BANYUWANGI, KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten Banyuwangi mencatat, ada sekitar 500 anak kehilangan orangtuanya yang meninggal dunia akibat Covid-19.
Jumlah tersebut dimungkinkan masih mengalami penambahan.
"Data yang dari dinas sosial, ada sekitar 500 anak yang kehilangan orangtua karena Covid, data ini belum final," kata Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani usai apel percepatan pemindahan isoman ke isoter, di Lapangan Blambangan, Rabu (18/7/2021).
Baca juga: Tangis 2 Bocah Yatim Piatu Usai Ibunya Meninggal karena Covid-19: Tiap Pagi, Tak Ada Mama Lagi
Siapkan skema bantuan
Ipuk mengatakan, Pemkab melalui Dinas Sosial sedang menyiapkan skema bantuan bagi anak-anak yang kehilangan orangtuanya akibat Covid-19.
Bantuan itu, kata Ipuk, akan dipilah kepada anak yang kurang mampu hingga yang kehilangan kedua orangtuanya.
"Kita pilah-pilah untuk bantuannya, untuk yang mampu dan tak mampu. Kita fokus ke anak yang tak mampu dan tak ada kedua orangtuanya," kata dia.
Baca juga: Pemkab Wonogiri Biayai Pendidikan Anak Yatim Piatu Korban Covid-19
Anak nakes jadi yatim piatu usai sang ibu meninggal karena Covid-19
Kisah anak kehilangan orang tua akibat Covid-19 ini dialami oleh Andika Bayu Prasetyo (16), Diana Avisa Aurilia (11), dan Evan Raisa.
Ketiganya kehilangan sang ibu Vika Dwi Novianti, yang merupakan tenaga kesehatan (nakes) di Puskesmas Licin, Banyuwangi. Vika meninggal dunia terpapar Covid-19, Kamis (24/6/2021).
Tujuh tahun sebelumnya, sang ayah, Deni Kurniawan, wafat terlebih dahulu.
“Doakan orang tua saya, Bu,” kata Tyo sambil menangis kepada Ipuk, Selasa (17/8/2021).
Pelajar SMA kelas X menceritakan tentang ibunya. Vika, sang ibunda, adalah orangtua tunggal (single parent) yang merawat ketiga buah hatinya.
Vika adalah tenaga kesehatan di Puskesmas Licin, Banyuwangi. Sempat dirawat di RSUD Blambangan, Vika akhirnya meninggal dunia setelah terpapar Covid-19.
“Sebelum berangkat kerja, mama biasanya menyiapkan bahan makanan buat kami, dan saya tinggal masak saja. Kami memang dididik untuk selalu mandiri. Sekarang tiap pagi tidak ada lagi mama," kata Tyo.