Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dalam Sepekan 175 Pasien Covid-19 Meninggal di Wonogiri, Bupati: Banyak Kiriman dari Luar

Kompas.com - 25/08/2021, 08:24 WIB
Muhlis Al Alawi,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

WONOGIRI, KOMPAS.com- Jumlah kasus kematian warga akibat Covid-19 di Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah, dalam sepekan mencapai 175 orang.

Dari jumlah itu, kasus kematian disumbang terbanyak dari warga Wonogiri yang meninggal di luar daerah.

Bupati Wonogiri, Joko Sutopo, menyatakan jumlah kasus warganya yang meninggal akibat Covid-19 terbanyak berasal kiriman dari luar daerah.

Baca juga: Ganjar Ungkap Penyebab Kematian Akibat Covid-19 di Jawa Tengah

Hal itu terlihat dari data laporan harian Covid-19 yang disampaikan Dinas Kesehatan Wonogiri dalam beberapa waktu terakhir.

Data yang dilansir Pemkab Wonogiri pada 15 Agusutus 2021, total jumlah kasus kematian warga akibat Covid-19 sebanyak 965 orang.

Sepekan kemudian, total warga yang meninggal akibat Covid-19 melonjak naik menjadi 1.140 orang.

Dengan demikian, dalam sepekan warga yang meninggal akibat Covid-19 sebanyak 175 dengan rata-rata 25 orang per hari.

“Kami banyak menerima pasien positif Covid-19 yang memiliki riwayat merantau di kota-kota besar dalam kondisi saturasi rendah. Dan satu dua hari kondisinya makin memburuk. Bahkan dalam satu hari ada delapan orang (perantau) meninggal (akibat Covid-19),” kata Jekek, sapaan Joko Sutopo, saat dihubungi Kompas.com, Selasa (24/8/2021) malam

Baca juga: Kasus Kematian Pasien Covid-19 di Bali Tinggi, Dinkes: 90 Persen Belum Divaksin

Tak hanya itu, kata Jekek, warga Wonogiri yang meninggal di daerah perantauan juga menambah jumlah angka kasus kematian warga akibat Covid-19.

Pasalnya saat ini, sistem penghitungan penambahan kasus positif hingga meninggal Covid-19 berdasarkan nomor induk kependudukan bukan domisili lagi.

“Sekarang perhitungannya berbasis NIK. Semisal warga kami meninggalnya di wilayah lain tetapi karena NIK-nya Wonogiri maka data kasus meninggal masuk ke kami,” ungkap Jekek.

Bagi Jekek perantau yang pulang dari kota-kota besar memiliki kontribusi penambahan kasus positif aktif Covid-19 di Kabupaten Wonogiri.

Selain itu dikhawatirkan saat pulang ke kampung halaman sangat riskan menulari keluarga yang berada di rumah.

“Yang kami khawatirkan mereka masuk ke keluarga dalam kondisi sudah bergejala dalam fase sedang dan berat. Kemudian dirawat satu atau dua hari baru dibawa ke rumah sakit. Itu agak riskan dan pasti akan menulari keluarga,” jelas Jekek.

Baca juga: Kasus Positif Covid-19 di Riau Turun, tapi Angka Kematian Tinggi

Untuk itu Jekek meminta bagi warga perantau yang pulang kampung dalam kondisi bergejala untuk terlebih dahulu memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat.

Dengan demikian dapat diketahui kondisi kesehatannya dan segera diambil tindakan cepat takala terinfeksi Covid-19.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hubungan Asmara Sesama Jenis di Balik Pembunuhan Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali

Hubungan Asmara Sesama Jenis di Balik Pembunuhan Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali

Regional
Sempat Ditutup 6 Jam, Akses Padang-Solok Dibuka Kembali

Sempat Ditutup 6 Jam, Akses Padang-Solok Dibuka Kembali

Regional
Maju Pilkada Banten 2024, Arief R Wismansyah Ikut Penjaringan 3 Partai

Maju Pilkada Banten 2024, Arief R Wismansyah Ikut Penjaringan 3 Partai

Regional
Bocah Penjual Kue yang Tewas Kecelakaan di Pontianak Dikenal Gigih, Emoh Pulang Sebelum Dagangan Habis

Bocah Penjual Kue yang Tewas Kecelakaan di Pontianak Dikenal Gigih, Emoh Pulang Sebelum Dagangan Habis

Regional
Soal Pengangguran, Pj Gubernur Sebut Banten Jadi Tujuan Mencari Pekerjaan

Soal Pengangguran, Pj Gubernur Sebut Banten Jadi Tujuan Mencari Pekerjaan

Regional
Naskah Kuno Banyuwangi Diusung Perpusnas Masuk ke Ingatan Kolektif Nasional 2024

Naskah Kuno Banyuwangi Diusung Perpusnas Masuk ke Ingatan Kolektif Nasional 2024

Kilas Daerah
Bikin Gempar Undip, Nicholas Saputra Motivasi Mahasiswa Hadapi Ketidakpastian Masa Depan

Bikin Gempar Undip, Nicholas Saputra Motivasi Mahasiswa Hadapi Ketidakpastian Masa Depan

Regional
LKPD Kabupaten HST Kembali Raih Opini WTP dari BPK

LKPD Kabupaten HST Kembali Raih Opini WTP dari BPK

Regional
3 Warga Gunungkidul yang Jalan Kaki ke Jakarta untuk Temui Prabowo Sampai Purworejo, Minta Jalan Tol Masuk Gunungkidul

3 Warga Gunungkidul yang Jalan Kaki ke Jakarta untuk Temui Prabowo Sampai Purworejo, Minta Jalan Tol Masuk Gunungkidul

Regional
Banjir Rob Pantura Sayung Demak Mulai Surut, Pemotor: Masih Mengganggu

Banjir Rob Pantura Sayung Demak Mulai Surut, Pemotor: Masih Mengganggu

Regional
PAN Usung Istri Bupati di Pilkada Kabupaten Solok 2024

PAN Usung Istri Bupati di Pilkada Kabupaten Solok 2024

Regional
Gunung Ile Lewotolok Meletus 65 Kali Selama 6 Jam, Status Siaga

Gunung Ile Lewotolok Meletus 65 Kali Selama 6 Jam, Status Siaga

Regional
Polisi Tangkap Penipu Modus Jual Barang di Aplikasi Belanja Online

Polisi Tangkap Penipu Modus Jual Barang di Aplikasi Belanja Online

Regional
Kecelakaan di Pontianak, 2 Bocah Penjual Kue Meninggal

Kecelakaan di Pontianak, 2 Bocah Penjual Kue Meninggal

Regional
Longsor di Sitinjau Lauik, 2 Warga Dilaporkan Hilang, Diduga Tertimbun

Longsor di Sitinjau Lauik, 2 Warga Dilaporkan Hilang, Diduga Tertimbun

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com