KOMPAS.com - Seorang pasien Covid-19 di Kabupaten Floers Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) dipulangkan paksa oleh keluarga dalam kondisi kritis.
Setelah dipulangkan paksa, pasien berinisial SBP (23) tersebut meninggal dunia.
Keluarga pun tidak mau melaksanakan proses pemakaman sesuai protokol kesehatan (prokes).
Baca juga: Petugas Pemakaman Dianiaya Warga Saat Menguburkan Jenazah Covid-19
Keluarga jenazah juga nekat menganiaya petugas yang hendak melaksanakan pemakaman.
"Keluarga paksa pulangkan saat pasien kritis. Tidak lama, pasien meninggal dengan diagnosis Covid-19. Kami jalankan tugas sesuai permintaan kepala desa, tapi petugas kami malah dianiaya," ujar Koordinator Umum Tim Pemakaman Jenazah Covid-19 Flores Timur, Tarsisius Kopong Pira, Tarsisius, saat dihubungi Kompas.com melalui sambungan telepon, Senin (2/8/2021) sore.
SBP merupakan mahasiswa yang kuliah di Malang, Jawa Timur.
Dia sempat dirawat di ruangan isolasi Covid-19 RSUD dr Hendrikus Fernandez.
Baca juga: Tangis Ketua DPRD dan Para Pejabat Saat Jenazah Bupati Yasin Payapo Dilepas
Aksi pengeroyokan
Peristiwa penganiayaan terjadi pada Senin (2/8/2021) sekitar pukul 15.30 Wita.
Saat itu dua orang tim pemakaman Covid-19 hendak memakamkan jenazah SBP di Desa Desa Watotutu, Waimana 1, Kecamatan Ile Mandiri.