KOMPAS.com - Abdul Rahman (55), warga Jalan Seram Bone ditemukan tewas di bawah kolong jembatan di Jalan Mangga, Kelurahan Macege, Kecamatan Tanete Riattang Barat, Kabupaten Bone, Kamis (29/7/2021).
Rahman ternyata mantan atlet tinju Bone. Bahkan ia pernah mewakili Bone pada Pekan Olahraga Daerah (Porda) pada tahun 1980-an.
Namun sejak tiga tahun terakhir, dia bekerja sebagai petugas retribusi di pasar.
Baca juga: Mantan Petinju Asal Bone Abdul Rahman Ditemukan Tewas di Kolong Jembatan, Ini Kondisinya
Saat menjadi atlet, Rahman beberapa kali menerima medali emas dan mengharumkan nama Bone di cabang olahraga tinju.
"Banyak orang kenal beliau waktu masih muda," ujar Madi, keponakan Rahman pada Kamis (29/7/2021) dikutup dari Tribun Bone.
"Dulu saya saksikan sendiri medali emas yang dia dapat," tuturnya.
Selain itu, almarhum juga dikenal peduli dengan keluarganya.
Baca juga: Mantan Atlet Tinju Bone Ditemukan Tewas di Kolong Jembatan, Polisi: Tak Ditemukan Tanda Kekerasan
"Dia itu kalau ada uang langsung dikasih ke ponakannya, tidak hitung berapa jumlahnya," tutur Madi.
Selain dikenal petinju, almarhum juga dikenal preman semasa mudanya.
"Orang Bone jaman 80-an pasti kenal beliau," kata pria pengusaha ayam potong ini.
Almarhum Abdul Rahman tiga tahun belakangan ini bekerja di Pasar Sentral Watampone.
"Ia bekerja sebagai petugas retribusi di pasar," katanya.
Baca juga: Kapal Pengangkut Sembako dan Elpiji Terbakar di Pelabuhan Bajoe Bone, 2 ABK Kritis
Hal senada juga disampaikan kerabat korban Bachtiar Parenrengo. Ia mengatakan Rahman pernah menjadi pelatih tinju.
"Dulu memang dia atlet tinju yang sering wakili daerah jika ada pertandingan, dan cukup terkenal, bahkan pernah menjadi pelatih," kata Bachtiar.