AMBON,KOMPAS.com- Satgas Penanganan Covid-19 Provinsi Maluku mengakui adanya konsentrasi dan penyebaran varian delta di wilayah tersebut.
Konsentrasi dan penyebaran Covid-19 varian delta di Maluku terungkap setelah puluhan sampel spesimen pasien dikirim ke Laboratorium Balitbangkes di Jakarta dan hasilnya ada sejumlah sampel positif varian delta.
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Provinsi Maluku, dr Doni Rerung mengatakan, saat lonjakan kasus meningkat di Maluku sejak dua bulan lalu, Balai Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BTKLPP) Ambon sempat mengirim 32 sampel ke Jakarta.
“Dan hasilnya dari 32 sampel yang dikirim itu, sembilan sampel positif varian delta,” kata Doni kepada Kompas.com saat dikonfirmasi, Jumat (20/8/2021).
Baca juga: Alasan Pelaku Lempar Korban dari Jembatan Merah Putih Ambon, Polisi: Ingin Menghilangkan Jejak
Provinsi Maluku tercatat menjadi salah satu daerah dari 10 provinsi di Indonesia yang paling tinggi tingkat penyebaran Covid-19 varian delta-nya, berdasarkan data Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Ditjen P2P Kementrian Kesehatan.
Menurut Doni, saat penyebaran Covid-19 mencapai puncak pada Juni-Juli lalu, Pemerintah Kota Ambon sempat menyampaikan bahwa varian delta kemungkinan besar sudah masuk di Ambon.
Hanya saja, kata Doni, belum ada bukti apakah benar varian yang berasal dari India itu sudah masuk di Ambon.
“Pak wawali kan pernah menyampaikan statemen soal kecurigaan varian delta sudah masuk ke Maluku, memang kami belum punya bukti saat itu untuk konfirmasi tapi setelah melihat lonjakan kasus dan tingkat kematian sangat dimungkinkan,” ungkapnya.
Baca juga: Model Korban Dugaan Kasus Fetish di Malang Lapor ke Polisi
Setelah hasil uji sampel keluar dari laboratorium di Jakarta, Doni menyebut bahwa lonjakan kasus yang sangat masif dan tingkat kematian yang tinggi di Maluku khususnya Kota Ambon dapat terjadi karena varian delta.
“Kemungkinan besar lonjakan kasus yang begitu tinggi bulan-bulan kemarin dan begitu banyak yang meninggal itu juga karena delta, karena secara teori penyebaran virus varian ini sangat cepat,” katanya.
Ia menduga kemungkinan varian delta masih ada di Maluku, sebab tidak semua sampel dikirim untuk diuji.
Baca juga: Sebaran Varian Alpha, Beta, dan Delta di Indonesia hingga 16 Agustus 2021
“Bisa saja (varian delta) masih ada kan ini waktu berjalan terus, kan kemarin itu waktu tinggi dikirim sampelnya dan setelah itu tidak lagi dikirim sampel kan tidak mungkin semua dikirim ke sana,” ungkapnya.
Terkait masalah itu, ia pun mengimbau warga agar tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat dan tidak menganggap remeh virus tersebut.
“Tidak ada perlakuan khusus tetap sama perlindungan harus tetap dilakukan patuhi prokes, sebaiknya pakai masker dua lapis karena penyebarannya begitu masif dan jangan anggap enteng masalah ini,” ungkapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.