“Kami berharap dapat kembali normal, karena kalau normal itu kan banyak wisatawan yang datang dengan menggunakan kereta. Hotel banyak yang tutup, tukang becak juga ikut terdampak,” katanya.
Suroso (45) asal Sleman, teman sejawat Suratman, juga mengalami hal serupa. Ia yang sudah menjadi porter sejak tujuh tahun lalu juga mengalami hal berat ini. Bahkan ia menceritakan, banyak kawannya yang alih profesi selama pandemi ini.
“Kita porter total ada 100 orang, dibagi menjadi dua shift 50 orang. Kalau sekarang ini paling yang datang hanya 15 orang,” katanya.
“Banyak yang alih profesi, ada yang jadi tukang bangunan, asal dapat penghasilan yang halal,” ucapnya.
Sekarang ini perjalanan kereta turun drastis, dari yang satu hari sebanyak 30 perjalanan sekarang ini hanya sebanyak delapan perjalanan, itu pun penumpang sepi.
"Kereta belum banyak yang jalan, sepi penumpangnya juga. Sekarang ada aturan kalau 12 tahun ke bawah dilarang naik kereta. Syarat sudah vaksin, sekarang banyaknya pekerja, mereka bawaannya sedikit,” ujar dia.
Suratman dan Suroso serta rekan-rekan porter lainnya berharap kondisi dapat kembali normal kembali, perjalanan kereta kembali normal seperti sebelum pandemi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.