Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dugaan Pemotongan Insentif Nakes di RSUD Kudus, Direktur RS: Itu Inisiatif Nakes Iuran Sukarela

Kompas.com - 24/08/2021, 17:43 WIB
Puthut Dwi Putranto Nugroho,
Khairina

Tim Redaksi

 

KUDUS, KOMPAS.com - Direktur RSUD dr Loekmono Hadi, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah Abdul Aziz Achyar angkat bicara menyusul saat ini Tim Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Jateng sedang mendalami dugaan pemotongan dana insentif tenaga kesehatan di RSUD Loekmono Hadi.

Menurut hasil pemeriksaan internal direksi RSUD dr Loekmono Hadi, pemotongan insentif nakes tersebut merupakan iuran sukarela untuk berbagi kepada nakes lain yang bukan penerima insentif namun dinilainya memiliki risiko kerja yang sama, seperti di antaranya bagian laundri, bagian kebersihan dan sebagainya.

"Niatnya baik saling membantu dan pastinya itu bukan kebijakan direksi. Jadi direksi tidak tahu dan itu inisiatif nakes untuk iuran sukarela menyisihkan untuk nakes lain yang tidak mendapatkan insentif," kata Aziz saat dihubungi Kompas.com melalui ponsel, Selasa (24/8/2021).

Baca juga: Polisi Telusuri Dugaan Pemotongan Dana Insentif Nakes di Kudus

Aziz menyampaikan merujuk Keputusan Menteri Kesehatan (KMK), insentif nakes yang menangani Covid-19 langsung ditransfer Badan Pengelolaan Pendapatan, Keuangan dan Aset Daerah (BPPKAD) Kabupaten Kudus ke masing-masing rekening nakes penerima.

Langkah ini untuk menghindari beberapa hal yang dikhawatirkan seperti kemungkinan terjadinya pungutan atau pemotongan. Selain itu, bisa dimonitor apabila terjadi keterlambatan transfer karena akan bisa diketahui langsung penyebabnya.

"Insentif nakes ditransfer BPPKAD Kudus ke rekening penerima untuk mengantisipasi seperti pemotongan," jelas Aziz.

Baca juga: Mal di DIY Kembali Buka, Hanya Terima Pengunjung yang Sudah Divaksin

Terlepas dari hal tersebut, direksi RSUD dr Loekmono Hadi mengapresiasi upaya kepolisian untuk mengusut tuntas apakah terbukti ada penyalahgunaan insentif nakes.

"Berapa iuran sukarelanya belum tahu pasti, bervariasi ada Rp 300 ribu dan Rp 500 ribu. Kami serahkan sepenuhnya kepada kepolisian untuk mengungkap apakah ada kesalahan, pemaksaan dan lain-lain," pungkas Aziz.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Bupati Lombok Barat Imbau Warga Tak Sebarkan Video Penyerangan

Pj Bupati Lombok Barat Imbau Warga Tak Sebarkan Video Penyerangan

Regional
Rem Blong, Truk Molen Tabrak Mobil dan Rumah di Ungaran

Rem Blong, Truk Molen Tabrak Mobil dan Rumah di Ungaran

Regional
Pernah Bunuh Pencuri Kambing dan Dipenjara, Muhyani Kembali Kecurian

Pernah Bunuh Pencuri Kambing dan Dipenjara, Muhyani Kembali Kecurian

Regional
431 Calon Haji Kota Tangerang Berangkat ke Tanah Suci, Pj Walkot: Utamakan Ibadah dan Jalani Sepenuh Hati

431 Calon Haji Kota Tangerang Berangkat ke Tanah Suci, Pj Walkot: Utamakan Ibadah dan Jalani Sepenuh Hati

Regional
Buntut Penyerangan di Lombok Barat, Keluarga Korban Lapor ke Polda NTB

Buntut Penyerangan di Lombok Barat, Keluarga Korban Lapor ke Polda NTB

Regional
Anak di Rohil Selamat Usai Minum Kopi Beracun Pemberian Ibu Tiri

Anak di Rohil Selamat Usai Minum Kopi Beracun Pemberian Ibu Tiri

Regional
Mendaftar ke 6 Partai, Wakil Walkot Padang Ekos Albar Maju Pilkada Padang

Mendaftar ke 6 Partai, Wakil Walkot Padang Ekos Albar Maju Pilkada Padang

Regional
Tanggapan BBKSDA Riau soal Pekerja Tewas Diterkam Harimau Sumatera

Tanggapan BBKSDA Riau soal Pekerja Tewas Diterkam Harimau Sumatera

Regional
Baru Kelas 6 SD, Bocah di Jambi Punya Tinggi 2 Meter

Baru Kelas 6 SD, Bocah di Jambi Punya Tinggi 2 Meter

Regional
Bocah SMP di Garut Saksikan Sang Ibu Dibunuh Perampok di Kamar Mandi, Tangannya Sempat Diikat

Bocah SMP di Garut Saksikan Sang Ibu Dibunuh Perampok di Kamar Mandi, Tangannya Sempat Diikat

Regional
Isi Surat Wasiat di Dekat Jasad Bayi Dalam 'Paper Bag' di Bali, Ada Uang Rp 1 Juta untuk Pemakaman

Isi Surat Wasiat di Dekat Jasad Bayi Dalam "Paper Bag" di Bali, Ada Uang Rp 1 Juta untuk Pemakaman

Regional
Warga Tembalang dan Candisari Deklarasikan Dukungan kepada Mbak Ita untuk Maju Pilwakot Semarang 2024

Warga Tembalang dan Candisari Deklarasikan Dukungan kepada Mbak Ita untuk Maju Pilwakot Semarang 2024

Regional
Dipolisikan Rektor Unri karena Kritik UKT, Khariq: Saya Tetap Berjuang meski Dipenjara

Dipolisikan Rektor Unri karena Kritik UKT, Khariq: Saya Tetap Berjuang meski Dipenjara

Regional
Warga Gayamsari Deklarasikan Dukungan Mbak Ita Maju Pilwakot Semarang 2024

Warga Gayamsari Deklarasikan Dukungan Mbak Ita Maju Pilwakot Semarang 2024

Regional
Malam Mencekam di Lombok, 1 Desa Diserang Puluhan Warga dengan Sajam

Malam Mencekam di Lombok, 1 Desa Diserang Puluhan Warga dengan Sajam

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com