Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Unik Warga Gresik Peringati HUT RI, Upacara di Laut hingga Bentangkan Bendera Raksasa

Kompas.com - 17/08/2021, 15:43 WIB
Hamzah Arfah,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

GRESIK, KOMPAS.com - Beragam cara dilakukan masyarakat Kabupaten Gresik, Jawa Timur dalam memperingati HUT ke-76 Republik Indonesia.

Ada yang melaksanakan upacara di bawah kibaran bendera raksasa, ada pula yang memilih melaksanakan upacara di laut sebagai bentuk penghormatan terhadap jasa para pahlawan.

Seperti yang dilakukan para pemuda dan lintas perkumpulan di Bukit Kapur, yang berada di Desa Suci, Kecamatan Manyar, Gresik.

Mereka melaksanakan upacara di bawah bendera raksasa berukuran 10x7 meter persegi, yang dibentangkan di tebing sekitar bukit.

Baca juga: Pimpin Upacara HUT Ke-76 RI, Ganjar Pakai Baju Hazmat, Lukas Enembe Diinfus

Salah seorang tokoh pemuda yang terlibat dalam agenda upacara, M Fadlul mengatakan, agenda upacara memperingati HUT RI memang menjadi agenda rutin yang dilaksanakan di Bukit Kapur setiap tahun.

Hanya saja, dalam setiap agenda yang dilaksanakan mengusung konsep yang berbeda.

"Untuk tahun ini, kami menggandeng komunitas pecinta alam dan panjat tebing, untuk memasang bendera di tebing Bukit Kapur," ujar Fadlul kepada awak media, Selasa (17/8/2021).

Fadlul menjelaskan, pemilihan konsep tersebut murni dari ide para pemuda Desa Suci yang kerap bermain di lokasi Bukit Kapur.

Pemasangan bendera berukuran 10x7 meter persegi tersebut dibantu oleh komunitas pecinta alam dan panjat tebing Gresik.

"Diawali satu minggu lalu, dari pemuda Suci dan pecinta alam. Kemudian proses idenya itu baru lima hari lalu," ucap Fadlul.

Baca juga: Upacara Proklamasi di Rawa Pening, Perahu Nelayan Berhenti Saat Nyanyikan Indonesia Raya

 

Sementara Kepala Desa Suci Achmad Rizal, mengapresiasi ide dan konsep upacara bendera yang dilaksanakan di Bukit Kapur.

Dia berharap, agenda ini mampu menjadi daya tarik tersendiri agar Desa Suci lebih dikenal khalayak.

"Semoga tanah (lahan) ini nantinya akan bisa menjadi manfaat buat warga Gresik, pemanfaatan buat warga Gresik," kata Rizal.

Upacara di laut

Para nelayan di Desa Pangkahwetan, Kecamatan Ujungpangkah, Gresik, rela libur tidak mencari ikan untuk melaksanakan upacara bendera memperingati HUT RI ke-76, Selasa (17/8/2021).KOMPAS.COM/HAMZAH ARFAH Para nelayan di Desa Pangkahwetan, Kecamatan Ujungpangkah, Gresik, rela libur tidak mencari ikan untuk melaksanakan upacara bendera memperingati HUT RI ke-76, Selasa (17/8/2021).

Berbeda dengan di Bukit Kapur, nelayan Desa Pangkahwetan di Kecamatan Ujungpangkah, Gresik, memilih libur tidak mencari ikan pada Selasa (17/8/2021).

Hal ini mereka lakukan demi bisa melaksanakan upacara bendera di perairan desa setempat, tepatnya di muara Sungai Bengawan Solo.

"Khusus hari ini, nelayan libur melaut, dengan mengisi kegiatan upacara. Ini sebagai wujud rasa syukur atas kemerdekaan RI. Meski baru pertama kali, momen ini tentu sangat spesial bagi kami," ujar Khusnul Arifin, yang didapuk sebagai komandan upacara.

Meski dilaksanakan di laut, namun para nelayan tetap menjalankan agenda upacara secara lengkap, termasuk membacakan teks proklamasi.

Baca juga: Tampil Beda, Ketua DPR Papua Kenakan Shiryu, Pakaian Adat Kepulauan Yapen Saat Upacara HUT Ke-76 RI

Selepas upacara, mereka melanjutkan menanam 1.945 bibit mangrove sebagai upaya pelestarian wilayah pesisir.

Jumlah bibit mangrove yang ditanam sama dengan tahun kemerdekaan Indonesia.

"Hari ini kami melaksanakan upacara bendera dalam rangka memperingati kemerdekaan Republik Indonesia. Kami menyadari, meski posisi saat ini sedang diuji pandemi Covid-19, namun ini tidak melunturkan kecintaan kami terhadap bangsa dan negara ini," kata Kepala Desa Pangkahwetan Syaifullah Mahdi, yang didaulat sebagai pembina upacara dalam agenda ini.

 

Khusus untuk penanaman bibit mangrove, Syaifullah Mahdi menjelaskan, ekosistem di sekitaran perairan juga harus menjadi perhatian nelayan dan semua pihak.

"Kita memang sudah merdeka, lepas dari penjajahan Belanda. Tapi yang juga tidak kalah penting adalah, bagaimana terus berusaha merdeka dari kerusakan lingkungan dengan cara memperbaiki ekosistem yang ada di sekitar kita," tutur Syaifullah Mahdi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Marinir Gadungan Tipu Mahasiswi di Lampung, Korban Diajak Menikah hingga Rugi Rp 2,8 Juta

Marinir Gadungan Tipu Mahasiswi di Lampung, Korban Diajak Menikah hingga Rugi Rp 2,8 Juta

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Buntut Pencemaran Laut, DKP Jateng Pastikan Tambak Udang di Karimunjawa Ditutup Tahun Ini

Buntut Pencemaran Laut, DKP Jateng Pastikan Tambak Udang di Karimunjawa Ditutup Tahun Ini

Regional
Kronologi 3 Pria di Demak Paksa Bocah 13 Tahun Berhubungan Badan dengan Pacar, Direkam lalu Diperkosa

Kronologi 3 Pria di Demak Paksa Bocah 13 Tahun Berhubungan Badan dengan Pacar, Direkam lalu Diperkosa

Regional
[POPULER REGIONAL] Polemik Jam Operasional Warung Madura | Cerita di Balik Doa Ibu Pratama Arhan

[POPULER REGIONAL] Polemik Jam Operasional Warung Madura | Cerita di Balik Doa Ibu Pratama Arhan

Regional
Sebelum Lawan Korsel, Arhan Pratama Sempat 'Video Call' Ibunda

Sebelum Lawan Korsel, Arhan Pratama Sempat "Video Call" Ibunda

Regional
Akhir Pelarian Renternir yang Balik Nama Sertifikat Tanah Peminjamnya untuk Agunan Bank

Akhir Pelarian Renternir yang Balik Nama Sertifikat Tanah Peminjamnya untuk Agunan Bank

Regional
Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Regional
Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Regional
Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Regional
Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Regional
Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Regional
Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com