Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kericuhan di Keraton Kasepuhan Cirebon Berujung Aksi Lempar Batu

Kompas.com - 26/08/2021, 05:30 WIB
Muhamad Syahri Romdhon,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

 

Sementara itu, Kepala BPKK Ratu Alexandra Wuryaningrat mengklaim kegiatan prosesi pelantikan tersebut tidak sah dan ilegal, karena tidak berizin.

Menurut dia, Keraton Kasepuhan hanya memiliki satu sultan, yakni Sultan Sepuh ke-XV PRA Luqman Zulkaedin yang merupakan anak almarhum Sultan Sepuh ke-XIV PRA Arief Natadiningrat.

“Di sini, Keraton Kasepuhan itu hanya satu, yaitu Pangeran Raja Adipati (PRA) Luqman Zulkaedin, Sultan Sepuh ke XV. Kami sudah membubarkan, karena kegiatan itu tidak berizin. Kami akan perketat keamanan,” kata Alexandra saat dikonfirmasi.

Terjadi aksi lempar batu

Beberapa jam usai prosesi pelantikan kepengurusan Sultan Aloeda II, kericuhan kembali terjadi, yakni sekitar pukul 12.00 WIB.

Kali ini, kericuhan berujung aksi saling lempar batu.

Aksi kericuhan ini dilakukan oleh dua kubu Sultan Kasepuhan yang saling berseteru.

Diduga, kejadian ini bermula dari adanya lemparan batu dari bagian luar ke area dalam Keraton Kasepuhan.

Baca juga: Sultan Kasepuhan Cirebon Wafat, Ridwan Kamil: Beliau Berkontribusi Besar bagi Jabar dan Cirebon

Sebagian orang yang berada di bagian dalam tidak terima hingga melakukan aksi penyerangan balik.

Belum ditemukan laporan korban jiwa. Namun, sejumlah bangunan tampak rusak akibat terkena lemparan batu.

Sejumlah petugas kepolisian dan TNI segera tiba di Keraton Kasepuhan.

Mereka langsung meredakan aksi kericuhan antara dua kelompok yang bertikai.

Kapolres Cirebon Kota AKBP Imron Ermawan menyampaikan, pihaknya telah melakukan pengamanan di seluruh area komplek Keraton Kasepuhan.

Sejumlah personel sudah disiagakan.

“Kami bersama Dandim Kota Cirebon hadir di Keraton Kasepuhan dalam rangka menjaga kamtibmas, agar tidak terjadi hal yang menjurus tindak pidana. Kami akan berjaga di sini,” kata Imron di lokasi kericuhan.

Pantauan Kompas.com, hingga Rabu Petang sejumlah petugas kepolisian bersama TNI masih berjaga-jaga di lokasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com