Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sempat Ada Pro dan Kontra, PRA Luqman Zulkaedin Resmi Jadi Sultan Kasepuhan Cirebon

Kompas.com - 31/08/2020, 09:48 WIB
Abba Gabrillin

Editor

Sumber Antara

CIREBON, KOMPAS.com - Pangeran Raja Adipati (PRA) Luqman Zulkaedin sudah resmi dinobatkan sebagai Sultan Sepuh XV Keraton Kasepuhan Cirebon, Jawa Barat.

Luqman menggantikan mendiang Ayahnya yang merupakan Sultan Sepuh XIV.

"Alhamdulillah, hingga saat ini, adat istiadat dan tradisi serta silsilah Kasultanan Kasepuhan Cirebon masih tetap terjaga, dari mulai Sunan Gunung Jati sampai Sultan Sepuh XIV dan sekarang oleh kami sebagai Sultan Sepuh XV," kata Luqman Zulkaedin seperti dikutip dari Antara, Minggu (30/8/2020).

Baca juga: 30 Warga di Kabupaten Cirebon Positif Terjangkit Virus Corona

Luqman mengatakan bahwa semasa hidup, Sultan Sepuh XIV sudah memberikan amanat kepada dirinya untuk menjadi penerusnya.

Sebab, hal itu merupakan tradisi turun temurun.

"Sebagai penerus dan tradisi turun temurun, yang dilaksanakan dari sejak era Sunan Gunung Jati ratusan tahun yang lalu, di mana pengganti Sultan adalah putra Sultan," ujar Luqman.

Menurut Luqman, Keraton Kasepuhan bersama keraton lain se-Nusantara telah mengalami masa-masa sejarah panjang, dari era kerajaan atau kesultanan, era kolonial, sampai era Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Baca juga: Sultan Kasepuhan Cirebon PRA Arief Natadiningrat Wafat

Dalam perjalanan tersebut, kerajaan dan kesultanan se-Nusantara turut serta mendukung perjuangan kemerdekaan Indonesia.

Dalam kaitan tersebut, pada tahun 1959, Gubernur Jawa Barat atas nama Pemerintah Republik Indonesia memberikan surat yang menyatakan bahwa mengakui Keraton Kasepuhan sebagai lembaga adat dan tradisi secara turun temurun.

Adapun, dalam penobatan Luqman sebagai Sultan Kasepuhan Cirebon sempat terjadi polemik.

Pada saat tradisi penobatan atau "jumenengan", ada pro dan kontra terkait dengan pengangkatan Sultan XV kepada PRA Luqman Zulkaedin.

Halaman:
Sumber Antara
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com