Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Linmas Melawan Takut Bantu Warga Terpapar Covid-19, Sempat Dilarang Keluarga hingga Taruhan Nyawa

Kompas.com - 04/08/2021, 11:32 WIB
Andi Hartik,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Gangsar Prawoko baru saja tiba di posko relawan penanganan Covid-19 Malang Bersatu Lawan Corona (MBLC) di Jalan Pandan Kota Malang, Selasa (3/8/2021) sore.

Masih dengan pakaian dinas Linmas, Gangsar turun dari mobil berwarna hitam dengan membawa catatan.

Dia hendak mengajukan bantuan sembako untuk warga yang sedang isolasi mandiri (isoman) di Kelurahan Bunulrejo, tempat Gangsar bertugas sebagai Komandan Pleton (Danton) Perlindungan Masyarakat (Linmas).

Gangsar didampingin oleh rekannya, Bambang Sumantri yang merupakan Wakil Komandan Pleton Linmas Kelurahan Bunulrejo.

Baca juga: Wali Kota Malang: Vaksin Covid-19 Tersisa 30.000 Dosis, 3 Hari Lagi Habis

"Saya sudah dua kali mengambil bantuan sembako dari Malang Bersatu Lawan Corona (MBLC) ini. Biasanya saya juga mengambil bantuan sembako dari Polsek Blimbing, Koramil dan Kodim juga ada. Dan ada beberapa donatur yang mengirimkan ke kelurahan," kata Gangsar.

Gangsar mengatakan, data yang ada saat ini, warga yang isoman di kelurahannya sekitar 200 orang. Dia harus mengambil bantuan untuk diberikan kepada mereka.

"Data terakhir itu sudah mencapai 200-an orang yang isoman. Itu menyebar di 21 RW di Kelurahah Bunulrejo," kata dia.

"Kami selalu menyuplai sembako kepada keluarga yang terpapar," tambah dia.

Supaya tidak ikut tertular, Gangsar mendistribusikan sembako dengan meletakkannya di depan rumah warga yang isoman. Sebelum diletakkan, dia mengetok pagar rumah warga itu.

"Sembako kami cantolin di pagar. Kami ketok-ketok pintunya ngasih tahu kalau jatahnya datang, lalu kami pergi," kata dia.

Terkadang, pihaknya menelepon video warga yang isoman. Hal itu dilakukannya supaya warga yang isoman itu tidak merasa terkucilkan.

"Kalau yang punya hp, kami video call gitu saja. Memberikan semangat motivasi jangan sampai yang terpapar merasa dikucilkan," kata dia.

 

Rutin semprot disinfektan

Ilustrasi disinfektanshutterstock Ilustrasi disinfektan

Sementara itu, selain bertugas menyalurkan bantuan, Gangsar juga rutin menyemprotkan disinfektan di lingkungan Kelurahan Bunulrejo.

Jika ada laporan orang terpapar Covid-19, biasanya Gangsar dan timnya datang melakukan penyemprotan di lingkungan itu.

"Kami terus melakukan pencegahan dengan melakukan penyemprotan saja. Kalau yang lain-lain kami belum ada petunjuk apa yang harus kami lakukan," kata dia.

Baca juga: Cerita 2 Pelajar di Malang Jadi Relawan Covid-19, Berawal dari Rasa Prihatin Kasus Corona Meningkat

"Misalnya ada di RW berapa yang terpapar, kami turun melakukan penyemprotan disinfektan," kata dia.

Terkadang, pihaknya masuk ke rumah warga yang terpapar Covid-19. Hal itu dilakukan jika ada permintaan untuk menyemprotkan disinfektan di rumah warga.

"Kadang ada warga yang meminta rumahnya kami semprot ke kamar-kamar," kata dia.

Pakai masker elektronik

Ilustrasi masker KF94. Masker medis sekali pakai ini diproduksi Korea Selatan, diklaim memiliki filtrasi setara masker N95. SHUTTERSTOCK/agarose Ilustrasi masker KF94. Masker medis sekali pakai ini diproduksi Korea Selatan, diklaim memiliki filtrasi setara masker N95.

Gangsar awalnya dilarang keluarga karena harus mendatangi warga yang terkonfirmasi positif Covid-19.

Karena sudah menjadi kewajibannya, Gangsar tetap memaksakan diri.

"Awalnya dulu memang dilarang saya. Tapi Bismillah, anak saya akhirnya memaklumi tugas saya," kata dia.

Gangsar juga awalnya takut. Tapi, dia tidak ingin virus corona ini terus menyebar.

 

"Saya sebetulnya khawatir wong virus ini tidak kelihatan. Tapi, kami tidak ingin menyebar lebih luas. Makanya kami memberanikan diri," kata dia.

Gangsar bersyukur belum pernah terkonfirmasi Covid-19.

Baca juga: Angka Kematian akibat Covid-19 di Malang Tinggi, Ini Kata Wali Kota

Untuk menjaga kesehatannya, biasanya Gangsar mengkonsumsi vitamin sebagai pelengkap makanan. Vitamin itu rutin disediakan oleh anaknya.

"Sampai dibelikan vitamin sama anak saya. Minum ini Pak, gitu," ujar dia.

Gangsar juga dibelikan masker elektronik atau E.A Mask yang biasanya dipakai di baju supaya terhindar dari virus.

"Biasanya saya pakai antivirus yang dipakai di baju itu. Itu saya dibelikan anak saya," tutup dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Malam Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Malam Ini Berawan

Regional
Seorang Nenek Jatuh dan Diseret Jambret di Pekanbaru, 2 Pelaku Ditangkap

Seorang Nenek Jatuh dan Diseret Jambret di Pekanbaru, 2 Pelaku Ditangkap

Regional
Kronologi Operator Ekskavator di Tanah Datar Terseret Lahar Dingin Saat Bekerja

Kronologi Operator Ekskavator di Tanah Datar Terseret Lahar Dingin Saat Bekerja

Regional
Viral, Video Pedagang Duku Dipalak dan Tas Dirampas Preman di Lampung Tengah

Viral, Video Pedagang Duku Dipalak dan Tas Dirampas Preman di Lampung Tengah

Regional
Marinir Gadungan Tipu Mahasiswi di Lampung, Korban Diajak Menikah hingga Rugi Rp 2,8 Juta

Marinir Gadungan Tipu Mahasiswi di Lampung, Korban Diajak Menikah hingga Rugi Rp 2,8 Juta

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Buntut Pencemaran Laut, DKP Jateng Pastikan Tambak Udang di Karimunjawa Ditutup Tahun Ini

Buntut Pencemaran Laut, DKP Jateng Pastikan Tambak Udang di Karimunjawa Ditutup Tahun Ini

Regional
Kronologi 3 Pria di Demak Paksa Bocah 13 Tahun Berhubungan Badan dengan Pacar, Direkam lalu Diperkosa

Kronologi 3 Pria di Demak Paksa Bocah 13 Tahun Berhubungan Badan dengan Pacar, Direkam lalu Diperkosa

Regional
[POPULER REGIONAL] Polemik Jam Operasional Warung Madura | Cerita di Balik Doa Ibu Pratama Arhan

[POPULER REGIONAL] Polemik Jam Operasional Warung Madura | Cerita di Balik Doa Ibu Pratama Arhan

Regional
Sebelum Lawan Korsel, Arhan Pratama Sempat 'Video Call' Ibunda

Sebelum Lawan Korsel, Arhan Pratama Sempat "Video Call" Ibunda

Regional
Akhir Pelarian Renternir yang Balik Nama Sertifikat Tanah Peminjamnya untuk Agunan Bank

Akhir Pelarian Renternir yang Balik Nama Sertifikat Tanah Peminjamnya untuk Agunan Bank

Regional
Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Regional
Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com