Dibangun pada 1986
Amin menuturkan, Monumen dr Soetomo di Desa Ngepeh Nganjuk diresmikan pada 6 Mei 1986 oleh Menteri Penerangan saat itu, Harmoko.
Monumen itu dibangun di bekas kediaman kakek dokter Soetomo bernama Raden Ng Singawijaya.
“Karena di sini ini merupakan tempat kelahiran dokter Soetomo, makanya Harmoko pada saat itu sebagai menteri penerangan mengusulkan tempat ini untuk dibebaskan, dijadikan sebuah monumen,” ungkap Amin.
Baca juga: Megawati Heran Tak Banyak yang Kisahkan Perjuangan Pahlawan Kemerdekaan
Semula, kata Amin, pemerintah hanya membangun monumen sebagai pengingat dokter Soetomo.
Namun seiring berjalannya waktu, terbentuklah museum yang lokasinya berada persis di utara monumen dokter Soetomo.
“Ada masukan-masukan, dan kebetulan peralatan-peralatan dokter Soetomo itu yang asli salah satu praktiknya yang di Jawa Tengah masih lengkap, itu akhirnya di bawalah ke sini dan dijadikan sebuah museum khusus ini,” tuturnya.
Untuk diketahui, Soetomo lahir di rumah kakeknya bernama Raden Ng Singawijaya di Desa Ngepeh Nganjuk pada tanggal 30 Juli 1888.
Ia merupakan anak dari Raden Soewadji dan Raden Ajoe Soedarmi. Raden Soewadji pada masanya menjabat sebagai Wedana Maospati-Madiun.
Baca juga: Mengenal Para Pahlawan Nasional dari Papua
Wedana ialah pimpinan Kawedanan, sebuah wilayah pemerintahan di bawah kabupaten dan di atas kecamatan yang berlaku pada masa Hindia Belanda.
Namun Soetomo kecil tidak banyak menghabiskan waktunya bersama kedua orangtuanya.
Sejak kecil hingga berumur tujuh tahun, ia diasuh oleh Raden Ng Singawijaya di tanah kelahirannya di Desa Ngepeh Nganjuk.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.