SURABAYA, KOMPAS.com - Pemprov Jatim sedang mendata anak-anak di Jatim yang berstatus yatim piatu atau ditinggal mati kedua orangtuanya akibat terpapar Covid-19.
Pendataan sementara ada 5.000 lebih yatim piatu selama pandemi Covid-19.
Sejumlah program intervensi disiapkan dari pelatihan kewirausahaan hingga pelatihan pekerjaan profesional.
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak Dan Kependudukan Jatim Andriyanto menuturkan, anak-anak tersebut perlu mendapatkan pendampingan untuk tetap berkembang produktif tanpa kedua orangtuanya.
"Bentuk intervensi kami berupa peningkatan kapasitas dengan edukasi dan pelatihan kewirausahaan serta pelatihan pekerjaan profesional," kata Andriyanto, saat dikonfirmasi, Rabu (4/8/2021).
Pelatihan, kata dia, akan diberikan melalui unit pelaksana teknis dinas sosial di masing-masing daerah.
"Pendampingan juga diberikan untuk mengobati trauma dan keguncangan kejiwaan," ujar dia.
"Pendataan masih terus berlangsung. Diperkirakan lebih dari 5.000 anak," ujar dia.