Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Alasan Sekolah di Medan Nekat Gelar Belajar Tatap Muka meski Tahu Dilarang

Kompas.com - 26/08/2021, 15:22 WIB
Kontributor Medan, Daniel Pekuwali,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

MEDAN, KOMPAS.com - Sebuah sekolah swasta di Medan, Sumatera Utara, kedapatan melakukan pembelajaran tatap muka.

Padahal, sampai saat ini Pemkot Medan belum mengizinkan sekolah tatap muka digelar di tengah penerapan PPKM Level 4.

Baca juga: Sekolah di Medan Tertangkap Basah Gelar Belajar Tatap Muka, Murid Tak Pakai Seragam untuk Kelabui Petugas

Sekolah swasta yang berlokasi di Jalan KM Yos Sudarso itu pun langsung diminta untuk mengakhiri proses belajar oleh petugas Satgas Covid-19.

Baca juga: Zona Merah Covid-19 di Sumut Tersisa 3 Daerah

Sekolah ini masih satu lokasi dengan universitas yang tergabung dalam satu yayasan.

Pihak yayasan kemudian menunjuk Rektor Universitas Dharmawangsa Zamakhsyari untuk memberi klarifikasi.

Zamakhsyari menjelaskan, pada saat razia, hanya siswa kelas X yang datang ke sekolah.

"Ini sebenarnya hanya pengumpulan beberapa murid baru anak-anak di SMA," kata Zamakhsyari, Kamis (26/8/2021).

Dia mengatakan, pihak yayasan terpaksa harus melaksanakan sekolah tatap muka atas permintaan para orangtua siswa.

Para orangtua menginginkan anak-anak mereka sekolah tatap muka, terutama untuk siswa baru agar bisa lebih mengenal lingkungan sekolah mereka.

Zamakhsyari mengaku pembelajaran tatap muka di sekolah baru dilaksanakan beberapa hari belakangan. Sebelumnya, seluruh proses pembelajaran dilaksanakan secara daring.

Menurut dia, di satu sisi pihak sekolah berupaya mematuhi segala aturan yang dikeluarkan pemerintah di tengah pandemi.

Namun, jika ini terus berlangsung lama, maka akan merugikan dunia pendidikan itu sendiri.

Lagian, tambahnya, sistem belajar tatap muka yang dilakukan di sekolah itu juga dibatasi hanya 30 persen dari kapasitas kelas.

Tenaga pengajar dan pendidik di sekolah itu seluruhnya juga sudah divaksin.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sekjen Gerindra Sebut Julukan Prabowo 'Gemoy' Tak Menurunkan Substansi Demokrasi

Sekjen Gerindra Sebut Julukan Prabowo "Gemoy" Tak Menurunkan Substansi Demokrasi

Regional
Pria di Manggarai NTT Aniaya serta Bakar Istri dan Anak, 1 Tewas

Pria di Manggarai NTT Aniaya serta Bakar Istri dan Anak, 1 Tewas

Regional
Pengemis 'Elit' Seminggu Menginap di Hotel, Terjaring Razia Satpol PP Ponorogo

Pengemis "Elit" Seminggu Menginap di Hotel, Terjaring Razia Satpol PP Ponorogo

Regional
Kampanye Perdana, Prabowo Disambut Ribuan Santri di Ponpes Tasikmalaya

Kampanye Perdana, Prabowo Disambut Ribuan Santri di Ponpes Tasikmalaya

Regional
Hendak ke Pasar, Nenek di Lampung Diculik dan Dirampas Uangnya Rp 25 Juta

Hendak ke Pasar, Nenek di Lampung Diculik dan Dirampas Uangnya Rp 25 Juta

Regional
Pelajar di Bogor Tewas Dibacok Sepulang Sekolah, Bukan Kasus Pertama

Pelajar di Bogor Tewas Dibacok Sepulang Sekolah, Bukan Kasus Pertama

Regional
Sekjen Gerindra Sebut Prabowo Minta Dukungan IKN Harus Ditambah agar Maksimal

Sekjen Gerindra Sebut Prabowo Minta Dukungan IKN Harus Ditambah agar Maksimal

Regional
Kisah Desa Megulungkidul Sulap Lahan Tak Produktif Jadi Kafe Anggur, Sumbang PAD Puluhan Juta

Kisah Desa Megulungkidul Sulap Lahan Tak Produktif Jadi Kafe Anggur, Sumbang PAD Puluhan Juta

Regional
Ganjar Akan Kunjungi Rumah Pengasingan Bung Karno di Ende Hari Ini

Ganjar Akan Kunjungi Rumah Pengasingan Bung Karno di Ende Hari Ini

Regional
Santri di Jambi Di-'bully' Senior sampai Masuk RS, Orangtua: Saya Tak Mau Damai

Santri di Jambi Di-"bully" Senior sampai Masuk RS, Orangtua: Saya Tak Mau Damai

Regional
TKN Prabowo-Gibran soal Pernyataan FX.Rudy: Kita Jawab dengan Senyum

TKN Prabowo-Gibran soal Pernyataan FX.Rudy: Kita Jawab dengan Senyum

Regional
Kasus Penyiraman Air Keras di Solo Dipicu Sakit Hati, Korban Alami Gangguan Penglihatan

Kasus Penyiraman Air Keras di Solo Dipicu Sakit Hati, Korban Alami Gangguan Penglihatan

Regional
Tangis Bocah 10 Tahun di Riau, Teringat Sang Ayah yang Gugur Saat Tugas di Polairud

Tangis Bocah 10 Tahun di Riau, Teringat Sang Ayah yang Gugur Saat Tugas di Polairud

Regional
Mahasiswa Kupang Tanya ke Ganjar Apakah Akan Mewariskan Kekuasaan ke Keluarga

Mahasiswa Kupang Tanya ke Ganjar Apakah Akan Mewariskan Kekuasaan ke Keluarga

Regional
Kongkalikong Pengadaan Kapal Feri di Kapuas Hulu, 6 Orang Tersangka

Kongkalikong Pengadaan Kapal Feri di Kapuas Hulu, 6 Orang Tersangka

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com