Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Sulitnya Pedagang TWA Tangkuban Perahu, Tak Berjualan Sejak Ada Erupsi, Makin Terpuruk Saat PPKM

Kompas.com - 13/08/2021, 16:16 WIB
Putra Prima Perdana,
I Kadek Wira Aditya

Tim Redaksi

Nasib tidak jauh berbeda dirasakan oleh Ade Supriatna (44), pedagang souvenir perkakas di TWA Tangkuban Perahu.

Menurut Ade, sebelum pandemi Covid-19, pendapatannya cukup lumayan.

"Selama pandemi Covid-19 malah minim sekali. Kalau dulu kondisi normal buat anak sekolah bisa. Kalau sekarang enggak bisa tertutupi. Apalagi sekarang PPKM terus berlanjut," jelasnya.

Ade mengatakan, sudah dua bulan barang dagangannya menumpuk tidak terjual di kios lantaran TWA Tangkuban Perahu ditutup.

Hingga saat ini, dia hanya menganggur di rumah saja.

"Paling kerja serabutan saja kalau ada panggilan," paparnya.

Eli dan Ade sangat berharap PPKM bisa segera berakhir dan TWA Tangkuban Perahu diperbolehkan kembali menerima kunjungan dan pedagang diperkenankan untuk berdagang agar perekonomian kembali pulih. 

Untuk itu, Eli dan Ade serta pedagang di TWA Gunung Tangkuban Perahu lainnya langsung menyambut vaksinasi gratis yang diselenggarakan oleh Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Partai Nasdem Jawa Barat, di Pintu Gerbang TWA Gunung Tangkuban Perahu.

"Katanya kan vaksin salah satu syarat biar bisa berdagang kembali, pengunjung juga kan harus menunjukan kartu vaksin makanya kita bersyukur ada vaksin gratis. Pedagang mah harapannya cepat pulih, biar bisa usaha lagi, kepingin normal lagi," tandas Ade.

Di tempat yang sama, Ruslan, perwakilan PT GRPP selaku pengelola TWA Gunung Tangkuban Perahu mengaku sangat bersyukur Partai Nasdem memberikan vaksinasi gratis untuk para pedagang meski hanya 100 dosis tahap pertama vaksin Covid-19.

"Alhamdulillah Partai Nasdem bisa menyediakan vaksinasi gratis walaupun jatahnya hanya seratus. Susah cari seratus itu. Makanya kami sangat berterima kasih kepada Partai Nasdem. Mudahan bisa tambah lagi, lebih banyak lagi pedagang yang bisa divaksin," ucapnya.

Ruslan menambahkan, jika nantinya dibuka kembali, bukti vaksin menjadi syarat utama untuk bisa masuk ke TWA Tangkuban Perahu.

"Semua karyawan kami sudah vaksin dua kali. Syarat masuk ke sini harus menunjukkan kartu vaksin.  Mulai PPKM lepas atau dibuka, syarat utama adalah vaksinasi. Kita sudah siap buka, cuma kita tunggu dari pemerintah seperti apa," tandasnya.

Ditempat yang sama, Ketua DPW Partai Nasdem Jawa Barat Saan Mustopa mengatakan, vaksinasi gratis yang diselenggarakan oleh pihaknya merupakan tanggapan atas permintaan dari para pedagang di TWA Gunung Tangkuban Perahu.

"Waktu kunjungan pertama kota ke sini mereka minta 35 dosis. Tapi kita tambah jadi 100 dosis," ucapnya.

Saan mengatakan, vaksinasi gratis yang diberikan kepada para pedagang di TWA Gunung Tangkuban Perahu diharapkan bisa sedikit membantu pemerintah untuk mempercepat herd imunity.

Selain itu, vaksinasi juga menjadi salah satu syarat utama pengunjung dan pedagang masuk ke dalam kawasan TWA Gunung Tangkuban Perahu.

"Begitu kawasan dibuka, mereka berjualan kembali agar ekonomi keluarga bisa kembali pulih. Ini juga upaya kita mendukung upaya pemerintah untuk percepatan vaksinasi," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Raih Gelar Doktor, Walkot Semarang Lulus dengan Predikat Summa Cum Laude

Raih Gelar Doktor, Walkot Semarang Lulus dengan Predikat Summa Cum Laude

Regional
Gibran Sebut Prabowo Rangkul Tokoh di Luar Koalisi Pilpres 2024

Gibran Sebut Prabowo Rangkul Tokoh di Luar Koalisi Pilpres 2024

Regional
Sosok Supriyanto Pembunuh Kekasih di Wonogiri, Residivis Kasus Pembunuhan dan KDRT

Sosok Supriyanto Pembunuh Kekasih di Wonogiri, Residivis Kasus Pembunuhan dan KDRT

Regional
Dorong Pemberdayaan Keluarga, Pj Ketua TP-PKK Sumsel Lantik Ketua Pembina Posyandu Kabupaten dan Kota Se-Sumsel

Dorong Pemberdayaan Keluarga, Pj Ketua TP-PKK Sumsel Lantik Ketua Pembina Posyandu Kabupaten dan Kota Se-Sumsel

Kilas Daerah
Di Hadapan Mendagri Tito, Pj Agus Fatoni Sebut Capaian Ekonomi di Sumsel Sudah Baik

Di Hadapan Mendagri Tito, Pj Agus Fatoni Sebut Capaian Ekonomi di Sumsel Sudah Baik

Regional
Bea Cukai Yogyakarta Berikan Izin Tambah Lokasi Usaha ke Produsen Tembakau Iris

Bea Cukai Yogyakarta Berikan Izin Tambah Lokasi Usaha ke Produsen Tembakau Iris

Regional
Blusukan ke Rusun Muara Baru, Gibran: Salah Satu Tempat yang Paling Padat

Blusukan ke Rusun Muara Baru, Gibran: Salah Satu Tempat yang Paling Padat

Regional
Pura-pura Servis Jam, Pasutri di Semarang Sikat HP Samsung S23 Ultra

Pura-pura Servis Jam, Pasutri di Semarang Sikat HP Samsung S23 Ultra

Regional
4 Kapal Ikan di Cilacap Terbakar, Kerugian Capai Miliaran Rupiah

4 Kapal Ikan di Cilacap Terbakar, Kerugian Capai Miliaran Rupiah

Regional
3.617 Wajib Pajak Magelang Gratis PBB, Berikut Syaratnya

3.617 Wajib Pajak Magelang Gratis PBB, Berikut Syaratnya

Regional
Saat Doa Ibu Mengiringi Pratama Arhan Bertanding...

Saat Doa Ibu Mengiringi Pratama Arhan Bertanding...

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam Berawan

Regional
Viral Keluhan Soal Kenaikan UKT Unsoed, Mahasiswa Merasa Ditodong

Viral Keluhan Soal Kenaikan UKT Unsoed, Mahasiswa Merasa Ditodong

Regional
Utang Pelanggan PDAM Magelang Capai Rp 150 Juta, Banyak Rumah Kosong

Utang Pelanggan PDAM Magelang Capai Rp 150 Juta, Banyak Rumah Kosong

Regional
Kronologi Pembunuhan Karyawan Toko di Sukoharjo, Korban Dicekik dengan Sabuk dan Dipukul Batu

Kronologi Pembunuhan Karyawan Toko di Sukoharjo, Korban Dicekik dengan Sabuk dan Dipukul Batu

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com