Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Porter Stasiun Tugu Yogya, Rela Tidur di Stasiun agar Tetap Bisa Kirim Uang ke Istri

Kompas.com - 21/08/2021, 07:00 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Khairina

Tim Redaksi

 

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Stasiun Tugu di Kota Yogyakarta tampak sepi saat perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4. 

Peron-peron yang biasanya riuh, kini sepi. Bangku-bangku yang biasanya diperebutkan oleh para penumpang, kini hanya tergeletak di ruang tunggu penumpang tak jauh dari peron kereta.

Suara pengumuman keberangkatan kereta sekali-sekali terdengar memecah kesunyian di peron dan ruang tunggu.

Pada Jumat (20/8/2021) pukul 10.30 WIB, sisi depan Stasiun Kereta Tugu Yogyakarta hanya disinggahi beberapa mobil pengantar penumpang. 

Baca juga: Mobilitas Warga Kalsel Selama PPKM Disebut di Atas Rata-rata Nasional

Saat penumpang menurunkan barang dari mobil pengantar, bergegas para porter atau pramuantar mendatangi.

Para porter menawarkan jasanya untuk mendapatkan penghasilan hari itu juga.

Sepinya stasiun tak menyurutkan semangat mereka untuk tetap melayani penumpang sebagai porter.

Namun sayang, banyak dari para penumpang yang enggan untuk menggunakan jasanya siang itu.

Sepinya penumpang akibat pembatasan karena pandemi Covid-19 ini berdampak bagi penghasilan bagi para Porter di Stasiun Tugu. 

Lima orang porter duduk di sudut stasiun saat menunggu para penumpang datang. Mereka saling berkelakar satu sama lain untuk mengusir penat sekaligus membunuh waktu, sembari menunggu penumpang datang.

Mereka mengenakan seragam berwarna biru dan oranye serta menggunakan penutup kepala berupa blankon yang menjadi salah satu identitas Yogyakarta.

Salah satu porter, Suratman (52), duduk di sudut Stasiun Tugu Yogyakarta. Sejak pagi hingga pukul 10.30 WIB, dirinya belum mendapatkan satu penumpang yang menggunakan jasanya.

Selembar kain putih ia sampirkan di atas bahunya, sesekali ia menyeka keringat yang keluar di dahinya menggunakan kain itu.

Walaupun belum sama sekali mendapatkan penumpang, ia tetap menunggu dengan sabar bersama kawan-kawan sejawatnya.

Baca juga: Rencana Gibran untuk Solo Technopark Setelah Tak Lagi Diisi Pasien Covid-19

Suratman asal Wonosari, Gunungkidul, itu sejak tahun 1980 sudah bekerja di sekitar Stasiun Tugu Yogyakarta. Saat mengawali kariernya, ia bekerja sebagai tukang bersih-bersih hingga sekarang ia menjadi seorang porter.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sejarah dan Makna Lambang Tut Wuri Handayani atau Logo Kemendikbudristek

Sejarah dan Makna Lambang Tut Wuri Handayani atau Logo Kemendikbudristek

Regional
Abu Vulkanik Gunung Ruang Selimuti Bandara Sam Ratulangi Manado

Abu Vulkanik Gunung Ruang Selimuti Bandara Sam Ratulangi Manado

Regional
3 Hari Dicari, Penambang yang Tertimbun Galian Batubara Belum Ditemukan

3 Hari Dicari, Penambang yang Tertimbun Galian Batubara Belum Ditemukan

Regional
Cerita Penumpang Pesawat Terdampak Penutupan Bandara Sam Ratulangi, Terancam Tak Bisa Liburan ke Luar Negeri

Cerita Penumpang Pesawat Terdampak Penutupan Bandara Sam Ratulangi, Terancam Tak Bisa Liburan ke Luar Negeri

Regional
Gempa M 5,5 Terjadi di Halmahera Barat, Tak Berisiko Tsunami

Gempa M 5,5 Terjadi di Halmahera Barat, Tak Berisiko Tsunami

Regional
Dimas Tewas Dianiaya Sesama Tahanan di Pekanbaru, 5 Orang Jadi Tersangka

Dimas Tewas Dianiaya Sesama Tahanan di Pekanbaru, 5 Orang Jadi Tersangka

Regional
Mantan Wakil Gubernur Maluku Daftar Cagub di PDI-P

Mantan Wakil Gubernur Maluku Daftar Cagub di PDI-P

Regional
Pekanbaru Siap Gelar Rakerwil I Apeksi 2024, Pj Walkot Muflihun: Persiapan Sudah Tuntas

Pekanbaru Siap Gelar Rakerwil I Apeksi 2024, Pj Walkot Muflihun: Persiapan Sudah Tuntas

Regional
Demo di Banjarnegara Ricuh, Fasum Rusak, 2 Polisi Luka, Ini Pemicunya

Demo di Banjarnegara Ricuh, Fasum Rusak, 2 Polisi Luka, Ini Pemicunya

Regional
Angka Stunting di Lamongan Turun Drastis, Bupati Yuhronur Efendi Paparkan Caranya

Angka Stunting di Lamongan Turun Drastis, Bupati Yuhronur Efendi Paparkan Caranya

Regional
Kakek di Serang Banten Lecehkan Remaja Lalu Diunggah ke Medsos

Kakek di Serang Banten Lecehkan Remaja Lalu Diunggah ke Medsos

Regional
Kunker ke NTB, Presiden Jokowi Akan Resmikan Jalan Inpres dan Bendungan Tiu Suntuk

Kunker ke NTB, Presiden Jokowi Akan Resmikan Jalan Inpres dan Bendungan Tiu Suntuk

Regional
Panen Padi Triwulan I-2024 di Lamongan Berhasil, Rata-rata 7,34 Ton Per Hektar

Panen Padi Triwulan I-2024 di Lamongan Berhasil, Rata-rata 7,34 Ton Per Hektar

Regional
Gelar Halal Bihalal Bersama Jajarannya, Mas Dhito Sampaikan Ini ke Pegawai Pemkab Kediri

Gelar Halal Bihalal Bersama Jajarannya, Mas Dhito Sampaikan Ini ke Pegawai Pemkab Kediri

Regional
Anggota Keluarga Jayabaya Kembali Daftar Bacabup Lebak lewat PDI-P dan Demokrat

Anggota Keluarga Jayabaya Kembali Daftar Bacabup Lebak lewat PDI-P dan Demokrat

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com