“Kami melapor bukan hanya karena tak terima, tetapi agar rumah sakit juga bisa memperbaiki pelayanan mereka,” pungkas Adam.
Saat dikonfirmasi, Kapolres Labuhanbatu, AKBP Deni Setiawan membenarkan jika pihaknya masih melakukan penyelidikan dan memeriksa sejumlah saksi.
Namun Deni enggan membeberkan lebih jauh soal perkembangan penanganan kasus ini.
“Sudah ada yang diperiksa. Sabar dulu ya. Kita masih lidik,” pungkasnya.
Dinas Kesehatan Kabupaten Labuhanbatu Selatan (Labusel) angkat bicara terkait kejadian tersebut.
Kepala Dinkes Labusel Faisal Harahap mengatakan, pihaknya mengetahui dugaan infus kedaluwarsa tersebut setelah informasinya viral di media sosial.
“Sudah viral baru kami tahu,” kata Faisal saat dihubungi, Kamis (29/7/2021).
Ia mengaku sudah memanggil pihak RS yang bersangkutan. Namun sampai saat ini, pihak RS masih belum datang untuk memberikan klarifikasi.
Baca juga: Curhat Istri Penganiaya Perawat: Hanya Dikasih Tisu Toilet untuk Tekan Darah Anak Saat Infus Dicabut
apabila ditemukan pelanggaran dari pihak rumah sakit, menurut Faisal, akan ada sanksi yang diberikan.
“Nanti kita lihat, tingkat kesalahannya sebesar apa. Kalau pegawainya salah, nanti itu wewenang direktur rumah sakit,” kata Faisal.
Faisal enggan berspekulasi dan berasumsi soal kejadian itu. Tapi dia memastikan masalah ini akan diselesaikan sampai tuntas
Faisal juga menjelaskan jika proses pengawasan di rumah sakit milik Pemkab Labusel itu sudah sangat optimal.
Alat maupun obat-obatan yang digunakan di rumah sakit itu diawasi secara ketat dan berkala.
“Obat-obatan, termasuk cairan infus yang sudah kedaluwarsa biasanya disimpan di tempat khusus dan tersendiri, agar tak tercampur dengan yang lain,” kata dia.
Sementara itu, Direktur RSUD Kotapinang Febri Harahap sampai berita ini ditulis belum memberi keterangan.
Panggilan telepon hingga pesan singkat yang ditujukan kepadanya belum juga direspons.
SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Daniel Pekuwali | Editor : Aprillia Ika, Abba Gabrillin)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.