Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kota Gorontalo Terapkan PPKM Level 4, Rumah Sakit Nyaris Penuh

Kompas.com - 30/07/2021, 19:28 WIB
Rosyid A Azhar ,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

GORONTALO, KOMPAS.com – Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Kota Gorontalo naik menjadi level 4.

Kenaikan ini hanya berselang tiga hari dari Instruksi Mendagri nomor 26 tahun 2021.

Hal tersebut terungkap dalam rapat evaluasi Gubernur Gorontalo dengan wali kota, camat dan kelurahan yang berlangsung secara daring, Jumat (29/7/2021).

“Memang untuk Instruksi Mendagri nomor 26 kami di Kota Gorontalo level 3. Namun hingga kini kasus konfirmasi di kota sudah 37,13 per 100 ribu penduduk. Begitu juga dengan kematian tingkat tiga, karena meningkat 3,6 berarti ada 7 orang per Minggu,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Gorontalo, Yana Yanti Suleman.

Baca juga: Optimalisasi Penyaluran Bansos di Gorontalo, Gubernur Rusli Gunakan 2 Metode Ini

Indikator paling tinggi yakni kondisi rawat inap yang berada di level 4 yakni 37,4 per 100 ribu penduduk.

Artinya, ada 74 orang yang dirawat per pekan jika total jumlah penduduk kota 200 ribu orang.

Tingkat hunian rumah sakit atau bed occupancy rate (BOR) di Kota Gorontalo juga sudah berada di angka yang mengkhawatirkan.

Sudah 86,4 persen kapasitas tempat tidur terisi. Total 118 tempat tidur di Rumah Sakit Aloei Saboe sudah terisi 102 tempat tidur.

“Begitu juga di rumah sakit Otanaha, dari total 37 tempat tidur sudah 27 yang terisi atau 79,4 persen. Sehingga itu penting untuk mengaktifkan plan B untuk penambahan gedung baru khusus penanganan Covid-19,” bebernya.

Baca juga: Gubernur Gorontalo Ancam Kepala Daerah yang Belum Bayar Insentif Nakes

Sementara itu, Gubernur Gorontalo Rusli Habibie tampak tegas saat memberi arahan ke Wali Kota Gorontalo Marten Taha.

Rusli meminta Marten serius menindak setiap pelanggaran protokol kesehatan.

“Kalau semua kita melaksanakan penuh rasa tanggungjawab pasti tidak begini Kota Gorontalo. Ini kota pusat pemerintahan. Kita gerakkan semua. Kami semua siap mendukung tapi Pak Wali Kota (Marten Taha) di depan,” kata Rusli.

Ia mencontohkan masih banyak kasus kerumunan yang belum ditindak.

Aparat hingga kecamatan dinilai belum cukup intensif melakukan pemantauan dan pembinaan kepada warga baik di pasar tradisional, kafe dan restoran hingga hajatan pesta warga.

“Khusus Kota Gorontalo harus segera action, Pak Wali. Ini mencekam, mengkhawatirkan. Mohon maaf, saya melihat Satpol tidak ada. Termasuk camat, lurah. Yang ada cuma TNI/Polri padahal mereka hanya pendukung. Saya dapat laporan,” imbuhnya.

Wakil Gubernur Idris Rahim juga berbicara tegas.

Baca juga: Kasus Covid-19 Gorontalo Meningkat, BOR Isolasi dan RS di Atas 50 Persen

Ia menilai rapat semacam ini sudah berulang kali, tapi implementasi di lapangan masih kurang.

Idris berharap ada langkah konkrit dari wali kota yang bisa segera dirasakan dampaknya.

“Kota Gorontalo ini ada 50 kelurahan 9 kecamatan semuanya sudah punya posko. Kita punya aparat. Sehingga kami inginkan ini jadi rapat terakhir. Tentunya Pak Marten Taha bisa mengambil alih penanganan Covid-19 di Gorontalo. Hari ini mungkin bisa buat pernyataan bisa turun dari level 4 ke level 3,” tutur Wagub.

Wali Kota Gorontalo Marten Taha menyebut aparaturnya sudah melaksanakan upaya prepentif.

Sejak rapat pada Senin (26/7/2021), Pemerintah Kota Gorontalo sudah mengambil langkah membuat posko di pasar mingguan.

“Senin kemarin itu waktu video diputarkan, hari Selasa ini sudah turun. Di situ sudah ada posko selain sosialisasi masker di situ juga kita gunakan untuk vaksinasi. Tempat tempat makan jangan dilihat masih buka, tapi sudah tidak melayani makan di tempat,” beber Marten Taha.

Baca juga: Gubernur Gorontalo Rusli Habibie dan Istri Positif Covid-19

Ia mengajak semua pihak untuk turun bersama melakukan pemantauan.

Marten bisa meyakinkan bahwa kerumunan dan penangan protokol kesehatan di Kota Gorontalo sudah terkendali.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Regional
Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Regional
Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Regional
Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Regional
Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Regional
Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Regional
Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Regional
Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Regional
Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Regional
Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Regional
Pria Misterius Ditemukan Penuh Lumpur dan Tangan Terikat di Sungai Babon Semarang

Pria Misterius Ditemukan Penuh Lumpur dan Tangan Terikat di Sungai Babon Semarang

Regional
Wali Kota Semarang Minta PPKL Bantu Jaga Kebersihan Kawasan Kuliner di Stadion Diponegoro

Wali Kota Semarang Minta PPKL Bantu Jaga Kebersihan Kawasan Kuliner di Stadion Diponegoro

Regional
Korban Tewas Tertimpa Tembok Keliling di Purwokerto Bertambah, Total Jadi 2 Anak

Korban Tewas Tertimpa Tembok Keliling di Purwokerto Bertambah, Total Jadi 2 Anak

Regional
Tingkatkan Pengelolaan Medsos OPD Berkualitas, Pemkab Blora Belajar ke Sumedang dan Pemprov Jabar

Tingkatkan Pengelolaan Medsos OPD Berkualitas, Pemkab Blora Belajar ke Sumedang dan Pemprov Jabar

Regional
Ingin Tiru Aplikasi Sapawarga, Pemkab Blora Lakukan Kunjungan ke Pemprov Jabar

Ingin Tiru Aplikasi Sapawarga, Pemkab Blora Lakukan Kunjungan ke Pemprov Jabar

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com