Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita di Balik Foto Viral TKA China Kuliti lalu Santap Buaya Muara

Kompas.com - 28/08/2021, 17:13 WIB
Reza Kurnia Darmawan

Editor

KOMPAS.com - Sebuah foto yang memperlihatkan tenaga kerja asing (TKA) menguliti lalu menyantap buaya, menjadi viral di media sosial pada pekan ini.

Peristiwa tersebut terjadi di Kecamatan Morosi, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara, Rabu (25/8/2021).

Pekerja yang tampak menguliti seekor buaya merupakan TKA China yang bekerja di PT Obsidian Stanless Steel (OSS).

Foto viral itu mendapat sorotan karena buaya muara merupakan satwa yang dilindungi.

Atas kejadian tersebut, manajemen PT OSS meminta maaf.

Juru Bicara Manajemen PT OSS Tommy mengatakan, foto TKA China menguliti buaya dijepret oleh seorang karyawan lokal PT OSS.

Ia kemudian mengunggahnya ke media sosial karena menganggap hal itu unik.

“Pekerja juga yang foto spontan karena mungkin tidak pernah melihat hal tersebut, jadi difoto dan disebar di medsos,” ujarnya.

Baca juga: TKA China Potong dan Kuliti Buaya Lalu Disantap, PT OSS Minta Maaf

Buaya ditangkap oleh masyarakat setempat

Tommy menjelaskan, buaya muara tersebut bukan ditangkap oleh pekerja, melainkan masyarakat setempat. Warga menangkap buaya di sekitar Sungai Pohara.

Kemudian, para TKA membeli buaya muara itu.

“Jadi TKA dapat buaya itu dari masyarakat yang menjual, di mana setelah masyarakat menangkap buaya itu kemudian menawarkan kepada TKA,” ucapnya.

Kata Tommy, para TKA melakukan tindakan tersebut secara spontan karena mereka tidak tahu mengenai aturan perlindungan hewan.

“Jadi buaya tersebut akan dikonsumsi oleh mereka, dan untuk aturan buaya dilarang dibunuh mereka tidak tahu. Kami pihak Manajemen PT OSS meminta maaf atas tindakan tersebut, dan memastikan tindakan serupa tidak akan terjadi lagi,” paparnya.

Baca juga: Viral Foto TKA Asal China Potong dan Kuliti Buaya untuk Disantap, BKSDA Sultra: Dijadikan Sop

 

Buaya muara termasuk satwa dilindungi

Ilustrasi buaya muara (Crocodylus porosus) Ilustrasi buaya muara (Crocodylus porosus)

Kepala Balai Konservasi Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sulawesi Tenggara Sakrianto Djawie menuturkan, buaya muara merupakan satwa yang dilindungi.

Dia menyampaikan, tindakan membunuh buaya muara melanggar Undang-undang Nomor 5 tahun 1990 tentang Konservasi Sumberdaya Alam dan Ekosistemnya.

Adapun ancaman hukumannya 5 tahun.

Baca juga: Nasib Buaya Rawa Morosi, Habitat Rusak karena Tambang dan Jadi Santapan TKA

Sakrianto menjelaskan, begitu mendengar ada buaya muara yang dikuliti, dia menerjunkan tim ke PT OSS untuk minta keterangan.

Saat tim tiba di lokasi, buaya sudah tak bersisa. Daging sudah disantap, sedangkan tulang dan kulit dimasak sup.

"Keterangan sementara mereka (TKA) tidak tahu bahwa buaya itu dilindungi, tapi mungkin besok kita panggil yang bertanggung (pelakunya) karena mereka tidak tahu bahasa Indonesia. Besok mereka akan didampingi penerjemahnya, pelakunya ada lima orang," terangnya, Rabu.

Baca juga: Saat Buaya yang Dilindungi Ditangkap lalu Dijadikan Sup…

Menurut Sakrianto, buaya muara tersebut sudah dalam kondisi sekarat saat ditemukan.

Ia menduga, hal itu disebabkan oleh limbah pabrik yang masuk ke rawa. Padahal, rawa merupakan habitat buaya.

"Daerah Morosi itu kan banyak rawa, sungai juga ada. Habibat buaya di situ, tapi sudah rusak karena adanya aktivitas pertambangan di situ, akhirnya dia naik ke darat," ungkapnya.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Kendari, Kiki Andi Pati | Editor: Khairina)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Marinir Gadungan Tipu Mahasiswi di Lampung, Korban Diajak Menikah hingga Rugi Rp 2,8 Juta

Marinir Gadungan Tipu Mahasiswi di Lampung, Korban Diajak Menikah hingga Rugi Rp 2,8 Juta

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Buntut Pencemaran Laut, DKP Jateng Pastikan Tambak Udang di Karimunjawa Ditutup Tahun Ini

Buntut Pencemaran Laut, DKP Jateng Pastikan Tambak Udang di Karimunjawa Ditutup Tahun Ini

Regional
Kronologi 3 Pria di Demak Paksa Bocah 13 Tahun Berhubungan Badan dengan Pacar, Direkam lalu Diperkosa

Kronologi 3 Pria di Demak Paksa Bocah 13 Tahun Berhubungan Badan dengan Pacar, Direkam lalu Diperkosa

Regional
[POPULER REGIONAL] Polemik Jam Operasional Warung Madura | Cerita di Balik Doa Ibu Pratama Arhan

[POPULER REGIONAL] Polemik Jam Operasional Warung Madura | Cerita di Balik Doa Ibu Pratama Arhan

Regional
Sebelum Lawan Korsel, Arhan Pratama Sempat 'Video Call' Ibunda

Sebelum Lawan Korsel, Arhan Pratama Sempat "Video Call" Ibunda

Regional
Akhir Pelarian Renternir yang Balik Nama Sertifikat Tanah Peminjamnya untuk Agunan Bank

Akhir Pelarian Renternir yang Balik Nama Sertifikat Tanah Peminjamnya untuk Agunan Bank

Regional
Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Regional
Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Regional
Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Regional
Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Regional
Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Regional
Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com