Menurut Riko, hal itu terjadi karena tingginya antusiasme warga untuk mengikuti vaksinasi.
Setelah dijelaskan bahwa yang akan mendapat vaksin harus sudah di data, satu per satu warga yang berdesakan mulai membubarkan diri.
Polisi mengumpulkan peserta vaksinasi melalui sejumlah polsek. Satu polsek dijatah 100 peserta.
Selain warga umum, para peserta ada dari mahasiswa, pelajar SMP dan SMA, tokoh agama, dan tokoh masyarakat.
Riko menyebutkan, jatah vaksin untuk hari ini berjumlah 4.000 dosis.
Dari jumlah itu, 3.000 dosis digunakan untuk suntikan pertama, sisanya untuk suntikan kedua bagi peserta yang disuntik pada peringatan hari Bhayangkara lalu.
Jual formulis vaksinasi
Riko mengatakan, petugas menemukan ada oknum yang sengaja menjual formulir vaksinasi di luar GOR.
Hal inilah yang ditenggarai menjadi penyebab penumpukan warga.
"Warga masyarakat tadi protes karena mereka ini mendapatkan formulir beli yang dijual di luar," ucap Riko.
Harga formulir yang dijual sebesar Rp .000 per lembar. Modusnya, formulir yang ada di foto kopi kemudian dijual kepada warga lainnya.
"Sementara tadi dari panitia sudah fotokopi sekitar 4.000 lebih untuk dibagikan," kata Riko.
Namun, polisi tidak menangkap pelaku yang menggandakan formulir itu.
Warga yang sudah terlanjur mengisi formulir tetap dilayani. Mereka didata, kemudian akan dihubungi ketika ada program vaksinasi massal lainnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.