PALEMBANG, KOMPAS.com - Penyidik Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Sumatera Selatan melakukan pemeriksaan anak kelima Akidi Tio yang merupakan kakak kandung Heriyanti terkait janji bantuan Rp 2 triliun yang sampai ini belum bisa dibuktikan.
Pemeriksaan kakak Heriyanti ini dilakukan di Jakarta, Senin (9/8/2021).
Heriyanti diketahui memiliki enam orang saudara. Satu meninggal dan lima orang tinggal di Jakarta.
Namun, penyidik Polda Sumsel hanya melakukan pemeriksaan terhadap satu orang insial P, sementara pemeriksaan ke empat kakak Heriyanti lainnya batal karena terpapar Covid-19.
"Sehingga anggota tidak berani melakukan pemeriksaan. Jadi hanya P ini yang bisa ditemui dan diminta keterangan," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Sumatera Selatan Kombes Pol Supriadi, dihubungi Kompas.com melalui telepon, Selasa (10/8/2021).
Kakak Heriyanti tak tahu ayahnya punya tabungan Rp 2 triliun
Supriadi menjelaskan, dari hasil pemeriksaan, ternyata anak kelima Akidi Tio itu ternyata ia tidak mengetahui terkait uang Rp 2 triliun yang hendak diberikan oleh Heriyanti dalam penanganan Covid-19 di Sumatera Selatan.
"Dia merasa tidak pernah dengar dan tidak pernah tahu bahwa orangtuanya memiliki uang sejumlah itu. Dia tahunya begitu," ujar Supriadi.
Selain itu, Supriadi pun menegaskan bahwa kakak kelima Heriyanti itu juga tidak mengetahui adanya tabungan Rp 2 triliun dari mendiang almarhum Akidi Tio.
Baca juga: Beredar Foto Kapolda Sumsel Kunjungi Makam Akidi Tio, Ini Penjelasan Kabid Humas
Heriyanti masih status terperiksa
"Kita belum bisa memastikan itu (pemberian Rp 2 triliun) hoaks atau tidak karena masih didalami oleh Krimum," kata Supriadi.
Saat ini, Heriyanti pun masih dalam status terperiksa. Penyidik masih mengumpulkan bukti-bukti untuk mengetahui motif dari Heriyanti.
Namun, Supriadi pun tak bisa membeberkan hasil tes kejiwaan Heriyanti yang dilakukan beberapa waktu lalu dikarenakan privasi seseorang.
"Yang berhak menyampaikan adalah ahli psikiater kami (polisi) tidak bisa menyampaikan itu," lanjut Supriadi.
Gaduh janji sumbangan Rp 2 triliun, Kapolda Sumsel minta maaf
Diberitakan sebelumnya, Kapolda Sumatera Selatan Irjen Eko Indra Heri akhirnya angkat suara soal polemik bantuan Rp 2 triliun yang sampai saat ini belum bisa dibuktikan oleh keluarga almarhum Akidi Tio melalui anak bungsunya, Heriyanti.
Eko pun menyampaikan permohonan maafnya secara pribadi ataupun sebagai Kapolda Sumatera Selatan bahwa kejadian tersebut telah membuat kegaduhan dikarenakan hingga sekarang uang Rp 2 triliun itu belum bisa dibuktikan.
"Kepada seluruh masyarakat Indonesia, Kapolri, para anggota Polri se-Indonesia, juga masyarakat Sumsel, terutama tokoh masyarakat Sumsel kepada Forkopimda, Gubernur, Pangdam, Danrem, dan yang lain juga dilibatkan langsung dalam acara kemarin. Sebagai pribadi dan Kapolda Sumsel, saya mohon maaf atas kegaduhan ini," kata Eko saat menggelar konferensi pers di ruang kerjanya, Kamis (5/8/2021).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.