutup Longsor, Jalur Ende-Wolotopo NTT Sudah Bisa Dilalui Kendaraan

Regional
Kronologi Pembunuhan Wanita PSK di Kuta Bali, Korban Ditikam dan Dimasukkan dalam Koper

Kronologi Pembunuhan Wanita PSK di Kuta Bali, Korban Ditikam dan Dimasukkan dalam Koper

Regional
7 Bacalon Bupati dan Wakil Bupati Daftar di PDI-P untuk Pilkada Pemalang

7 Bacalon Bupati dan Wakil Bupati Daftar di PDI-P untuk Pilkada Pemalang

Regional
Kades Terdakwa Kasus Pemerkosaan di Mamuju Divonis Bebas, Kejari Ajukan Kasasi

Kades Terdakwa Kasus Pemerkosaan di Mamuju Divonis Bebas, Kejari Ajukan Kasasi

Regional
Kakak Angkat di Ambon Bantah Telantarkan Adik di Indekos

Kakak Angkat di Ambon Bantah Telantarkan Adik di Indekos

Regional
7 Pria Perkosa Anak di Bawah Umur di Bangka, 5 Pelaku Masih Buron

7 Pria Perkosa Anak di Bawah Umur di Bangka, 5 Pelaku Masih Buron

Regional
Ibu dan Anak di Ende Tertimpa Material Longsor, 1 Tewas

Ibu dan Anak di Ende Tertimpa Material Longsor, 1 Tewas

Regional
Diduga Dipukuli Anak Kandung Pakai Kursi, Ibu di Palembang: Lama-lama Saya Bisa Mati karena Dia

Diduga Dipukuli Anak Kandung Pakai Kursi, Ibu di Palembang: Lama-lama Saya Bisa Mati karena Dia

Regional
Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Regional
Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com