YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta mencatat sedikitnya ada 270 lebih anak yang kehilangan orangtuanya karena Covid-19.
"Mereka (270-an) anak yatim (tidak ada ayah), piatu (tidak ada ibu), maupun yatim-piatu, karena orangtuanya meninggal dunia akibat Covid-19," kata Kepala Bidang (Kabid) Kesejahteraan Sosial Dinsos Gunungkidul Hadi Hendra Prayoga saat dihubungi wartawan, Rabu (25/8/2021).
Baca juga: 500 Anak di Banyuwangi Kehilangan Orangtua akibat Covid-19
Dijelaskan Hendra, pendataan ini Dinsos berkoordinasi dengan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Didukcapil) Gunungkidul, dan datanya masih terus bergerak.
Adapun untuk usia anak bervariasi yakni di bawah 18 tahun.
Pendataan ini menindaklanjuti permintaan dari Kementrian sosial RI mengenai rencana penyaluran banuan khusus bagi anak-anak yang kehilangan orang tuanya.
Hendra mengaku belum mengetahui seperti apa bentuk bantuan hingga mekanisme penyalurannya. Saat ini, pihaknya masih menunggu instruksi resmi terkait program tersebut. "Untuk detailnya masih menunggu petunjuk dari Kementrian sosial. Saat ini baru pendataan," ucap dia.
Baca juga: Diperkirakan Ada 5.000 Anak Yatim Piatu di Jatim Selama Pandemi Covid-19
Sambil menunggu bantuan, Dinsos Gunungkidul kini turun tangan melakukan penanganan pada anak-anak tersebut.
Adapun kegiatannya berupa pendampingan hingga pemantauan rutin terkait kondisi mereka melalui pendamping Program Keluarga Harapan (PKH), hingga tenaga kesejahteraan sosial tingkat Kapanewon.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.