Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasar Ciawi di Tasikmalaya Terbakar, Ini Kesaksian Warga

Kompas.com - 16/08/2021, 09:40 WIB
Candra Setia Budi

Editor

KOMPAS.com - Kebakaran terjadi di Pasar Ciawi di Kecamatan Ciawi, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Mingu (15/8/2021) sekitar pukul 16.30 WIB, kebakaran itu diduga berasal dari Blok A.

Diketahui, blok A sendiri berada di bagian depan yang berhadapan dengan Subterminal Ciawi. Lokasinya berada di jalan alternatif Tasikmalaya-Bandung via Malangbong.

Beruntung, dalam kejadian itu hanya blok A yang terbakar yakni sebanyak 70 unit, terdiri dari 35 kios dan 35 lapak dan tidak ada korban jiwa.

Baca juga: Kebakaran Hebat Landa Pasar Ciawi di Tasikmalaya, 1 Blok Dipastikan Ludes Terbakar

Sebelum api membakar pasar tersebut, warga sempat melihat asap tebal, tak lama kemudian disusul kobaran api hingga pasar itu pun terbakar.

"Ada asap hitam pekat muncul dari atap di Blok A, lalu tak lama muncul kobaran api," kata Ade (59), warga sekitar, dikutip dari TribunJabar.com.

Kata Ade, saat terjadi kebakaran, cuaca sedang cerah sehingga dengan mudah api melalap apa saja yang ada di dalam deretan kios tersebut.

Baca juga: Terjadi Kebakaran Rumah dan Kontrakan di Jatinangor

Ade mengatakan, di blok A itu berisi kios yang menjual beragam kebutuhan.

"Bahkan tukang sate juga ada di sana. Tapi belum tahu dari mana asal api," ujarnya.

Saat mobil pemadam kebakaran datang, lanjut Ade, puluhan kios sudah terbakar.

Baca juga: Polwan Bentak Bhabinkamtibmas di Pos Penyekatan, Ini Faktanya

Polisi selidiki penyebab kebakaran

Kapolsek Ciawi Kompol Setiyana mengatakan, pihaknya masih melakukan penyelidikan kebakaran tersebut.

"Penyebab kebakaran masih dalam penyelidikan. Sejauh ini kami baru memintai keterangan saksi-saksi. Yang jelas sumber api berasal dari Blok A," ujar Setiyana.

Dalam musibah tersebut, polisi juga memastikan tak ada korban jiwa maupun luka. Sebab, saat terjadi kebakaran pasar sudah tutup.

"Pasar buka hingga pukul 16.00 WIB sesuai aturan prokes Covid-19. Sedangkan api diperkirakan muncul pukul 16.30 WIB," ujarnya.

Baca juga: Kebakaran Landa Permukiman Padat Penduduk di Makassar, 87 KK Kehilangan Tempat Tinggal

Hanya 70 unit yang terbakar

Sementara itu, Camat Ciawi Asep Suhendar memastikan hanya blok A yang terbakar di Pasar Ciawi.

Kata Ade, di Pasar Ciawi total kioa lebih 500 unit, yang terbakar hanya sekitar 25 persen.

Jumlah kios dan lapak PKL yang terbakar di Blok A tersebut sebanyak 70 unit. Terdiri dari 35 kios dan 35 lapak.

"Setelah api berhasil dipadamkan, kami bisa memastikan hanya Blok A yang terbakar habis," kata Asep.

Baca juga: Kronologi Warga Cekcok dengan Petugas BKSDA gara-gara Bangkai Harimau

Selain itu, Asep juga memastikan dalam musibah kebakaran itu tidak ada korban jiwa. Karena, lanjutnya, saat terjadi kebakaran pasar sudah tutup.

"Tidak ada korban jiwa maupun luka dalam musibah itu, karena terjadi pada saat pasar sudah tutup," ujarnya.

"Kebakaran diduga terjadi sekitar pukul 16.30, sementara pasar tutup pukul 16.00." sambungnya.

Baca juga: Cerita di Balik 2 Penumpang Sriwijaya Air Pakai Indentitas Orang Lain, Ingin Cari Kerja ke Pontianak

 

(Editor: Aprilia Ika)

Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Kebakaran di Pasar Ciawi Tasik, Api 'Mengamuk' di Blok A, 20 Persen Kios Terbakar Habis

Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Pasar Ciawi Terbakar Hebat, Polisi Selidiki Penyebab Kebakaran

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hubungan Asmara Sesama Jenis di Balik Pembunuhan Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali

Hubungan Asmara Sesama Jenis di Balik Pembunuhan Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali

Regional
Sempat Ditutup 6 Jam, Akses Padang-Solok Dibuka Kembali

Sempat Ditutup 6 Jam, Akses Padang-Solok Dibuka Kembali

Regional
Maju Pilkada Banten 2024, Arief R Wismansyah Ikut Penjaringan 3 Partai

Maju Pilkada Banten 2024, Arief R Wismansyah Ikut Penjaringan 3 Partai

Regional
Bocah Penjual Kue yang Tewas Kecelakaan di Pontianak Dikenal Gigih, Emoh Pulang Sebelum Dagangan Habis

Bocah Penjual Kue yang Tewas Kecelakaan di Pontianak Dikenal Gigih, Emoh Pulang Sebelum Dagangan Habis

Regional
Soal Pengangguran, Pj Gubernur Sebut Banten Jadi Tujuan Mencari Pekerjaan

Soal Pengangguran, Pj Gubernur Sebut Banten Jadi Tujuan Mencari Pekerjaan

Regional
Naskah Kuno Banyuwangi Diusung Perpusnas Masuk ke Ingatan Kolektif Nasional 2024

Naskah Kuno Banyuwangi Diusung Perpusnas Masuk ke Ingatan Kolektif Nasional 2024

Kilas Daerah
Bikin Gempar Undip, Nicholas Saputra Motivasi Mahasiswa Hadapi Ketidakpastian Masa Depan

Bikin Gempar Undip, Nicholas Saputra Motivasi Mahasiswa Hadapi Ketidakpastian Masa Depan

Regional
LKPD Kabupaten HST Kembali Raih Opini WTP dari BPK

LKPD Kabupaten HST Kembali Raih Opini WTP dari BPK

Regional
3 Warga Gunungkidul yang Jalan Kaki ke Jakarta untuk Temui Prabowo Sampai Purworejo, Minta Jalan Tol Masuk Gunungkidul

3 Warga Gunungkidul yang Jalan Kaki ke Jakarta untuk Temui Prabowo Sampai Purworejo, Minta Jalan Tol Masuk Gunungkidul

Regional
Banjir Rob Pantura Sayung Demak Mulai Surut, Pemotor: Masih Mengganggu

Banjir Rob Pantura Sayung Demak Mulai Surut, Pemotor: Masih Mengganggu

Regional
PAN Usung Istri Bupati di Pilkada Kabupaten Solok 2024

PAN Usung Istri Bupati di Pilkada Kabupaten Solok 2024

Regional
Gunung Ile Lewotolok Meletus 65 Kali Selama 6 Jam, Status Siaga

Gunung Ile Lewotolok Meletus 65 Kali Selama 6 Jam, Status Siaga

Regional
Polisi Tangkap Penipu Modus Jual Barang di Aplikasi Belanja Online

Polisi Tangkap Penipu Modus Jual Barang di Aplikasi Belanja Online

Regional
Kecelakaan di Pontianak, 2 Bocah Penjual Kue Meninggal

Kecelakaan di Pontianak, 2 Bocah Penjual Kue Meninggal

Regional
Longsor di Sitinjau Lauik, 2 Warga Dilaporkan Hilang, Diduga Tertimbun

Longsor di Sitinjau Lauik, 2 Warga Dilaporkan Hilang, Diduga Tertimbun

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com