Sepeninggal sang ibu, BRM melanjutkan sekolahnya dan merawat kedua adiknya.
BRM saat ini duduk di bangku kelas 2 Madrasah Aliyah, adiknya yang pertama ada di kelas 2 MTs, lalu adiknya yang paling kecil, baru masuk playgroup.
BRM mengaku tidak ingin mengecewakan mendiang ibunya yang sudah lebih dulu menghadap Ilahi.
Dia ingin mewujudkan cita-citanya sebagai pengusaha sukses agar bisa menjaga dan merawat kedua adiknya.
"Habis isolasi mau lanjut sekolah. Keinginan saya mau menjadi pengusaha sukses," ujar BRM.
Di masa berkabung, mereka terpaksa meninggalkan rumah dan menjalani karantina di rumah isolasi terpusat.
Ketiganya memiliki kontak erat dengan mendiang ibunya sebelum meninggal dunia karena Covid-19.
Selain terkonfirmasi positif Covid-19, dua dari tiga anak yatim itu juga mengalami beberapa gejala Covid-19.
Baca juga: Kisah Sukani Penjual Sayur Keliling yang Terjebak di Dalam Sirkuit MotoGP Mandalika
Pertimbangan lain sehingga ketiga anak yatim itu dibawa ke rumah isolasi terpusat, sebab di rumah tak ada sosok orangtua atau wali yang bisa merawat.
Sepeninggal sang ibu, BRM bersama dua adiknya tak lagi memiliki orangtua yang menjadi tulang punggung keluarga.
Beberapa tahun terakhir, BRM dan adiknya tinggal bersama ibu dan neneknya.
Di rumahnya, di Desa Catak Gayam, Kecamatan Mojowarno, Kabupaten Jombang, mereka tak memiliki sosok ayah, semenjak kedua orangtuanya bercerai.
Camat Mojowarno Arief Hidayat mengungkapkan, ketiga anak yatim itu tidak memiliki orangtua ataupun orang dewasa dalam satu rumah.
Sebelum sang ibu meninggal karena Covid-19, ketiganya sudah ditinggalkan ayahnya karena cerai.
Adapun sang nenek yang sebelumnya sempat tinggal bersama, kondisi kesehatannya juga tidak stabil dan saat ini tinggal di rumah kerabatnya.
"Ibu dan bapaknya cerai. Minggu lalu ibunya meninggal dunia karena Covid-19. Mereka dibawa ke rumah sehat karena di rumah tidak ada yang merawat," tutur Arief.
Petugas kesehatan di Rumah Sehat SMPN 1 Mojowarno, Evi Nur Santi mengungkapkan, pada hari pertama hingga ketiga menjalani karantina, ketiga anak yatim itu sempat mengeluhkan beberapa gejala.
Namun, sejak Rabu (18/8/2021) lalu, kondisi ketiga anak terus membaik. Gejala sedang masih dirasakan oleh anak paling kecil.
"Sejak hari Rabu gejala-gejala mulai berkurang. Sekarang tinggal anak yang paling kecil, kadang-kadang masih batuk. Mudah mudahan segera sehat semua," kata Evi.
Dia menuturkan, selama tinggal di rumah isolasi, ketiga anak Yatim mendapatkan fasilitas makan dan minum dengan kadar gizi yang diperlukan untuk pemulihan dari Covid-19.