Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Para Yatim Piatu Akibat Covid- 19: Datang ke Mimpiku Saja Ya Pak, Jangan ke Mimpi Ibu

Kompas.com - 15/08/2021, 06:07 WIB
Rachmawati

Editor

Inisiatif warga untuk yatim piatu Covid-19

Kisah kakak adik Ziddan dan Zihan terdengar luas setelah seorang tetangga, Siti Nur Fatimah mengunggahnya ke sosial media.

"Alhamdulillah, banyak banget [bantuan] sampai akhirnya oleh Ziddan disedekahkan lagi untuk yang isoman karena mungkin kebanyakan. Untuk beberapa bulan ini Insya Allah ada [uang] buat [biaya hidup] mereka," kata Siti kepada wartawan BBC News Indonesia.

Untuk kebutuhan sehari-hari saat ini, Ziddan mengaku mendapat bantuan berupa makanan dan uang dari berbagai pihak, termasuk Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.

"Bantuannya seperti, sembako, makanan ringan, makanan yang buat dimasak, dan uang," kata Ziddan yang mengaku ditawari untuk melanjutkan kuliah.

Baca juga: Jokowi Berikan Sepeda Lipat untuk Vino, Bocah yang Yatim Piatu karena Covid-19

Sementara itu Risqita juga merasa beruntung mendapat bantuan dari kerabat dan tetangga.

Ia dan adik-adiknya juga dijanjikan mendapat beasiswa hingga mencapai gelar sarjana dari Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika.

Namun, banyak yatim piatu Covid-19 lainnya yang tidak mendapatkan perhatian khalayak luas ataupun bantuan langsung dari pejabat publik.

Berangkat dari keresahan akan masalah ini, sejumlah pihak seperti Alfatih Timur, pendiri kitabisa.com, Faiz Ghifari, inisiator Warga Bantu Warga, dan Ainun Najib, inisiator Kawal Covid-19 membentuk inisiatif bernama "Kawal Masa Depan."

Baca juga: Ada 4 Anak di Bantul Jadi Yatim Piatu karena Covid-19

Arga (13) anak kedua almarhum Ali Yusni (45) Deasy Setiawati (40) saat video call dengan Presiden Jokowi dari kediaman neneknya di Jalan Tenis Lapangan Gang 2 Kelurahan Panji, Kecamatan Tenggarong, Kabupaten Kutai Timur, Kaltim, Rabu (28/7/2021). Dok. Prokom Kukar Arga (13) anak kedua almarhum Ali Yusni (45) Deasy Setiawati (40) saat video call dengan Presiden Jokowi dari kediaman neneknya di Jalan Tenis Lapangan Gang 2 Kelurahan Panji, Kecamatan Tenggarong, Kabupaten Kutai Timur, Kaltim, Rabu (28/7/2021).
"Nggak cuma [resah karena] berita-berita di media, tapi teman-teman Kawal Covid sebetulnya punya data yang berbeda dengan datanya Kemensos," kata Kalis Mardiasih, project manager Kawal Masa Depan.

Inisiatif yang mulai dirilis di kitabisa.com pada 4 Agustus lalu, telah berhasil mengumpulkan donasi lebih dari 1 miliar rupiah. Donasi ini akan disalurkan dalam bentuk santunan dan dana pendidikan.

Menurut Kalis, saat ini timnya masih mengumpulkan data anak yatim secara online lewat laporan individu, baik dari anak yang bersangkutan, keluarga, maupun warga.

Pada 11 Agustus telah terkumpul lebih dari 415 data anak yatim piatu Covid; dengan domisili terbanyak di Kepulauan Bangka Belitung dan Kepulauan Riau.

Baca juga: Pemkot Madiun Biayai Pendidikan Anak Yatim Piatu Korban Covid-19

Setelah data terkumpul, tim Kawal Masa Depan akan melakukan verifikasi dan menyalurkan bantuan sesuai kondisi dan kebutuhan.

"Misalnya untuk gelombang satu kita tutup di 500 dulu, nah [barulah] kita bisa baca kebutuhannya seperti apa, kategorisasinya; yang SMA sekian, yang SMP sekian, SD sekian, balita sekian," kata Kalis.

Semangat masyarakat untuk membantu tercermin pula pada kenaikan donasi sebanyak 130 persen pada berbagai inisiatif dengan kata kunci 'yatim Covid' pada kitabisa.com.

Kalis berharap inisiatif bentukannya bisa tepat sasaran bahkan menjangkau keluarga yang tidak memiliki akses internet hingga belum mendapat bantuan.

Baca juga: Kisah Bocah Kelas 3 SD Jadi Yatim Piatu karena Covid-19, Ayah dan Ibu Meninggal Selang Sehari

Di Yogyakarta, Agnes yang mendadak menjadi orang tua tunggal, belum mendapat bantuan dari pemerintah semenjak kepergian suaminya.

Namun, ada satu hal yang membuat Agnes bersyukur.

Meski anaknya Ednan baru kelas empat SD, menurut Agnes, ia telah mengerti mengapa ayahnya meninggal dan menerima kepergiannya.

"Setiap malam kami sekarang punya kebiasaan, doa bersama mengingat suami saya. Lalu kadang Ednan bilang," kata Agnes "Bapak nanti malam datang ke mimpiku saja ya pak, jangan ke mimpi ibu."

Wartawan di Bandung, Yuli Saputra, dan wartawan di Yogyakarta, Furqon Ulya Himawan, berkontribusi untuk artikel ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Regional
Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Regional
Sebelum Mutilasi Istrinya, Tarsum Sempat Titipkan Anak dan Ingin Merantau ke Kalimantan

Sebelum Mutilasi Istrinya, Tarsum Sempat Titipkan Anak dan Ingin Merantau ke Kalimantan

Regional
Banjir di Sulsel Tewaskan Belasan Orang, Mitigasi Risiko Dipertanyakan

Banjir di Sulsel Tewaskan Belasan Orang, Mitigasi Risiko Dipertanyakan

Regional
Viral, Video Polisi Razia Kosmetik di Sekolah, Polda Lampung Sebut Misinformasi

Viral, Video Polisi Razia Kosmetik di Sekolah, Polda Lampung Sebut Misinformasi

Regional
Seorang Pria Hilang Diterkam Buaya di Sungai Bele NTT, Tim SAR Lakukan Pencarian

Seorang Pria Hilang Diterkam Buaya di Sungai Bele NTT, Tim SAR Lakukan Pencarian

Regional
Terdampak Kasus Timah, 2 Pabrik Sawit di Babel Berhenti Operasional

Terdampak Kasus Timah, 2 Pabrik Sawit di Babel Berhenti Operasional

Regional
Warga Aceh Utara Diduga Tewas Dianiaya Polisi, Wakapolres: Tidak Ada Pemukulan

Warga Aceh Utara Diduga Tewas Dianiaya Polisi, Wakapolres: Tidak Ada Pemukulan

Regional
Kasus Pembunuhan di Sukabumi, Pelaku Mengaku Membela Diri karena Dipaksa Berhubungan Badan

Kasus Pembunuhan di Sukabumi, Pelaku Mengaku Membela Diri karena Dipaksa Berhubungan Badan

Regional
Bandara Sam Ratulangi Kembali Dibuka, 25 Pesawat Dijadwalkan Terbang Hari Ini

Bandara Sam Ratulangi Kembali Dibuka, 25 Pesawat Dijadwalkan Terbang Hari Ini

Regional
Tertimpa Tembok Roboh, Kakak Beradik di Ende Tewas

Tertimpa Tembok Roboh, Kakak Beradik di Ende Tewas

Regional
Hadir dengan Tema Niscala, Semarang Night Carnival 2024 Tampilkan 4 Unsur Budaya

Hadir dengan Tema Niscala, Semarang Night Carnival 2024 Tampilkan 4 Unsur Budaya

Regional
Meriahnya 'Semarang Night Carnival', Pamerkan Empat Unsur Budaya di Kota Lumpia

Meriahnya "Semarang Night Carnival", Pamerkan Empat Unsur Budaya di Kota Lumpia

Regional
Pengakuan Ibu Potong Tangan Anaknya di Kupang, Merasa Kerasukan Lalu Ambil Pisau

Pengakuan Ibu Potong Tangan Anaknya di Kupang, Merasa Kerasukan Lalu Ambil Pisau

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Siang Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Siang Berawan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com