Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pernah Viral karena Panjat Tiang Bendera, Aksi Joni Asal NTT Dikenang hingga Sekarang

Kompas.com - 15/08/2021, 06:26 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Bocah 13 tahun bernama Yohanes Ande Kala Marcal alias Joni pernah viral pada tahun 2018.

Kala itu bocah asal Desa Silawan, Kecamatan Tasifeto Timur, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT) memanjat tiang bendera.

Hal tersebut ia lakukan saat upacara HUT RI ke-73 di Pantai Motaain.

Joni yang masih duduk di kelas 1 SMP memanjat tiang bendera setelah melihat tali yang akan digunakan untuk mengikat bendera terlepas dan tersangkut di ujung tiang bendera.

Baca juga: Jokowi Ajak Joni ke Dufan dan Taman Mini

Ia memanjat tiang bendara tanpa menggunakan sepatu dan tanpa bantuan alat apapun. Aksi nekat Jono tersebut direkam oleh warga dan viral di media sosial.

Di upacara tersebut, Wakil Bupati Belu JT Ose Luan kemudian meminta Joni untuk naik ke atas podium.

"Saya bangga dengan perjuangan dia (Joni) memanjat tiang bendera. Saya katakan ke dia bahwa perjuangan para pahlawan dulu untuk memperjuangan negara ini begitu besar," tutur Ose kala itu.

Baca juga: Nonton Asian Games Hingga Bertemu Jokowi, Kenapa Joni Selalu Pakai Seragam SMP?

Bertemu Jokowi hingga nonton Asian Games 2018

Yohanes Ande Kala alias Joni, siswa SMP asal Desa Silawan, Nusa Tenggara Timur, yang melakukan aksi heroik memanjat tiang bendera, akhirnya bertemu dengan Presiden Joko Widodo.  Pantauan kompas.com, Joni hadir di Istana Negara, Senin (30/8/2018) siangKOMPAS.com/Ihsanuddin Yohanes Ande Kala alias Joni, siswa SMP asal Desa Silawan, Nusa Tenggara Timur, yang melakukan aksi heroik memanjat tiang bendera, akhirnya bertemu dengan Presiden Joko Widodo. Pantauan kompas.com, Joni hadir di Istana Negara, Senin (30/8/2018) siang
Setelah aksi heroiknya viral di media sosial, Joni dan kedua orangtuanya diundang Presiden Jokoi di acara acara silaturahmi Presiden dengan para teladan nasional, pasukan pengibar bendera pusaka, dan gita bahana nasional, di Istana Negara, Jakarta, Senin (20/8/2018

Sebelum bertemu Jokowi, Joni diajak menonton pembukaan Asian Games di Gelora Bung Karno.

Saat bertemu Joni, Jokowi mengajak siswa SMP kelas 1 itu pergi ke Dufan dan Taman Mini. Joni sendiri mengaku belum pernah mengunjungi kedua tempat itu.

"Ya sudah nanti urusannya pak Mensesneg," kata Jokowi

Selain liburan ke Dufan dan Taman Mini, Joni juga mendapat hadiah sepeda dari Jokowi. Kepala Negara juga berjanji merenovasi rumah Joni di NTT.

Baca juga: Yohanes si Pemanjat Tiang Bendera Bertemu Presiden Jokowi di Istana

Dikenang hingga sekarang

Yohanes Gama Marchal Lau alias Joni, saat menerima bingkisan dari Kapolres BeluDokumen Polda NTT Yohanes Gama Marchal Lau alias Joni, saat menerima bingkisan dari Kapolres Belu
Tiga tahun berlalu. Ternyata aksi Joni masih terus dikenang. Saat ini Joni telah duduk di bangku kelas X di SMAN 1 Atambua, Kota Atambua, Belu.

Menjelang perayaan HUT ke-76 RI, Joni mendapatkan bingkisan kemerdekaan dari Kapolda NTT Irjen Lotharia Latif.

Bingkisan itu diserahkan langsung oleh Kapolres Belu AKBP Khairul Saleh di kediaman Joni di Desa Silawan, Kecamatan Tasifeto Timur, Jumat (13/8/2021).

Saleh menyebutkan, pemberian bingkisan kemerdekaan ini merupakan bentuk apresiasi dari Kapolda NTT kepada Joni.

Baca juga: Bertemu si Joni, Bocah Pemberani Pemanjat Tiang Bendera Asal NTT

Saleh mengatakan, berkat keberanian Joni, Bendera Merah Putih dapat berkibar gagah di perbatasan Indonesia-Timor Leste pada 17 Agustus 2018.

"Berkat aksi heroiknya tersebut, sehingga dalam rangka HUT ke-76 RI ini, Bapak Kapolda NTT melalui kami, memberikan bingkisan sebagai bentuk apresiasi Beliau untuk adik kita, Joni," kata Saleh kepada sejumlah wartawan, Sabtu (14/8/2021).

Usai menerima bingkisan, Joni menyampaikan terima kasih kepada Kapolda NTT atas bingkisan tersebut.

Baca juga: Tiba di Kupang, Joni Si Pemanjat Tiang Bendera Kebanjiran Hadiah

Yohanes Ande Kala alias Joni Kala, bocah yang pernah viral memanjat tiang bendera pada tahun 2018.POS-KUPANG.COM/TENI JENAHAS Yohanes Ande Kala alias Joni Kala, bocah yang pernah viral memanjat tiang bendera pada tahun 2018.
Kepada Kapolres, Joni berjanji untuk belajar dengan tekun untuk meraih cita-cita.

"Joni janji akan terus semangat, bantu Mama di rumah. Rajin belajar supaya tamat nanti bisa ikut tes dan menjadi tentara seperti cita-cita saya dan harapan dari Almarhum Bapak saya," kata Joni.

Dikutip dari Pos-Kupang.com, Joni mengaku sejak kecil bercita-cita menjadi tentara.

Kini ia bertumbuh dewasa dan bertekad agar cita-citanya terwujud. Untuk mewujudkan cita-cita itu, Joni selalu menjaga kesehatan, berdoa dan rutin berolahraga, lari sore, push upa, sit up dan restok.

"Cita-cita saya jadi tentara. Saya selalu jaga kesehatan dengan berolahraga. Lari sore, push up, sit up dan restok", katanya, Kamis  (13/8/2021).

Baca juga: Panglima TNI akan Beri Prioritas kepada Yohanes Si Pemanjat Tiang Bendera

Saat ini, Joni tinggal bersama ibunya. Sementara sang ayah sudah meninggal 14 September 2020.

Joni dan keluarganya tinggal di di RT 12/RW 05, Dusun Halimuti, Desa Silawan, Kecamatan Tasifeto Timur, Kabupaten Belu. Mereka tinggal disitu sejak tahun 2004, setelah pindah dari salah satu dusun yang ada di Desa Silawan. Letak rumah Joni persis di pinggir jalan utama Atambua-Motaain.

Joni juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada Presiden Joko Widodo yang telah membangun rumah untuknya. Ia mengaku selalu merawat rumah itu dengan baik.

"Terima kasih bapak Presiden telah membangun rumah buat Joni. Saat ini saya sudah tinggal di rumahnya. Saya selalu merawat rumah ini", pungkasnya.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Sigiranus Marutho Bere | Editor : Abba Gabrillin)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dirundung, Puluhan Siswi SMA Wira Bhakti Gorontalo Lari dari Sekolah

Dirundung, Puluhan Siswi SMA Wira Bhakti Gorontalo Lari dari Sekolah

Regional
Dituding Lecehkan Gadis Pemohon KTP, ASN Disdukcapil Nunukan: Saya Tidak Melakukan Itu

Dituding Lecehkan Gadis Pemohon KTP, ASN Disdukcapil Nunukan: Saya Tidak Melakukan Itu

Regional
Longsor di Pinrang, Batu Seukuran Mobil dan Pohon Tumbang Tutupi Jalan

Longsor di Pinrang, Batu Seukuran Mobil dan Pohon Tumbang Tutupi Jalan

Regional
Transaksi Seksual di Balik Pembunuhan Gadis Muda Dalam Lemari di Cirebon

Transaksi Seksual di Balik Pembunuhan Gadis Muda Dalam Lemari di Cirebon

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Sedang

Regional
Lontaran Pijar Gunung Ibu Capai 1.000 Meter di Bawah Bibir Kawah

Lontaran Pijar Gunung Ibu Capai 1.000 Meter di Bawah Bibir Kawah

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Berawan

Regional
Mati Terkena Tombak, Bangkai Paus Kerdil Terdampar di Botubarani

Mati Terkena Tombak, Bangkai Paus Kerdil Terdampar di Botubarani

Regional
Ibu Melahirkan di Ambulans karena Jalan Rusak, Dinkes Kalbar Bersuara

Ibu Melahirkan di Ambulans karena Jalan Rusak, Dinkes Kalbar Bersuara

Regional
[POPULER NUSANTARA] Pabrik Sepatu Bata di Karawang Tutup | Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik

[POPULER NUSANTARA] Pabrik Sepatu Bata di Karawang Tutup | Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik

Regional
Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Regional
Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Regional
Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com