Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Desta, Anggota Paskibraka dari Jambi, Meninggal karena Pecah Pembuluh Darah

Kompas.com - 11/08/2021, 17:46 WIB
Suwandi,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

JAMBI, KOMPAS.com - Keluarga sudah ikhlas melepas kepergian Desta Venny Rahayu yang gugur membela negara dan telah membanggakan kedua orangtua.

Desta tutup usia di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Raden Mattaher pada Minggu (8/8/2021), karena pecah pembuluh darah di bagian kepala. 

Hal itu diduga dialamiakibat terlalu kelelahan dalam agenda pemusatan latihan pasukan pengibaran bendera (Paskibra).

"Kami keluarga sudah ikhlas atas kepergian Desta. Adik saya pergi setelah memberikan kebanggaan kepada orangtua dan gugur saat membela negara," kata Kakak Desta, Rangga Prasetya, melalui sambungan telepon, Rabu (11/8/2021).

Baca juga: Kisah Desta Veny Rahayu, Paskibraka Asal Jambi yang Meninggal Saat Berlatih, Tekadnya Kuat Banggakan Orangtua

Ia mengatakan Desta mengalami sakit yakni pusing dan mual pada Sabtu siang dan sempat dua kali pingsan hingga akhirnya dilarikan ke rumah sakit.

Setelah mendengar kabar Desta dilarikan ke rumah sakit,  Rangga bersama ayahnya, langsung berangkat dari Kerinci menuju Jambi, sekitar 09.30 WIB.

Namun dalam perjalanan, di Merangin, mereka mendapatkan kabar Desta telah meninggal dunia.

Rangga pun meninggalkan ayahnya di Merangin, karena kondisinya sudah sangat syok dan menunggu jemputan dari Kerinci.

Sementara Rangga melanjutkan perjalanan untuk menjemput jenazah adiknya di rumah sakit.

Baca juga: Cerita 2 Anggota Paskibraka Asal Sulbar Gagal ke Istana Negara karena Positif Covid-19

Sampai dari rumah sakit, Rangga dijelaskan penyebab adiknya meninggal dunia.

"Manager rumah sakit yang langsung mengatakan, kalau Desta mengalami pecah pembuluh darah di bagian kepala, karena kelelahan," kata Rangga dengan suara bergemetar.

Menurut Rangga, Desta terlalu bersemangat dalam latihan dan menginginkan hasil terbaik, sehingga menjadi kebanggaan orangtua.

Karena semangatnya Desta latihan, dia bahkan mengabaikan dirinya yang kelelahan.

Bahkan saat sang pelatih Paskibraka ingin menghubungi keluarga, lantaran Desta mengalami sakit, langsung dicegah oleh Desta sendiri.

"Dia tidak boleh pihak Dispora menghubungi orangtua. Karena dia (Desta) takut, orangtuanya akan khawatir dan cemas," kata Rangga lagi.

Baca juga: Keluarga Calon Paskibraka Gagal ke Jakarta Laporkan Kadispora Sulbar ke Ombudsman

Rangga menyebutkan Desta memang tidak memiliki riwayat penyakit. Hasil tes kesehatan dan tes Covid-19 sebagai syarat, sudah terpenuhi. Artinya, dia dalam keadaan sehat.

Rangga mengatakan jenazah Desta dilepas Gubernur Jambi, Al Haris menuju Kerinci pukul 12.00 WIB.

Tiba di Kerinci sekitar 22.30 WIB dan langsung dishalatkan.

Tidak menunggu lama, kata Rangga, jenazahnya disemayamkan di Desa Bedeng Dua, Kecamatan Kayuaro Barat pada 00.00 WIB, yang diiringi oleh Wakil Bupati Kerinci, Ami Taher.

Rangga mengucapkan atas dukungan dan penghargaan dari pemerintah, yang telah menguatkan orangtua dan keluarga Desta.

"Kedatangan Bupati Kerinci, Bapak Adi Rozal telah menguatkan orangtua yang syok. Kami menjadi bangga, pengorbanan Desta kepada negara, telah mendapatkan penghargaan dan simpati dari banyak orang," kata Rangga.

Baca juga: Cerita NT Gugat Sekolah karena Anaknya Gagal Jadi Anggota Paskibraka, Diduga Ada Unsur Nepotisme

Sementara itu, Nanang bagian Kesiswaan SMA Negeri 7 Kabupaten Kerinci menuturkan terakhir melihat Desta saat dia ke sekolah pada Rabu (4/8/2021) untuk mengurus surat izin sekolah dan persyaratan administrasi Paskibraka.

"Dia ke sekolah dengan begitu bersemangat dan raut wajah ceria. Berbeda dengan hari biasa, yang pendiam," kata Kepala Bagian Kesiswaan SMA Negeri 7 Kabupaten Kerinci, Nanang melalui sambungan telepon.

Di mata Nanang, Desta adalah anak yang baik dan penuh semangat, prestasi akademiknya cukup gemilang.

Tidak hanya akademiknya yang baik, Desta juga mengikuti banyak kegiatan eksrakurikuler seperti seni, pencak selat dan karate.

Desta lolos seleksi sebagai Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) pada 2020. Namun karena pandemi, upacara bendera saat hari kemerdekaan ditiadakan.

Barulah pada 2021, dia kembali terpilih mewakili SMA Negeri 7 Kerinci, ke tingkat provinsi.

"Desta memang berambisi lolos Paskibraka tingkat provinsi, karena mau mencetak sejarah dan membanggakan orangtua serta sekolah," kata Nanang menjelaskan.

Baca juga: Anaknya Tak Jadi Anggota Paskibraka, Orangtua Gugat Sekolah ke Pengadilan

Menurut Nanang, sepanjang sekolah ini berdiri puluhan tahun lalu, baru Desta, sebagai wanita pertama yang menjadi Paskibraka tingkat provinsi.

"Sudah banyak siswa lelaki dari SMA 7 Kerinci yang berhasil menjadi peserta Paskibraka provinsi. Tetapi kalau perempuan baru Desta seorang. Jadi dia mencatat sejarah," kata Nanang.

Lelaki yang mengimami penyolatan jenazah Desta ini mengungkap sekolah akan memberikan penghargaan kepada Desta.

Baca juga: Tonton Paskibraka Sylvia Bawa Baki Saat Penurunan Bendera di Istana, Ayah Terharu Sampai Menangis

Seorang perempuan yang lolos Paskibraka tingkat provinsi, sangat mengharumkan nama sekolah.

"Saya masih terngiang, saat dia datang ke sekolah untuk terakhir kali. Dia meminta doa kepada para guru dan wajahnya sangat ceria," kenang Nanang.

Sebagai orangtua siswa di sekolah, Nanang juga mengucapkan terima kasih atas perhatian pemerintah yang telah memberikan bantuan dan santunan kepada keluarga Desta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Bubarkan Demonstran Pakai Parang, Bupati Halmahera Utara Mengaku untuk Lindungi Tamu di Rumahnya

Bubarkan Demonstran Pakai Parang, Bupati Halmahera Utara Mengaku untuk Lindungi Tamu di Rumahnya

Regional
Dua Anggota Gangster Pelaku Pembacokan Pemuda di Semarang Ditangkap, Empat Masih Buron

Dua Anggota Gangster Pelaku Pembacokan Pemuda di Semarang Ditangkap, Empat Masih Buron

Regional
Mantan Wali Kota Bima Divonis 7 Tahun Penjara atas Kasus Korupsi

Mantan Wali Kota Bima Divonis 7 Tahun Penjara atas Kasus Korupsi

Regional
Pekerjakan Remaja di Salon Pijat Plus, Mucikari di Semarang Jadi Tersangka

Pekerjakan Remaja di Salon Pijat Plus, Mucikari di Semarang Jadi Tersangka

Regional
Sopir Mengantuk, Brio Terjun ke Saluran Irigasi di Kulon Progo

Sopir Mengantuk, Brio Terjun ke Saluran Irigasi di Kulon Progo

Regional
Loncat ke Sungai Jajar, Bocah SD di Demak Ditemukan Meninggal Dunia

Loncat ke Sungai Jajar, Bocah SD di Demak Ditemukan Meninggal Dunia

Regional
[POPULER REGIONAL] Respons Sandiaga Uno soal Putusan MA | Bus Wisata Terguling di Tawangmangu

[POPULER REGIONAL] Respons Sandiaga Uno soal Putusan MA | Bus Wisata Terguling di Tawangmangu

Regional
PSI Beri Sinyal Dukung Kapolda Luthfi Maju Pilkada Jateng

PSI Beri Sinyal Dukung Kapolda Luthfi Maju Pilkada Jateng

Regional
Komnas HAM: 41 Kasus Kekerasan Terjadi di Papua hingga Juni 2024, 53 Orang Jadi Korban

Komnas HAM: 41 Kasus Kekerasan Terjadi di Papua hingga Juni 2024, 53 Orang Jadi Korban

Regional
Tolak Ganti Rugi Rp 5,3 Miliar, Warga Wadas: Tanah Bisa Jangka Panjang, Kalau Uang Cepat Habis

Tolak Ganti Rugi Rp 5,3 Miliar, Warga Wadas: Tanah Bisa Jangka Panjang, Kalau Uang Cepat Habis

Regional
Bentuk Gunung Api di Indonesia dan Contohnya

Bentuk Gunung Api di Indonesia dan Contohnya

Regional
Ekspor Timah Bangka Belitung Anjlok, Pendapatan Bea Cukai Sampai Nol

Ekspor Timah Bangka Belitung Anjlok, Pendapatan Bea Cukai Sampai Nol

Regional
Mahasiswa Kedokteran 'Nge-prank' Curi Mobil Teman Koas di Rumah Sakit, Kini Terancam Penjara

Mahasiswa Kedokteran "Nge-prank" Curi Mobil Teman Koas di Rumah Sakit, Kini Terancam Penjara

Regional
Warga Resah Aktivitas Tempat Hiburan Malam di Banyumas, Ada Promo Khusus Pakai Istilah Pendidikan

Warga Resah Aktivitas Tempat Hiburan Malam di Banyumas, Ada Promo Khusus Pakai Istilah Pendidikan

Regional
Banjir Ngarai Sianok Bukittinggi, Air Sampai Atap Rumah

Banjir Ngarai Sianok Bukittinggi, Air Sampai Atap Rumah

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com