Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sekolah di Medan Tertangkap Basah Belajar Tatap Muka, Ini Respons Bobby

Kompas.com - 26/08/2021, 20:32 WIB
Kontributor Medan, Daniel Pekuwali,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi


MEDAN, KOMPAS.com - Wali Kota Medan Bobby Nasution akan segera mengevaluasi pihak sekolah dan Dinas Pendidikan Kota Medan, Sumatera Utara.

Evaluasi ini menyusul adanya sekolah swasta di Medan yang kedapatan melaksanakan pembelajaran tatap muka.

Menantu Presiden Joko Widodo ini menegaskan bahwa sampai saat ini Pemkot Medan belum mengizinkan sekolah tatap muka terbatas.

Baca juga: Sekolah di Medan Tertangkap Basah Gelar Belajar Tatap Muka, Murid Tak Pakai Seragam untuk Kelabui Petugas

"Nanti akan kita lihat, akan kita kroscek langsung sekolahnya. Apakah kepala sekolahnya atau Dinas Pendidikan yang akan kita evaluasi," kata Bobby di Markas Kodim 0201/BS di Medan, Kamis (26/8/2021).

Bobby mengatakan, pihaknya akan mencari tahu siapa yang menginstruksikan untuk belajar tatap muka di sekolah itu.

Sebab, sampai saat ini Pemkot Medan belum pernah memberikan izin.

"Kita lihat, siapa yang menginstruksikan mereka seperti itu," kata Bobby.

Baca juga: Ini Alasan Sekolah di Medan Nekat Gelar Belajar Tatap Muka meski Tahu Dilarang

Dia menegaskan bahwa pihaknya tidak segan-segan memberi sanksi bagi pihak sekolah yang kedapatan melaksanakan sekolah tatap muka, baik itu sekolah swasta maupun sekolah negeri.

Apalagi, sesuai Surat Edaran pada 24 Agustus 2021, Kota Medan kembali memperpanjang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 4 hingga 6 September 2021.

Sesuai aturan itu, proses belajar mengajar masih dilakukan secara daring atau online.

Hanya guru dan tenaga kependidikan yang diizinkan ke sekolah untuk melakukan simulasi asesmen nasional.

"Sekolah tatap muka belum kita perkenankan. Kita lihat, kasus Covid-19 harian di Medan masih di atas 400 kasus," kata Bobby.

Baca juga: Gelar Belajar Tatap Muka, Sekolah di Medan Diminta Satgas Covid-19 untuk Bubar

Halaman:


Terkini Lainnya

KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

Regional
Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Regional
Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Regional
Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Regional
Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Regional
Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Regional
Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Regional
Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Regional
Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Regional
Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Regional
Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Regional
Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Regional
Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Regional
Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Regional
Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com