Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Disebut BST-nya Dipotong Rp 100.000, Penerima Kaget, Padahal Ikhlas Beri ke Warga Tak Mampu Lainnya

Kompas.com - 06/08/2021, 06:45 WIB
Irwan Nugraha,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

 

Sisihkan Rp 100.000, bukan paksaan

Hal sama diungkapkan penerima BST lainnya di desa tersebut, Enur (45), yang mengaku tidak ada potongan atau pungli bagi penerima bantuan masyarakat.

Dirinya mengaku ikhlas dan semua sepakat para penerima BST menyisihkan Rp.100.000 bagi warga tak mampu lainnya di desanya.

"Sama saya juga menerima BST. Itu bukan potongan paksa atau pungli, itu hasil inisiatif kami memberikan Rp 100.000 untuk warga lainnya. Dalam kesepakatan itu semua hasil urunan dititipkan ke Pak RT dan sudah dibagikan ke penerima tak mampu lainnya yang tak dapat BST dari pemerintah. Jadi bukan paksaan Pak," tambah Enur.

Hal itu dibenarkan, Kepala Desa Kurniabakti, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Tasikmalaya, Cece Permana, yang mengaku mendapatkan informasi adanya para penerima BST dipotong Rp 100.000 per orangnya.

Dirinya pun langsung mengecek langsung ke tiap rumah penerima dan ternyata itu bukan pungli dan bentuk insiatif warga berbagi ke warga tak mampu lainnya yang tak menerima bantuan pemerintah.

Hasil urunan penerima BST itu telah dibagikan oleh Ketua RT dan RW setempat ke 60 warga tak mampu lainnya yang tak menerima bantuan pemerintah dengan masing-masing kebagian Rp 50.000.

"Saya juga kaget awalnya, saya langsung cek ke tiap rumah warga penerima. Ternyata itu hasil insiatif bersama para penerima secara ikhlas menyisihkan uang Rp 100.000 per orangnya. Jadi bukan paksaan, pungli ataupun potongan lainnya. Hasil urunan itu dibagikan lagi ke para warga tak mampu yang selama ini tak menerima bantuan," kata Cece.

Penelusuran polisi: isu pungli Rp 100.000 hoaks

Sementara itu, Kepala Polsek Ciawi Polresta Tasikmalaya, Kompol Setyana, membenarkan bahwa kabar adanya pungli bagi penerima BST di Desa Kurniabakti, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Tasikmalaya, adalah informasi hoaks alias bohong.

Setelah hasil penelusuran ke semua penerima BST, ternyata uang Rp 100.000 dari para penerima yang terkumpul dari 30 orang tersebut hasil inisiatif keikhlasan bersama yang dilakukan secara spontan.

Justru kasihan para penerima warga tak mampu hasil urunan para penerima BST itu jadi ketakutan dan hendak mengembalikan kembali uang pemberian penerima BST.

Namun, setelah dijelaskan oleh para penerima BST bahwa itu adalah ikhlas berbagi dan bukan potongan, warga tak mampu lainnya tak kebagian BST pun menjadi tenang.

"Kita sudah terlusuri, dan ternyata ada informasi dan pemberitaan potongan itu tak sesuai fakta di lapangan. Itu murni keikhlasan para penerima BST," singkat dia. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

Regional
Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Regional
Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Regional
Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Regional
Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Regional
Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Regional
Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Regional
Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Regional
Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Regional
Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Regional
Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Regional
Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Regional
Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Regional
Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi 'Saling Lempar'

Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi "Saling Lempar"

Regional
9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com