MEDAN, KOMPAS.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Batu Bara, Sumatera Utara, mulai bersiaga penuh.
Sebab, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan bahwa diprediksi akan terjadi hujan lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang.
Cuaca ekstrem masih berpotensi terjadi di wilayah Kabupaten Batu Bara hingga Jumat (20/8/2021).
Baca juga: Dampak Banjir di Padang, 1.000 Orang Mengungsi dan 600 Rumah Terendam
Kepala BPBD Batu Bara Sa'ban Efendi mengatakan, berdasarkan pantauan lapangan dan informasi dari BMKG, pihaknya meminta seluruh tim agar siaga penuh selama 24 jam.
"Cuaca angin kencang dan mendung. Kami siaga 24 jam," kata Efendi saat dihubungi, Jumat.
Hujan lebat yang terjadi sejak hari Minggu lalu, telah mengakibatkan debit air beberapa sungai di Kabupaten Batu Bara mengalami kenaikan, hingga menyebabkan tanggul jebol di sejumlah titik.
Selain itu, ada air kiriman dari wilayah hulu di wilayah administrasi Kabupaten Asahan yang kemudian menyebabkan 31 desa di 4 kecamatan terendam banjir.
Baca juga: Banjir Landa 4 Kecamatan di Kabupaten Batu Bara Sumut Sejak 15 Agustus, Ribuan Rumah Terendam
Dari hasil kaji cepat yang dilakukan tim BPBD Batu Bara diketahui ada sebanyak 5.806 rumah yang terdampak banjir.
Kemudian, lahan perkebunan atau pertanian seluas 4.778,5 hektar juga terdampak banjir.
Saat ini, banjir yang merendam beberapa desa sudah mulai mengalami penurunan.
Namun sejumlah desa lainnya justru mengalami kenaikan.
Untuk itu, BPBD terus meningkatkan kesiapsiagaan untuk meminimalisasi potensi dampak bencana hidrometeorologi yang lebih luas lagi.
"Memang ada penurunan di beberapa desa, tapi ada juga yang mengalami kenaikan. Dengan melihat perkembangan kondisi dari BMKG untuk prakiraan cuaca hujan lebat dan angin kencang, maka kami bersiaga penuh," kata Efendi.
Baca juga: Dampak Banjir di Batu Bara Sumut, Ribuan Hektar Lahan Pertanian Rusak
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.