Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kericuhan di Keraton Kasepuhan Cirebon Berujung Aksi Lempar Batu

Kompas.com - 26/08/2021, 05:30 WIB
Muhamad Syahri Romdhon,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

CIREBON, KOMPAS.com – Prosesi pelantikan pengurus Keraton Kasepuhan Cirebon versi Sultan Aloeda II Rahadjo Djali diwarnai kericuhan pada Rabu (25/8/2021) pagi.

Pihak Sultan Sepuh ke-XV PRA Luqman Zulkaidin (putra almarhum Sultan Sepuh XIV PRA Arief Natadiningrat) berusaha membubarkan prosesi pelantikan, karena dinilai ilegal dan tidak berizin.

Kericuhan berlangsung saat Sultan Aloeda II Rahadjo Djali sedang membacakan lembaran sumpah di hadapan kepengurusan baru di Bangsal Jinem, sekitar pukul 07.30 WIB.

Baca juga: Sejarah Keraton Kasepuhan Cirebon

Tiba-tiba, sejumlah orang dari pihak Sultan Sepuh XV PRA Lukman Zulkaidin datang.

Ratu Alexandra Wuryaningrat, bibi Sultan Sepuh PRA Luqman Zulkaedin, mengaku kaget dengan pelantikan tersebut.

Sebagai Kepala Badan Pengurus Keraton Kasepuhan (BPKK), dirinya mengaku tidak pernah mendapatkan permohonan surat izin kegiatan oleh pihak mana pun.

Dalam kericuhan tersebut, kedua belah pihak yang saling berseteru tampak saling klaim kebenaran.

Keduanya mengaku paling benar sebagai keturunan para pendahulu.

Baca juga: Keunikan Rumah Kasepuhan, Cirebon

Adu mulut antar kedua belah pihak juga terjadi berulang kali.

Setelah beberapa menit, kedua belah pihak saling menghindar, sehingga kericuhan pun dapat diredam.

Sultan Aloeda II Rahadjo Djali menjelaskan, kegiatan pada Rabu pagi ini adalah pelantikan sejumlah perangkat atau kepengurusan yang akan membantu kerja-kerja Sultan Aloeda II.

Prosesi ini menjadi tanda resminya kepemimpinan Sultan Aloeda II, serta kepengurusannya akan berkerja dan memperbaiki Keraton Kasepuhan.

“Apa yang kami lakukan tadi pagi ini adalah rangkaian dari Jumenengan Sultan Sepuh Aloeda II. Ini harus kami lakukan segera, agar kami bisa segera bekerja memperbaiki Keraton Kasepuhan. Ini resmi, kami mulai kerja,” kata Rahadjo kepada Kompas.com di Keraton Kasepuhan.

Baca juga: Sempat Ada Pro dan Kontra, PRA Luqman Zulkaedin Resmi Jadi Sultan Kasepuhan Cirebon

Rahadjo menganggap biasa kepada pihak yang menyebutkan prosesi pelantikan pengurus ini ilegal.

Dia meminta pihak yang tidak terima agar dapat menyelesaikan persoalan di persidangan.

Rahadjo meyakini telah mengantongi seluruh bukti-bukti bahwa kepemimpinan dirinya sah dan kepengurusannya legal.

“Silakan saja mereka mengatakan seperti itu. Kalau tidak puas, mari kita lakukan penyelesaian secara intelektual. Kita selesaikan secara hukum. Kami sangat siap menempuh jalur hukum,” kata Rahadjo.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Promo Judi Online di IG Rp 1 Juta per Posting, 3 Pemuda Dibekuk

Promo Judi Online di IG Rp 1 Juta per Posting, 3 Pemuda Dibekuk

Regional
Banjir Kiriman Malaysia Mulai Rendam Desa di Nunukan, Sejumlah Sekolah Terdampak

Banjir Kiriman Malaysia Mulai Rendam Desa di Nunukan, Sejumlah Sekolah Terdampak

Regional
DPC PDI-P Kebumen Buka Pendaftaran Cabub-Cawabub, 3 Tokoh Mendaftar, Salah Satunya Bupati Kebumen

DPC PDI-P Kebumen Buka Pendaftaran Cabub-Cawabub, 3 Tokoh Mendaftar, Salah Satunya Bupati Kebumen

Regional
Anak Kecil Temukan Mayat di Sungai Cilacap, Awalnya Dikira Boneka

Anak Kecil Temukan Mayat di Sungai Cilacap, Awalnya Dikira Boneka

Regional
Forum Rektor Perguruan Tinggi Muhammadiyah Se-Indonesia Gelar Aksi Bela Palestina, Mahasiswa hingga Dosen Turun ke Jalan

Forum Rektor Perguruan Tinggi Muhammadiyah Se-Indonesia Gelar Aksi Bela Palestina, Mahasiswa hingga Dosen Turun ke Jalan

Regional
Ganjar Pilih Jadi Oposisi, Gibran: Mohon Dikawal dari Luar

Ganjar Pilih Jadi Oposisi, Gibran: Mohon Dikawal dari Luar

Regional
Rektor Undip Minta Mahasiswa yang Sudah Mampu untuk Mundur Jadi Penerima KIP Kuliah

Rektor Undip Minta Mahasiswa yang Sudah Mampu untuk Mundur Jadi Penerima KIP Kuliah

Regional
Tawuran Geng Motor Tewaskan Pelajar SMA, 8 Orang Jadi Buronan

Tawuran Geng Motor Tewaskan Pelajar SMA, 8 Orang Jadi Buronan

Regional
Kakak Beradik di Brebes Dicabuli Tetangganya, Terungkap Gara-gara Pelaku Minta Maaf Bekali-kali Saat Lebaran

Kakak Beradik di Brebes Dicabuli Tetangganya, Terungkap Gara-gara Pelaku Minta Maaf Bekali-kali Saat Lebaran

Regional
Eks Wali Kota Bima Dituntut 9 Tahun 6 Bulan Penjara Atas Kasus Suap dan Gratifikasi

Eks Wali Kota Bima Dituntut 9 Tahun 6 Bulan Penjara Atas Kasus Suap dan Gratifikasi

Regional
1.112 Jemaah Haji Babel Diminta Tak Usah Bawa 'Rice Cooker' dan Beras

1.112 Jemaah Haji Babel Diminta Tak Usah Bawa "Rice Cooker" dan Beras

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Regional
UTBK-SNBT 2024 di Undip: Jadwal, Materi Ujian, dan Perincian Lokasi Tes

UTBK-SNBT 2024 di Undip: Jadwal, Materi Ujian, dan Perincian Lokasi Tes

Regional
BPS: Ekonomi Sumsel Tumbuh 5,06 Persen, Jumlah Angkatan Kerja Naik dan Pengangguran Turun

BPS: Ekonomi Sumsel Tumbuh 5,06 Persen, Jumlah Angkatan Kerja Naik dan Pengangguran Turun

Kilas Daerah
Jokowi Minta Kepala Daerah Prioritaskan Program Berdampak, Bupati Ipuk Tegaskan Perlu Inovasi 

Jokowi Minta Kepala Daerah Prioritaskan Program Berdampak, Bupati Ipuk Tegaskan Perlu Inovasi 

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com