Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Tracing" dan "Testing" ke Warga Medan Digiatkan, Walkot Bobby: Banyak Petugas "Tracer" Bertumbangan

Kompas.com - 19/08/2021, 08:06 WIB
Kontributor Medan, Mei Leandha,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

MEDAN, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Medan akan melakukan tracing dan testing secara massif terhadap kontak erat warga yang terkonfirmasi positif Covid-19 di seluruh kelurahan di Kota Medan untuk memutus mata rantai penyebaran virus.

Tim yang akan diturunkan dibantu Babinsa dan Babinkantimbmas dari Polrestabes Medan, Polres Pelabuhan Belawan serta Kodim 0201/BS. Komando utama di lapangan, Wali Kota Medan Bobby Nasution menunjuk lurah karena menguasai wilayah dan paham teknik dan prosedur tracing.

Dia menjelaskan, tindakan massif tracing dan testing menindaklanjuti instruksi Presiden Joko Widodo dalam rangka meredam lonjakan kasus Covid-19 di luar Pulau Jawa dan Bali.

Baca juga: Demi Ambulans, Wali Kota Medan Bobby Coret Anggaran Mobil Dinas

Selain melakukan tracing dan testing, Presiden sebelumnya juga minta melakukan pembatasan mobilitas, penyediaan isolasi terpusat (isoter) serta vaksinasi massal.

Target tracing dan testing dari Kementerian Kesehatan yang semula 4.900 per hari, naik memjadi 23.000 per hari.

"Untuk mewujudkan target tersebut, Pemkot Medan tidak bisa bekerja sendiri. Diperlukan kerja sama dari semua pihak, termasuk unsur Forkopimda," kata Bobby dikutip dari rilis berita Diskominfo Medan yang diterima Kompas.com, Rabu (18/8/2021).

Baca juga: Bobby Nasution: Kasus Covid-19 Kota Medan 400-500 Per Hari, Bisa Saja Giliran Keluarga atau Kita Sendiri

Petugas "tracer" bertumbangan

Ada 160 orang petugas dari 41 Puskemas dan 39 Puskemas Pembantu (Pustu) yang akan diturunkan sebagai tenaga analisis yang akan melakukan testing berupa swab antigen maupun PCR sehingga hasilnya lebih maksimal.

Untuk tracing, akan melibatkan petugas dari kelurahan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Medan dibantu petugas tracer dari Polrestabes Medan sebanyak 308 personel, sebanyak 53 tracer dari Polres Pelabuhan Belawan dan 151 dari Kodim 0201/BS. 

"Untuk kelengkapan petugas tracer seperti APD dan alat testing akan disiapkan Pemkot Medan. Sebab kita mendapat kabar, banyak petugas tracer yang bertumbangan saat menjalankan tugas," kata Bobby.

Baca juga: Percepat Herd Immunity di Medan, Kecamatan Medanjohor Jadi Prioritas Vaksinasi Massal

Guna mendukung kelancaran testing yang dilakukan untuk menindaklanjuti hasil tracing, Bobby mengakui petugas analisis dari Dinas Kesehatan tidak cukup, ditambah lagi petugas dari Puskesmas dan Pustu juga fokus melakukan vaksinasi.

Menyikapi itu, Bobby akan menjalin kerja sama dengan klinik maupun laboratorium yang selama ini melakukan pemeriksaan, termasuk Ikatan Dokter Indonesia (IDI). 

Bobby berharap tim yang diturunkan dapat melakukan tracing minimal delapan orang dalam satu kelurahan. Jika hasilnya non reaktif, yang bersangkutan harus menjalani karantina selama lima hari karena masa inkubinasi Covid-19 lima hari. 

"Kalau tidak ada gejala, barulah yang bersangkutan dapat melakukan aktivitas seperti biasa," ucapnya.

Sebaliknya, jika hasilnya positif, warga yang bersangkutan harus menjalani isolasi mandiri baik di rumah maupun di dua lokasi isoter terpadu yang dimiliki Pemkot Medan yakni bekas Hotel Soechi di Jalan Cirebon dan gedung P4TK di Jalan Setia Budi, Kecamatan Medanhelvetia. Pemkot Medan juga memiliki tempat isoter terapung di Pelabuhan Belawan yaitu Kapal Motor Bukit Raya.

"Alhamdulillah, KM Bukit Raya sudah tiba dan segera kita operasikan sebagai tempat isoter terapung," kata Bobby.

Sebelumnya, pas di momen hari kemerdekaan, Bobby meluncurkan dua unit mobil vaksinasi keliling yang akan melayani warga yang ingin vaksin.

Dia mengucapkan terima kasih kepada pihak penyumbang. Katanya, sumbangan ini untuk masyarakat, tapi Pemerintah Kota Medan yang mengelola. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ibu Melahirkan di Ambulans karena Jalan Rusak, Dinkes Kalbar Bersuara

Ibu Melahirkan di Ambulans karena Jalan Rusak, Dinkes Kalbar Bersuara

Regional
[POPULER NUSANTARA] Pabrik Sepatu Bata di Karawang Tutup | Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik

[POPULER NUSANTARA] Pabrik Sepatu Bata di Karawang Tutup | Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik

Regional
Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Regional
Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Regional
Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Regional
Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Wilayah Lumajang

Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Wilayah Lumajang

Regional
Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Regional
6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

Regional
Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Regional
Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Regional
Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Regional
Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Regional
Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Regional
Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Regional
Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com